3. PERFECT STRANGERS

118 36 16
                                    

Yang klik bintang di pojok kiri bawah terus ketik komen, bang author doa'in semoga rezeki nya selalu lancar aamiin.💫
-
-
-

Happy Reading....

Pukul 10.00 pagi para mahasiswa jurusan management sedang menunggu dosen untuk masuk. Alextro, Arkan dan Januar kebetulan masih berada di kelas yang sama yaitu kelas Management 1 sedangkan Raka dan Felix mereka mereka berada di kelas atau jurusan yang berbeda, kelas Informatika. Pisah deh nggak berlima tapi nggak papa, untung aja kelas mereka tak jauh lagian juga meski nggak sekelas mereka masih bisa kumpul pas jam istirahat.

Meski tahu sebentar lagi Pak Amir pasti akan datang, anak-anak di kelas itu masih terdengar sangat ricuh. Masih ada yang nge gosip, nyanyi-nyanyian, joget-joget nggak jelas, mabar dan banyak lagi deh.

Beberapa menit setelah itu mendadak Bu Laras datang masuk kelas dan membawa satu perempuan di belakangnya, siapa? Entahlah sepertinya mahasiswa baru.

"Ada ibu woy! Duduk yang bener lo pada!" Teriak Alan selaku wakil ketua kelas memberitahukan semua temannya yang ada di kelas itu.

"Selamat pagi anak-anak." Sapa Bu Laras, Wakil dekan sekaligus guru jurusan biologi di universitas itu.

"PAGI BU!" Balas serentak semua anak di kelas itu.

"Lah itu kan cewek tadi pagi yang nabrak lo ya Lex?"

"Mana?" Alextro yang sedari tadi melamun mendadak wajahnya menjadi berbinar setelah melihat perempuan yang Januar maksud.

Perempuan dengan penampilan yang sungguh berbeda membuat mata Alextro tak teralihkan. Tidak sama sekali sexy justru perempuan itu terlihat biasa saja dan sederhana.

Sebenarnya dikelas itu juga sudah banyak beberapa murid cantik seperti Abel, Ana, juga Kristal. Tapi entah kenapa visual Gadis itu berbeda dengan mereka.

"Ibu ingin menginformasikan, pagi ini kita semua kedatangan teman baru. Ayo nak silahkan perkenalkan diri kamu."

Perempuan itu mengangguk Iya, setelah itu mulai menatap teman-temannya dan dengan cepat memperkenalkan dirinya.

"Assalamualaikum semuanya, perkenalkan namaku Aily Naura Khadijah. Kalian bisa panggil aku Aily, Naura atau bahkan Khadijah bebas kok, tapi untuk kampus ku yang sebelumnya aku biasa di panggil Aily. Salam kenal semoga kita bisa temenan. " Kata perempuan itu tersenyum tipis, menatap semua teman-teman barunya. Masih canggung.

"Kalo panggil sayang boleh nggak?" celetuk Januar dengan santai dan teramat sangat percaya diri. Tak lupa ia juga mengedipkan sebelah matanya. Kenapa? Picek?

Januar ini memang salah satu member The Warriors yang suka bercanda dan suka ceplas-ceplos nggak jelas, kocak, tukang modus pula. Emang dasar ya nggak bisa liat cewek cantik dikit pasti jiwa-jiwa buaya nya langsung keluar. Malu-maluin aja The Warrior's aja.

Tapi bagaimana dengan teman di sebelahnya yaitu Alextro? Ia tidak sama sekali sama seperti Januar, Alextro ini tipe orang yang kalem, dingin dan berwibawa. Mysterious man. Eaaaa.

"Aduh baru senyum doang, gue udah meleleh." Lanjut Janu salting nggak jelas.

Padahal Aily berpenampilan biasa saja bahkan sederhana, tapi jujur dirinya memang secantik dan semanis itu, bisa-bisanya ia selalu bilang biasa saja padahal jika benar-benar di lihat wajahnya itu sangat lucu dan bercahaya ibarat nih ya kayak bidadari yang baru aja turun dari bumi, glowing banget. Emang ya skin care air wudhu tuh nggak pernah gagal! Mukanya udah kayak ubin masjid adem banget buat di liat.

"Oh iya aku pindahan dari kota bandung." Lanjut Aily masih memperkenalkan mengenai dimana sebelumnya ia tinggal.

"Waduh sama-sama orang Sunda berarti ya neng sini atuh duduknya di deket Aa." Ceplos Januar lagi dengan pedenya. Heran sama buaya satu ini nggak ada habis-habisnya modusin perempuan.

"Huh dasar buaya, nggak usah dengerin Aily cowok disini tuh semuanya pada modus doang." teriak Abel dengan sangat sewot.

Arabela Anastasya atau biasa di panggil Abel salah satu perempuan yang terkenal baik nan cantik yang ada di kelas itu, cuma nih ya dia tuh sekarang jadi agak sedikit jutek, agak galak, sinis mana kalo ngomong pedes banget lagi. Beuh kalo ngomong udah kayak omongan tetangga bro. Bisa lah kalo Abel ini bagian jadi tim labrak pelakor cocok soalnya. Mukanya ganas, nyeremin tapi aslinya baik kok.

Dia berubah tak jauh setelah dirinya mulai rengang dari pertemanan geng The Warriors terutama pada Januar, ia pernah dekat sebelumnya dengan pria buaya itu, tapi karena Januar terlihat main-main jadi Abel perlahan mulai menjauhinya dan itu sebabnya ia jadi selalu sewot pada Januar. Intinya pernah pdktan tapi nggak jadi. Tapi di samping itu ia juga punya sisi baiknya kok, bisa jadi Abel ini cocok kalau temenan sama Aily.

"Apaan sih lo, bilang aja lo cemburu sama gue yang ganteng ini. Lo masih belum bisa move on kan?" kata Januar dengan sangat pedenya lagi, kali ini ia berucap sambil memainkan rambutnya yang klimis. Sok ganteng tapi emang beneran ganteng gimana dong?

Visual member The Warriors tuh emang nggak ada yang gagal cuy ganteng semua, kurang lebih mirip boy band terkenal jaman dulu One Direction, ya hampir sekelas itu apalagi Januar ini mukanya itu udah kayak campuran Indo sama Eropa gitu. Perfect lah, ya cuma paling minusnya itu kelakuannya doang kadang suka malu-maluin. Dan itu juga mungkin salah satu penyebab Abel susah dan gagal move on dari Januar. Mukanya mirip idolanya.

Sepertinya antara Abel dan Januar keduanya itu masih terlihat agak mempunyai rasa satu sama lain ya cuma mereka itu terhalang sama gengsinya masing-masing, jadinya kek gini, keduanya suka berantem nggak jelas.

"Ngapain juga gue cemburu sama lo. Nggak ada kerjaan banget. Eh nggak usah sok kegantengan deh, lo tuh bukan taehyung bts, muka udah kayak gerobak sayur aja bangga, eh ya elo kalo di sandingin sama Mang Asep tukang cilok depan sekolah tuh, masih ganteng ngan Mang Asep tahu nggak!"

"Haha parah seorang Januar kalah saing sama Mang Cilok."

Semua muird tertawa terbahak-bahak setelah mendengar ocehan Flora.

"Sudah anak-anak, Aily silahkan kamu boleh duduk di bangku kosong yang mana saja. Kalo enggak itu kamu boleh duduk di samping Abel ya." Ucap Bu Laras mempersilahkan Aily.

Aily mengangguk, dengan cepat ia melangkahkan kakinya berjalan menghampiri bangku dekat Abel, menyimpan tas ranselnya kemudian langsung duduk tepat di samping perempuan itu.

"Hai salam kenal ya, gue Arabela Anatsya biasa di panggil Abel, gue suka warna cokelat, ice cream cokelat, pokonya semuanya yang berbau cokelat gue suka salam kenal ya dan kenalin yang di depan gue ini namanya Kristal dan sebelahnya ada Ana." ujar Abel memperkenalkan dirinya juga teman-temannya lumayan detail.

"Oh iya maafin sikap gue barusan ya, gue emang suka becanda orangnya kadang suka ceplas-ceplos juga hehe. Sorry ya gue harap kita bisa temenan. Salam kenal." Kata perempuan itu lagi seraya tersenyum kemudian mengulurkan tangan kanannya pertanda kenalan.

"Oh iya nggak papa, salam kenal juga aku Aily. Kita pasti bisa kok jadi temen." Balas Aily tersenyum tipis, membalas jabat tangan perempuan itu.

"Iya maafin ya kita tuh emang suka kadang becanda tapi aslinya kalem kok hehe." Kata salah satu perempuan di depannya yang seingat Aily itu namanya adalah Ana.

Sepertinya ini awal masuk sekolah yang baik, Aily bisa mendapatkan hari pertama yang begitu menyenangkan. Ternyata betul kita itu nggak sepenuhnya harus percaya pada berita internet atau bahkan orang-orang mengenai rumor buruk mahasiswa yang ada di kampus ini. Buktinya, nggak semuanya nakal kok ada yang baik juga. Alhamdulilah Aily sedikit merasa lega.

"Sudah cukup ya perkenalan nya, kalian lanjut buat belajar."

"YAH kirain buat hari ini special bu bakal free nggak ada kelas," keluh salah satu murid dikelas itu bernama Andra. Andra ini memang salah satu murid paling malas di kelas itu. Andra ini bukan bagian dari geng The Warriors ya. Sebenarnya bisa saja ia masuk menjadi member dari The Warriors ia juga pintar tapi ya karena sifat malas yang tak ingin di rubah jadi ia kurang cocok untuk masuk sebagai member The Warriors.

"Huh lu mah bilang aja males, kalo mau banyak free noh masuk kelas teknik." Ketus Janu dengan sangat lantang.

"Sudah-sudah tidak ada jam kosong, itu Pak Amir sudah menunggu di depan kelas, kalian belajar yang baik ya jangan pada berisik."

"Iya Buuu.."

To be continued.....

ALEXTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang