Yang klik bintang di pojok kiri bawah plus ketik komen, bang author doa'in semoga cepet ketemu sama jodohnya, terus rezeki nya di lancarin aamiin.💫
-
- Happy Reading...
-Alextro berdiri tepat di depan ruang dekan seraya menghela nafas pelan. Kelas kuliahnya sudah selesai beberapa menit yang lalu namun Alextro belum bisa langsung pulang karena menunggu salah satu temanya yang katanya ada masalah di pembayaran semester.
Berdua dengan Felix di seberang pintu, mereka menunggu Janu yang sejak 15 menit tadi sampai sekarang tak kunjung keluar juga. Raka sudah pergi ke markas duluan sedangkan Arka? pria tampan yang rajin itu sedang berada di kumpulan Bem. Disini Alextro dan Felix sudah mulai merasakan pegal akibat terlalu lama berdiri.
"Aduh si Janu tuh di dalem ngapain sih lama banget, udah kram nih kaki gue. Mana nggak ada kursi lagi." Desis Felix agak kesal berkali kali mengintip temannya dari arah kaca jendela.
Pas di menit 20 akhirnya pintu ruang dekan terbuka, terlihat Janu keluar dengan wajah ditekuk, tak lupa mulutnya yang sejak tadi mengumpat begitu pelan.
"Ngapain sih lo di dalem lama banget, lo ajak Push Rank Pak Ari ya?." Kata Felix sedikit menggoda.
Januar mendesis kesal kemudian menjitak kening pria itu, sampai membuat Felix seketika berhenti tertawa dan meringis mengelus keningnya.
"Gila lo, ya enggak lah." Kesal Janu dengan mata melotot.
"Lu juga Felix kalo becanda liat situasi dong, lo gimana sih!" Kata Alextro ikut kesal.
"Ya maaf."
"Nu gimana? apa masalahnya?" Tanya Alextro sangat penasaran.
"Gue binggung, si pria tua itu udah lama nggak bayarin semester gue, kalau gue minta pun ujung-ujungnya pasti malah debat males banget gue." Ujar Januar lemas, seraya berjalan di koridor itu.
"Hah lo serius? bapak lo udah lama nggak bayarin Semester lo?" Kata Felix kali ini giliran dia yang bertanya.
Tak seperti biasanya kali ini Januar terlihat begitu sangat lemas dan bingung, ia membalas pertanyaan Felix hanya dengan anggukan kepalanya saja. Tak tahu harus apa, jika uang kuliahnya tidak segera di lunasi ia terancam tidak bisa mengikuti test di akhir semester ini dan berujung akan tertinggal dan tak akan mendapatkan nilai. Senyum si pria periang ini mendadak hilang.
Melihat temanya seperti itu, dengan cepat Alextro menghentikan langkah Janu menepak kedua pundaknya dan menyuruh pria itu untuk menatap matanya dengan serius.
"Nu sebenernya lo anggep kita itu apa sih Nu? tenang aja lo nggak sendirian lo punya gue, Felix sama anggota The Warrior's yang lainya kita itu keluarga Nu. Masalah pembayaran semester ini lo tenang aja, gue bakal bantu lunasin. Lo nggak boleh sedih." Kata Alextro menyuruh Janu untuk mengingat keluarga yang lainnya yaitu The Warrior's yang selalu ada di sampingnya.
Mendengar itu sontak Janu merasa malu bisa-bisanya ia tak ingat mengenai The Warrior's. kumpulan orang-orang baik yang memang sudah menganggap dirinya keluarga.
"Lo beneran Lex? sebenernya gue malu sih, gue nggak mau repotin lo pada."
"Apaan sih lo kayak sama siapa aja, justru gue sama yang lain bakal kecewa kalo lo nolak bantuin ini. Udah santai aja lo nggak usah sedih, tau beres aja."
Senyum di bibir Janu akhirnya terlihat juga, ia begitu senang dan merasa beruntung sekali mendapat teman sebaik ini. "Makasih banget kalian udah baik sama gue, gue janji kalo gue udah punya uang gue bakal ganti."
"Iya sama-sama santai aja, oh iya mumpung lo disini gue sekalian mau minta tolong ke lo berdua, nanti temen-temen yang lain suruh kumpul ya di markas, gue mau ngomong sesuatu tapi gue balik dulu ke rumah lo pada duluan aja nanti gue nyusul."

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXTRO
Fiksi Remaja"Akan terasa sangat indah jika hasil dari kesabaran ku selama ini adalah kamu dan juga kebahagian." Menyoroti kehidupan Alextro Pradipta Samudra, Laki-laki bengis keturunan arab spanyol, bertubuh tinggi berbadan tegap, berwajah oval dengan garis ra...