1. ALEXTRO PRADIPTA SAMUDRA

329 43 25
                                    

Hai bang author kembali dengan cerita baru semoga suka ya. Ini satu univers sama Algara. Yang pencet bintang di pojok kiri bawah, bang author doa'in semoga rezeki nya selalu lancar aamiin💫

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gelang bertuliskan The Warriors berwarna silver itu terpasang rapi di tangan kanan Alextro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gelang bertuliskan The Warriors berwarna silver itu terpasang rapi di tangan kanan Alextro. Jaket hitam yang bertuliskan sama juga ia kenakan. Hari ini adalah awal kembali masuk ke kampusnya setelah kemarin libur semester yang sangat panjang.

Rambut model baru yang berwarna hitam pekat dengan sisiran yang rapi juga sedikit agak kriting ikal membuat pria itu semakin pede. Extro jika diberi model rambut apa saja ia pasti akan terlihat tampan karena memang wajahnya yang terlihat agak sedikit ke bule bulean. Wajar dia blasteran keturunan spanyol.

Semuanya sudah siap, dengan segera Extro mengambil tas sekolahnya juga kunci motornya. Extro kemudian keluar kamar tak lupa jika keluar dari kamarnya ia pasti akan langsung menguncinya. Entah kenapa setiap hari dan setiap waktu ia selalu melakukan itu, ia tidak suka saja jika ada yang masuk kamarnya tanpa izin sekalipun itu keluargannya.

Satu persatu anak tangga ia turuni. Lalu menghampiri mama, papah juga adiknya yang kurang lebih 5 menit yang lalu sudah berada disana sebelum ia datang.

"Morning pah, mah."

"Morning sayang. Duduk sini."

"Lah ngucapin morning nya ke papah sama mamah doang, lo nggak liat gue ada disini?" Ketus kesal adik perempuannya yang kini sedang melahap roti selai strawberry.

Sebelum duduk Extro mendekat ke arah adiknya menatapnya dengan sangat dekat.

"Morning adik abang yang cantikkkkkkk." Kata Extro seraya mencubit kedua pipi adiknya.

Extro kemudian duduk mengambil sebuah roti lapis yang sudah di baluri selai cokelat di tengahnya. Ya ini adalah salah satu makanan kesukaannya.

Baru saja saja beberapa gigitan ia makan roti itu, Extro meminta izin untuk segera pergi ke kampus dengan cepat. Padahal jika di lihat waktu masuk kuliah masih lumayan sangat lama.

"Maaf ya mah kayaknya Extro mau berangkat cepet deh." Extro kemudian mengambil satu gelas yang sudah berisi air kemudian meminumnya dengan cepat. Tak lupa sebelum berangkat ia juga mencium tangan mama juga papahnya.

"Duluan ya semuanya Assalamualaikum."

"Kamu nggak mau bareng sama adik kamu?"

"Nggak mah, suruh berangkat sendiri aja dia."

"Walaikumsalam. Ya sudah kalau begitu."

****

Motor hitam pekat Alextro memasuki gerbang Universitas Bintang Bangsa, salah satu kampus elite yang terletak di kota Banjar jawa barat. Sekolah yang berisi banyak para anak konglomerat.

Extro memarkirkan motornya di tempat biasa ia parkir dan disana terlihat beberapa teman Alextro juga sudah sampai duluan. Alextro membuka helm full face nya kemudian meletakkannya di kiri spion motornya.

"Apa kabar bro?" Sapa Januar sambil memberikan salam dengan memberi tanda kepalan tangan.

"Fine kok bro."

Januar, Raka, Felix dan juga Arka mereka adalah beberapa anggota terkenal The Warriors sekaligus sahabat Alextro.

The Warriors sendiri merupakan geng motor yang terkenal baik di kota tersebut berisi anak-anak tampan street fighter yang inshaallah sholeh. Mereka tidak sama sekali melakukan hal-hal yang biasa anggota geng motor lakukan pada umumnya. Alextro ataupun The Warriors mereka hanya menciptakan kekeluargaan dan ke solidaritasan yang tergabung dari keluarga yang berbeda-beda.

"Pr matematika yang kemarin, kalian udah kerjain kan?" Tanya Extro kepada setiap teman-temannya, menatap cukup serius.

Sebagai Leader ataupun pemimpin The Warriors Alextro selalu mengajarkan anggota-anggotanya untuk selalu bersikap disiplin salah satu contohnya adalah dengan wajib dan harus mengerjakan tugas kuliahnya. Dan jika ada salah satu dari mereka tidak mengerjakan dengan alasan lupa Extro selalu memberi hukuman. Peraturan itu ia buat untuk semuanya terutama untuk dirinya sendiri.

"Udah dong lex ya kali kita lupa. Cuma nggak tahu deh jawaban gue bener apa kagak."

"Nggak papa, lo udah ngerjain juga itu udah bagus. Jawaban yang gue kerjain juga belum tentu bener. Ya udah ah yuk cabut kelas."

Berjalan berjejer dengan cool, The Warriors selalu menjadi pusat perhatian seluruh sekolah. Januar, Raka, Felix, dan Arka semuanya selalu mendapat sambutan baik dari semua mahasiswa terutama di kalangan perempuan. Apalagi Alextro, hampir setiap hari di loker, di bangkunya atau bahkan di dalam tasnya ia selalu menemukan hadiah dari orang entah siapa.

Ya Alextro Pradipta Samudra, merupakan Most Wanted sekaligus kapten tim futsal Universitas Bintang Bangsa. Memiliki kepintaran dalam hal bertarung serta sifatnya yang agak sedikit tengil dan pemarah membuatnya di segani banyak orang. Parasnya yang juga tampan serta otaknya yang pandai dalam bidang akademik maupun non akademik, Extro dijuluki sebagai Pangeran Yunani yang mana disekolah nya menjadi idola para kaum hawa.

"Kak Extro, terima ya ini aku masak special buat kak Extro." Ucap salah seorang perempuan menyodorkan satu kotak bekal nasi kepada Alextro.

"Oh iya makasih ya."

Tak sedikit bahkan setiap hari ia selalu mendapat itu dari adik kelasnya, jujur sebenarnya Extro kurang suka kenapa orang-orang selalu melakukan hal itu padannya. Tapi di sisi sikapnya yang tidak suka, Extro justru selalu menghargai pemberian mereka dengan menerimanya dan tak pernah ia buang.

Dan di samping ketampanan juga kepopulerannya yang ia punya, di sekolah Alextro tak pernah sekalipun berniat memanfaat orang-orang yang sudah baik padannya. Dan bahkan ia juga belum tertarik lagi akan jatuh cinta padahal jika dilihat dan jika mau ia bisa saja memilih juga memacari satu persatu perempuan di sekolahnya. Tapi untung saja Alextro bukan salah satu type laki-laki seperti itu.

"Lex?" Janu melirik Alextro seraya menaikan kedua halisnya. Sebuah kode.

Padahal hanya panggilan seperti itu tapi Alextro mengerti apa maksud dari Januar.

"Ya udah nih ambil." Extro memberikan kotak bekal yang berisi nasi goreng tadi pada Januar.

"Aduh makasih banget ya Lex, gue tadi nggak sempet sarapan soalnya."

"Aneh lo nu, sarapan kok nggak sempet mulu, bohong lu."

"Udah nggak papa yuk ah buruan ke kelas."

Saat Alextro juga teman-temannya hendak memasuki kelas, dengan tiba-tiba Alextro di tabrak oleh salah satu perempuan entah siapa.

Bughkk... Ia yang menabrak, tapi ia sendiri yang jatuh. Siapa sih!

"Maaf kak aku nggak sengaja."

"Eh lo kalo jalan tuh pake ma-" Alextro menghentikan bicaranya saat hendak melihat orang yang menabraknya. Karena penampilannya yang berbeda, perempuan itu menjadi sangat asing di mata Extro.

Siapa?

To be continued....

ALEXTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang