Sakit untuk sekian kalinya

2.6K 249 6
                                    

°LABUHAN TERAKHIR°

Jika cinta mengajarkan artinya kasih sayang maka kamu mengajarkan artinya sakit hati.
Jika saja dari awal aku menolaknya maka aku tidak akan sesakit seperti ini.

_______________________

Setelah menyiapkan semua makanan di atas meja makan, Humaira memanggil Nayla yang masih bergulat dengan selimut dan bantalnya. Saat melewati kamar suaminya dia mendengar suara teriakan. Dengan berani dia membuka pintu dan betapa terkejutnya saat melihat tangan Nafis berdarah dan vas bunga yang pecah berantakan.

"Astaghfirullah, mas.."

Nafiz melihat ke arah Humaira dengan tatapan dingin sedangkan Humaira dia tidak memperdulikan tatapan itu lalu dia berjalan ke arah lemari kecil dan mengambil kotak P3K.

"Mas biar aku obatin" ucap Humaira lembut.

Humaira berdiri didepan nafiz lalu mengajak nafiz untuk duduk, nafiz tidak berkata apapun dia duduk dan di ikutin Humaira yang duduk disampingnya.

"Bismillah.."

Humaira mulai membersihkan lukanya setelah luka itu dibersihkan lalu Humaira memberikan Betadine di area luka setelah itu dia memasangkan perban kecil . Bola mata nafiz tidak bisa lepas dari setiap pergerakan Humaira, dia melihat begitu hati-hati wanita itu mengobatinya.

Untuk pertama kalinya nafiz melihat Humaira sedekat ini, bulu mata yang lentik,mata yang indah dan aroma tubuh Humaira yang membuat nafiz ingin sekali memeluknya tapi dengan cepat nafiz menghilangkan fikiran yang bodoh itu.

Tapi emang salah kalo seorang suami tertarik dengan istrinya? Tidak kan.

"Sudah selesai mas"Ucapan Humaira membuyarkan lamunan nafiz.

Humaira melihat ke arah vas bunga yang pecah entah sebabnya karena apa, saat Humaira ingin bertanya kepada suaminya tapi ternyata suaminya sudah mengerti lebih dulu.

"Gak perlu tanya soal ini." Ucapannya lalu pergi meninggalkan Humaira.

Sesakit ini kah? Jika diacuhkan oleh suami sendiri. Tidak pernah ada kata-kata lembut bahkan senyuman pun belum pernah Humaira dapatkan. Jangankan untuk berbicara dengan kata-kata yang romantis untuk menatap dirinya saja seakan-akan dirinya adalah manusia paling menjijikkan. Seburuk itu?

Air mata Humaira lolos dari pertahanan, hatinya hancur. Dia memimpikan sebuah rumah tangga yang sangat harmonis tapi ternyata itu hanya sebuah mimpi bukan kenyataan. Dia rindu sosok seorang ibu dan ayah yang selalu menemani nya dikala sedih tapi sekarang dia tidak memiliki siapa-siapa.

Jika saja nafiz berlaku baik kepadanya maka dirinya tidak akan merasakan kesepian tidak merasakan kesakitan. Bukan sakit fisik melainkan hati. Banyak hal yang tidak bisa Humaira harap kan bisa terjadi termasuk memiliki rumah tangga yang bahagia.

"Mba Humaira!" Teriak Nayla di luar kamar.

Dengan cepat Humaira menghapus air matanya, berjalan ke arah pintu dan melihat Nayla dengan baju piyama dan kerudung hitam yang sedang membawa boneka kesayangannya.

"Iya kenapa Nay?" Tanya Humaira.

Wanita itu cemberut dan menghentakkan kakinya karena kesal. " Mba Humaira ko enggak bangunin Naya sih, kan Naya jadi kesiangan"

Labuhan TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang