Dilamar

1.8K 127 79
                                    

°LABUHAN TERAKHIR °

Tidak ada penyesalan, aku hanya kurang beruntung mencintai seseorang.

-Humaira Jauza Malika -

_______________________________

Hari ini Humaira pergi bersama Nayla , karena Nayla meminta Humaira untuk datang ke acara pentas seni yang diselenggarakan di sekolah. Sebenarnya Nayla ingin mengajak mamahnya tapi Maylan sedang pergi ke luar negeri bersama papahnya.

Awalnya Nayla tidak ingin mengikuti pentas seni tersebut, karena menurutnya untuk apa tampil jika tidak ada keluarga nya yang datang tapi saat melihat kakak iparnya ia memutuskan untuk mengajak Humaira.

"Mba nanti harus liat penampilan aku" kata Nayla yang berjalan ke arah aula yang sudah di penuhi orang-orang.

"Iya Nayla, buat apa mba kesini kalo gak liat penampilan kamu. " Humaira tersenyum, melihat Nayla yang begitu antusias membuatnya mengingat bagaimana ia dulu.

Saat SMA Humaira sangat aktif dalam organisasi, bahkan Humaira menjadi ketua rohis di SMA nya. Saat acara besar yang mengharuskan membawa orang tuanya, Humaira bingung karena ia tau pasti mamahnya tidak akan datang. Mengingat bagaimana mamahnya yang membenci dirinya.

Humaira tidak bersemangat, ia menangis di dalam kamar mandi. Melihat semua teman-temannya membawa kedua orang tuanya ataupun kerabat dekat sedangkan dirinya hanya sendiri tanpa ada yang menemani, sangat menyedihkan.

Sampai-sampai saat wisuda mamahnya tidak datang dan menyuruh Humaira untuk berangkat sendiri, Humaira menangis setelah selesai acara. Dia tidak ingin terlihat lemah didepan semua orang dan dia tidak ingin Nayla merasakan apa yang dia rasakan, karena itu sangat menyakitkan.

Nayla memberitahukan Humaira untuk duduk di kursi barisan ketiga, setelah memberitahu Nayla pamit kepada Humaira. Saat Humaira ingin pergi menuju tempat duduk, tiba-tiba tangannya di pegang oleh seseorang.

"Tante!"

Humaira menautkan kedua alisnya, menatap anak perempuan yang tersenyum kearahnya dan tangannya memegang tangan Humaira. "Kamu?"

"Tante inget aku kan, aku yang kecebur di kolam waktu itu" ucap Alisa dengan tersenyum.

Humaira berpikir sebentar dan dia mengingat nya. " Oh kamu, masyaAllah kamu kenapa ada disini?" Tanya Humaira.

"papah kepala sekolah disini"

"Oh jadi papah kamu kepala sekolah disini, kebetulan banget ya kita ketemu."

"Jodoh" ucap seseorang.

Humaira dan Alisa langsung menengok ke arah belakang, seorang laki-laki berpakaian rapih dan tersenyum ke arah Humaira.

"Ini papah aku Tante" Humaira hanya bisa mengangguk.

"Saya Alvin, nama kamu?"

"Saya Humaira "

Baru saja Alvin ingin menanyakan lebih lanjut, suara mic sudah terdengar yang menandakan bahwa acara akan segera dimulai. Alvin terpaksa pamit kepada Humaira,  Humaira duduk ditempat yang sudah diberitahukan oleh Nayla.

Labuhan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang