10. ROLLER COASTER

88 25 2
                                    

Yang klik bintang di pojok kiri bawah plus ketik komen, bang author doa'in semoga cepet ketemu sama jodohnya, terus rezeki nya di lancarin aamiin.💫

-
- Happy Reading...
-

Menghindari kebisingan, di jam kosong mata kuliahnya kali ini Alextro memilih untuk tidak pergi ke kantin melainkan pergi ke ruang musik tempat dimana ia juga ke empat inti The Warrior's suka berkumpul disana jika sedang suntuk.

Felix disana memainkan gitar, sedangkan Janu? seperti biasa ia sedang melahap banyak makanan. Raka dan Arka? Mereka berdua kali ini tidak bermain game melainkan tiduran di lantai karna kegerahan akibat tadi di sebelumnya mereka berolahraga terlalu lama. Sedangkan Alextro? Ya pria itu sedari tadi duduk sambil memperhatikan buku diary yang kemarin ia temukan di gerbang sekolah.

"Ceilah buku siapa tuh lo pegang." Celetuk Janu dari arah belakang seraya menepuk punggung Alextro.

"Lah sejak kapan lo suka nulis buku diary Lex, gambarnya doraemon lagi." Lanjut Raka agak sedikit mengejek.

"Bukan bego, kayaknya itu bukan buku si boss deh tapi buku cewek, iya kan?. Eh tapi bentar-bentar lo punya cewek ya Lex? wah parah banget lo nggak cerita ke kita." Kata Arka ikut mengobrol.

"Hah siapa yang udah punya cewek?"

"Duh lo pada tuh kenapa sih, gue nggak punya cewek, dan gue tegasin lagi, gue nggak akan mau punya pacar!" Jawab Extro sedikit menekan dan menegaskan tentang prinsip dirinya.

"Lah terus, itu punya siapa coy?"

"Mana gue tahu, tapi kayaknya punya si mahasiswi baru itu deh. Udah lah lagian ini nggak penting yang terpenting sekarang adalah gimana caranya kita buat kasih pelajaran sama Black Hunter karna udah nabrak si Rafa tuh sampe luka parah gitu." Kata Alextro membuka topik baru yang kemudian dibalas anggukan dari ke empat temamnya itu.

"Nah kalo ini gue setuju sih. Tapi gimana rencananya Lex?" Tanya Raka menghargai Alextro sebagai ketua.
Semua anggota The Warriors selalu menjunjung tinggi rasa menghargai mereka tidak akan semena mena turun tangan atau membuat rencana sendiri tanpa adanya persetujuan atau tanpa izin dari sang ketua.

Alextro kemudian berdiri menjauh dari ke empat anak itu, ia menatap jendela yang memperlihatkan lingkungan taman kampus yang begitu hijau.

"Gini aja, nanti malem kita kumpul lagi kita ke markas BlackHunter bareng-bareng, tapi gue mohon jaga sikap lo pada jangan sampe kebawa emosi jangan bikin nama baik The Warriors jadi jelek, gue cuma mau mereka ngaku aja kalau udah gebukin si Rafa." kata Alextro menjelaskan dengan sangat serius. Seperti biasa rencana Alextro selalu mengarah ke hal-hal positif, tidak menjuru pada hal-hal kekerasan. Karena memang pada dasarnya The Warrior's bukanlah geng motor brandalan.

"Tapi kalau mereka nggak ngaku gimana bos. Lo tahu kan geng mereka tuh kayak apa, secara kita juga nggak punya bukti apapun." Potong Arka kembali mengingatkan Alextro mengenai sikap geng BlackHunter yang sering berbohong dan pandai dalam memutar balikan fakta. "Yang ada nanti kita dikira kita fitnah lagi."

"Nggak mungkin, gue jamin mereka pasti bakal ngaku."

Setelah mengucap itu, saat kembali menatap ke arah luar jendela kedua mata Alextro mendadak bercahaya dan berbinar-binar, ia menepuk punggung Arka kemudian beralih menatap Janu. "Gue ke kelas duluan dulu ya."

"Woy bos lo mau kemana, gue masih nggak faham maksud lo."

"Udah lanjut nanti aja."

Alextro keluar dari ruang musik itu meninggalkan Janu dan yang lainnya dengan sangat tiba-tiba. Entah kemana tetapi dari penglihatan yang Janu lihat sepertinya ketuanya itu sedang mengejar seseorang.

ALEXTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang