Yang klik bintang di pojok kiri bawah plus nambahin komen, bang author doa'in semoga semua keinginan kalian terkabul, rezeki nya juga selalu Tuhan lancarin aamiin.
Happy Reading...
⚠️MOHON MAAF ADA ADEGAN KEKERASAN TIDAK UNTUK DI TIRU⚠️
Dringgg!!!
Notifikasi pesan dari ponsel Alextro berbunyi lumayan keras, sudah ia duga siapa yang mengiriminya pesan. Segera Alextro membuka pesan WhatsApp tersebut.
Pesan WhatsApp :
"Lex kalau lo mau cewek ini selamat dan masih utuh, lo dateng ke lokasi ini sekarang juga!"
~Ala Vabregaz"Astaga ni orang maunya apa sih." Gumam Extro begitu kesal saat melihat salah satu pesan ancaman masuk di handphone nya.
Dengan perasaan khawatir yang membludak, Alextro dengan segera bergegas pergi menuju motornya dan menyuruh ke tiga temannya Janu, Arka dan Felix untuk segera mengikutinya.
"Lex kenapa, ada apa?" Tanya Janu ikut risau seraya mengikuti Extro dari arah belakang.
"Kata Raka tadi deket area sekolahan, Aily di gangguin sama anak-anak Vabregaz, kita harus cepet kesana." Jawab Extro mengeraskan rahanya begitu kuat.
"Bangke emang mereka beraninya sama cewek, ya udah kita langsung kesana aja sekarang."
Dengan segera dan tanpa berlama-lama lagi Alextro dan ke tiga temanya itu bergegas pergi menaiki motornya masing-masing meninggalkan markas The Black Hunter.
Singkatnya Alextro, Janu juga Felix sudah sampai di tempat dimana tadi anak Vabregaz sudah janjikan, gudang terbengkalai bekas pabrik motor yang jauh dari keramaian. Tempat yang kini sudah di penuhi banyak anak-anak Vabregaz.
Dibarisan paling depan, Alextro berdiri dengan sangat gagah seperti biasanya. Tatapan mata yang begitu tajam dan amarah yang terlihat begitu meluap. Di sebelah kanan Alextro ada Janu wakil ketua tertinggi The Warrior's, sedangkan di bagian kiri ada Felix cowok bengis yang siap untuk memukul para tikus Vabregaz. Baru bertiga aja udah keren banget!
Eh Arka ada dimana? Alextro menyuruhnya untuk hal lain.
Meskipun jumlah The Warrior's tak sebanyak anggota Vabregaz rasa takut Alextro tidak sama sekali terlihat. Malah sekarang dengan sengaja Alextro menantang mereka dengan ejekan dari mulutnya.
"Baru tahu ternyata kalian cupu juga, ngapain coba gangguin cewek, kagak ada kerjaan banget." Kata Extro tersenyum miring, meledak anak-anak Vabregaz.
"Nggak bisa mikir cara lain ya buat kalahin kita? udah deh terima nasib aja. Berapa kali pun lo pada buat nantangin kita itu semua nggak akan pernah ngubah fakta kalo emang kalian tuh lemah!" Lanjut Janu tersenyum smirik matanya menatap remeh anak-anak Vabregaz.
"Bacot! Banyak omong lo!" Seru salah satu anggota Vabregaz dengan sangat keras, emosi karena di hina.
Dorr!!
Suara tembakan pistol ke arah atas begitu keras dari salah seorang pria yang baru saja turun dari arah tangga. Pria dengan setelan serba hitam, rambut yang kriting dan agak sedikit ikal ya siapa lagi kalau bukan Alaister ketua timggi dari geng Vabregaz.
"Akhirnya lo keluar juga, cepet mau lo apa sebenernya?" Ujar Alextro menatap kesal dagunya ia angkat tinggi seolah menantang.
"Santai dulu lah, slow nggak usah buru-buru mening kita main-main dulu aja, iya nggak?" Jawab Ala tersenyum licik mempermainkan Alextro.
"Lo perlu liat ini dulu sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXTRO
JugendliteraturMenyoroti kehidupan Alextro Pradipta Samudra, Laki-laki bengis keturunan arab spanyol, bertubuh tinggi berbadan tegap, berwajah oval dengan garis rahang yang tajam serta si pemilik mata biru yang indah. Pemimpin dari ketua club motor paling terkena...