aah yang bener???

11 2 2
                                    

Sudah seminggu sejak Cherry resmi menjadi murid SMA Nusa Dharma, dan selama itu pula Cherry merasa senang-senang saja bersekolah di sana. Yah siapa yang tidak senang coba masuk SMA favorit yang seleksinya juga tidak mudah.

Berbeda dengan Bia, gadis itu sepertinya mempunyai dendam kesumat dengan sekolah ini. Terbukti ia selalu menjelek-jelekkan SMA Nusa Dharma.

Seperti sekarang saat jam olahraga, gadis itu tidak berhenti berceloteh tentang ring basket yang berada di SMA Nusa Dharma.

"Ini sekolah favorit doang tapi bolongan ring basketnya sekecil upil!" gerutu Bia, tidak terhitung sudah berapa kali ia gagal memasukan bola basket ke dalam ring.

"Itu mah, Lo nya aja yang emang gabisa," celetuk Cherry dari pinggir lapangan. Sedari tadi Cherry terus memperhatikan Bia yang sedang latihan memasukan bola basket ke dalam ring untuk pengambilan nilai Minggu depan.

"Ga cher! Ini tuh bola basket nya yang kegedean," sanggah Bia, ia kembali mencoba untuk memasukan bola ke dalam ring, namun tetap saja meleset.

Karena kesal Bia melempar asal bola itu. "Tauah njir! Kesel gue lama-lama, banyak dosa nih bola."

"Stress! bola Lo salahin. Salahin noh tinggi Lo!" ujar Cherry yang mulai emosi menghadapi tingkah Bia.

awalnya Cherry pikir Bia itu cewek kalem yang hobinya memasak atau sekedar membaca buku, namun ternyata ia salah besar. Bia itu cewek julit yang hobinya menggosip. Bahkan Cherry sendiri sampai bingung darimana temannya ini bisa mendapat bahan gosipnya itu.

"Heh! Enak aja Lo! Gue rajin minum Hilo ya biar tumbuh ke atas," balas Bia

"Yang gue liat Lo makin melar aja bi."

"Sialan Lo!" sungut Bia menatap Cherry, ia berjalan mendekati Cherry, lalu duduk di sebelahnya.

"Eh, Lo liat deh cher." Bia menunjuk Alceo bersama seorang perempuan dari kelas lain. "Baru seminggu aja si Alceo udah di jedor cewe"

Cherry menolehkan pandangannya. "Wajar si, Alceo bening begitu. Sapa coba yang ga kejang-kejang liatnya," jawab Cherry sembari terus memperhatikan gerak-gerik mereka.

"Yahaaha, mampus ditolak," ejek Bia begitu ia melihat Alceo yang mengembalikan coklat pemberian wanita di depannya.

"udah tau si Alceo ngincer nya cewek model Ariana grande, yang nembak malah modelan ondel-ondel," ucap Bia

"Mati dong ditembak ondel-ondel?"

"Ga gitu njir konsepnya," sungut Bia memandang Cherry dengan tatapan kesalnya.

Tak lama bel istirahat pun berbunyi.

"Eh Lo ngantin ga?" tanya Bia.

Cherry menggeleng. "Gue bawa bekel dari rumah."

"Oke, gue mau ke kantin ya, dadah."  Baru saja Bia melangkahkan kakinya dari pinggir lapangan Cherry berteriak.

"EH BIA TUNGGU BENTAR!"

Bia berbalik mendatangi Cherry. "Paan Cher? Gue haus nih."

Cherry mengulurkan tangannya pada Bia. "Bangkitin."

"KAMPRET LO CHER!"

***

"Baik anak-anak, untuk tugas Minggu depan ibu ingin kalian membuat satu Vidio tentang cara membuat gunung merapi," ucap Bu Dila selaku guru seni budaya.

"Tidak ada minimal durasi, yang penting isi vidio nya tersampaikan dengan jelas. Tugas nya dikerjakan sama teman sebangku ya," lanjut Bu Dila, "ada yang mau bertanya?"

Bia mengangkat tangannya. "Bu, saya kan duduk sendiri jadinya gimana tuh?"

"Oiya, kalo gitu gabung sama yang di depan kamu aja," jawab Bu Dila menunjuk meja yang berada di depan Bia.

"Baik bu."

"Ada yang mau bertanya lagi?" Bu Dila menatap murid X-3. "Okay, karena tidak ada yang mau bertanya lagi, ibu sudahi pembelajaran hari ini."

Setelah berdoa dan mengucapkan salam, seluruh murid X-3  meninggalkan kelas, termasuk Alceo dan Cherry.

"Jadi, kapan kita mulai kerja?" tanya Cherry membuka pembicaraan.

Seperti biasa, Alceo hanya diam. Ia terlihat fokus dengan gadgetnya.

Cherry mendengus kesal, ia menendang kaki Alceo, membuat pria itu meringis kesakitan.

"Arfghh, lo apa-apaansi?" Alceo memegang kakinya yang berdenyut. Tendangan gadis di sebelahnya ini sangat kuat.

"Sumpah Al, Lo kerasukan setan budeg mulu ya? Tiap gue ajak ngomong lo diem mulu!" sungut Cherry, ia menatap Alceo dengan tatapan kesalnya.

"Sorry, tadi lagi chattingan sama bunda gue," jawab Alceo

Cherry menghela nafas panjang, mood-nya sedang tidak baik hari ini, jadi Cherry sebisa mungkin mengontrol emosinya. "Jadi, kapan kita mulai kerja?"

"Terserah lo."

"Bener ya terserah gue?"

"Iya."

"Oke hari ini kita kerkom," ucap Cherry

"Gila Lo!" ujar Alceo

Cherry memutar kedua bola matanya. "Ya makanya kalo ditanya jawabannya jangan terserah," ketus Cherry, "kayak cewek aja Lo!"

Alceo menghela nafas lelah. "Yaudah Sabtu, nanti bikinnya di rumah gue aja. Buat pembagian bahannya chat aja." Alceo memberikan hp-nya pada Cherry. "Nih masukin nomor Lo."

Cherry menerima hp Alceo, ia mulai mengetikkan nomornya. setelah selesai ia memberikan kembali ponsel milik Alceo.

"Temen Lo mana?" tanya Alceo

Cherry mengernyit heran. "Hah?"

"Ck!," decak Alceo kesal, "iya, temen cewek Lo yang itu mana?"

Cherry berfikir sebentar, tak lama gadis itu mengangguk paham. "Oooohh... Bia?"

"Ya itulah, gue gatau siapa namanya."

"makanya kenalan alceo," ucap Cherry, "tadi dia bilang mau pulang duluan gatau mau ngapain."

Alceo hanya mengangguk mendengar jawaban Cherry, membuat cewek itu menatapnya dengan tatapan heran, namun sedetik kemudian Cherry tersenyum seraya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Lo suka sama Bia ya?" celetuk Cherry sembari memicingkan matanya menatap Alceo penuh curiga.

"Enggak ya! Enak aja," bantah Alceo

"Aahh yang bener??"

"Berisik Lo." Alceo pergi meninggalkan Cherry, tak lupa ia mengacungkan jari tengahnya.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AlceoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang