2. THE OUTSIDER

168 36 18
                                    

Yang klik bintang di pojok kiri bawah terus ketik komen, bang author doa'in semoga rezeki nya selalu lancar aamiin.💫
-
-
-

Happy Reading....

Perempuan berhijab putih polos dengan setelan seragamnya putih abu-abu keluar dari kamarnya dengan agak terburu-buru. Ia bergegas lebih cepat dari biasanya, mendatangi tempat meja makan yang telah ada kedua pasangan paruh baya yang sedang menikmati sarapan.

"Pagi Umi, Abi." Sapanya sambil menarik kursi untuk ia duduki.

"Pagi nak."

"Bismillahirrahmanirrahim." Dengan mengucap basmallah, Aily melahap roti strawberry yang sedari tadi sudah Uminya siapkan. Ia memakan roti itu dengan sangat cepat. Dalam batinnya berharap semoga saja hari ini ia tidak telat untuk masuk ke kampus barunya.

Sebenarnya ia sudah bangun pukul 03.00 pagi tadi untuk melaksanakan sholat tahajud dibarengi dengan tadarus juga sholat subuh. Tapi karena ia mengantuk, setelahnya ia malah tak sengaja kembali tidur lagi. Dan karena itu juga ia menjadi telat bangun.

Melihat tingkah dari putri semata wayangnya, Umi serta Abi nya menatap penuh heran karena tak biasanya anaknya seperti itu.

"Astaghfirullah nak, pelan-pelan atuh makannya." Tegur lembut Umi Ratih pada anaknya itu.

Merasa malu, Aily tersenyum tipis pada Umi juga Abi nya.

"Maaf Umi Abi, Aily cuma takut telat saja." Jawabnya pelan, kemudian kembali mengecek jam tangannya.

"Ya ampun." Saat dilihatnya, ternyata benar waktu masuk kampus tinggal sedikit lagi.

"Umi maaf sekali ya, Aily udah bener-bener telat." Ujar Aily meminum susu putihnya, kemudian dengan cepat ia pun mulai bangkit dari tempat duduknya dan segera menyalami Umi juga Abi nya.

"Beneran nggak mau nambah? Takutnya nanti perut kamu sakit lagi." Kata Umi seraya memasang ekspresi cemas. Ia selalu teringat jika Aily memang mempunyai masalah di bagian lambungnya.

"Makasih Umi tapi beneran udah kenyang kok. Inshallah Aily nggak akan kenapa-napa. Assalamualaikum." Jawab Aily berusaha menenangkan hati juga kekhawatirannya Umi nya tersebut. Kemudian dengan cepat ia berlari ke arah pintu.

"Walaikumsalam Hati-hati nak."

Aily tergesa-gesa keluar dari rumahnya, pagi ini ia berniat ingin menaiki taxi saja dengan menunggu tepat di depan gerbang rumahnya. Padahal jika tidak terlalu terburu-buru, Aily bisa saja ikut bersama Abi nya tapi tak bisa waktunya sudah benar-benar mepet jadi ia memutuskan untuk pergi sendirian saja.

Tak lama menunggu, untung saja taxi nya lewat dan di waktu itu juga ia langsung menaikinya.

Singkat cerita taxi yang Aily tumpangi sudah sampai di depan gerbang kampus barunya. Universitas Bintang Bangsa Kota Banjar.

"Ini uang nya pak, terima kasih sudah antar saya." kata Aily menyodorkan uang lembar berwarna biru. Setelah itu ia dengan cepat bergegas keluar dari mobil itu.

Ketika melihat bangunan kampusnya yang baru Aily agak sedikit kaget dan tercengang, ternyata universitas ini begitu sangat bagus dan megah.

"Huft." Gadis menghela nafas lega campur malas. Untung saja ia hari ini tidak terlalu telat. Waktu masuk ke kelasnya masih ada sekitar 10 menit lagi.

Kalau boleh jujur sebenarnya Aily agak sedikit kurang bersemangat dan malas masuk kampus elite semacam ini. Pasti teman-teman barunya nanti sangat kaya raya dan cantik berbeda dengan dirinya yang hanya perempuan biasa. Dan katanya juga murid-murid nya terkenal nakal.

Bukan apa-apa ia hanya tidak terbiasa saja bergaul dengan orang-orang seperti itu. Belum lagi ia kan mahasiswa baru pasti nanti sering menjadi bahan bullyan di kelas. Dari segi penampilan saja ia sudah jauh berbeda.

Kalo saja bukan karena perintah Abi, Aily tak mau dan malas jika harus berpindah seperti ini. Jujur ia lebih suka dan nyaman di kampus lamanya.

Dan bukan cuma itu katanya di sekolah ini juga banyak siswa siswi nya yang mengikuti geng motor, serem nggak sih?

Gadis tahu dari mana? Tentu saja dari internet, saking populernya, universitas ini selalu muncul di berita tv maupun di internet. Sebenarnya berita di sosial media mengenai geng motor juga belum tentu benar, bisa saja geng motor satu ini berbeda dari geng motor lainnya. Tapi, banyak orang bilang dan menyarankan jangan sesekali buat kenal atau deketin The Warriors. Apalagi cari masalah sama mereka. Jangan sampe deh.

Ya, The Warriors

Kumpulan anak-anak sekolah ini yang katanya ganteng-ganteng dan juga berwibawa. The Warriors bukan cuma perkumpulan geng motor biasa. Tapi terkenal akan kehebatan otaknya juga hebat dalam pertarungan dan seni bela diri.

Tapi di samping itu Aily sama sekali tak peduli, ia hanya ingin fokus dan belajar di kampus ini dengan tenang dan aman. Jadi ia memutuskan hanya untuk berangkat, belajar dan pulang, sudah hanya itu saja.

"Bismillahirrahmanirrahim." Dengan mengucap basmallah, Aily berjalan masuk ke arah gerbang, melangkahkan kakinya penuh dengan percaya diri melewati siswa-siswi yang ada di dekatnya.

Saat berjalan masuk, Aily menjadi pusat perhatian banyak orang. Para mahasiswa disana menatapnya dengan tatapan penuh tanya. Jelas saja, Aily berpenampilan sangat berbeda dari para murid lainnya memakai kerudung juga karena seragamnya yang berbeda dari mereka.

Sebenarnya ia sendiri agak sedikit malu dan risih kenapa yang lain melihatnya seperti itu, padahal nggak ada yang aneh dengan penampilannya kan? tapi di samping itu ia juga mencoba untuk tak menghiraukannya dan kembali berjalan mencari letak ruangan kepala sekolah.

***

Singkatnya, Aily sudah menemui dekan, katanya ia masuk ke kelas yang berada di pojok kanan atas tak jauh dari ruangan itu. Sumpah saat ia pertama kali mendengar dirinya di masukan di kelas itu ia sangat kaget. Bisa-bisanya kepala sekolah itu memasukan dirinya kesana kelas yang isinya penuh dengan anak-anak keren dan pintar, di tambah lagi katanya di kelas itu ada ketua geng motor The Warriors, tak tahu lagi harus bagaimana Aily agak sedikit pesimis pasti ia akan menjadi bahan bullyan di kelas itu. Tak mungkin juga ia membantah keputusan Dekan. Jadi dengan terpaksa ia berusaha menerimanya dengan lapang dada.

Beberapa menit lagi, waktu menunjukan pukul 07.00 kelas pertamanya akan segera di mulai. Dengan laju Aily mempercepat langkah kakinya agar tidak masuk dengan telat. Aily berjalan agak sedikit sulit di karenakan ia dari tadi menenteng banyak buku. Biasalah, Aily ini tipe perempuan yang suka membaca buku. Buku apa saja dimulai dari fiksi remaja, sejarah, karya ilmiah dan lainnya. Ia bermaksud membawa banyak buku itu dikarenakan agar nanti ketika ia belum mendapat teman baru yang benar-benar akrab di kampus ini ia bisa di temani dengan beberapa buku yang ia bawa.

Aily berusaha untuk mempercepat langkah kakinya, menaiki satu persatu anak tangga dan melewati banyak kelas. Ya saat sampai di atas dari kejauhan ia melihat kelasnya yang berada di paling pojok. Tak mau masuk telat, lagi-lagi Aily mempercepat langkahnya dan cerobohnya dia, ia berjalan dengan pandangan matanya yang melihat ke arah bawah tanpa menghiraukan ada apa di depannya.

Dan ya kalian tahu apa yang terjadi? kecerobohannya itu membuatnya dirinya menabrak seseorang. Astaga baru saja hari pertama Aily sudah mendapat masalah.

BRUGKHH...

Aily terjatuh, ia yang menabrak ia sendiri yang jatuh.

"Aduh maaf kak aku nggak sengaja," ucap Aily masih belum melihat orang yang di tabrak nya. Ia mencoba berdiri sambil membereskan buku-bukunya yang ikut jatuh.

"Lo tuh kalau jalan pake ma,-."

"Sekali lagi aku minta maaf kak." Aily mulai menatap orang ya di tabraknya, dan betapa kagetnya dia ternyata orang yang ia tabrak adalah kapten dari geng motor The Warriors. Alextro Pradipta Samudra

Aduh gimana dong....

To be continued....





ALEXTROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang