‹Author POV›
"Negativa"
Sebuah situasi menegangkan selalu terjadi di setiap perang.
Bahkan ketika sekutu sendiri terlihat mencurigakan.
"Take it off"
"What? My clothes?"
"Tha mask"
"Negative folle"
"Dengan siapa kau bekerja?"
"Kau buta? Lihat seragamku baik-baik"
Posisi terikat di bangku memang tidak menguntungkan.
Dikepung 2 orang yang terus meminta keberanan.
Padahal si sandra sendiri sudah memberi mereka kebenaran.
Instingnya mengatakan kalau 2 orang ini bukan sekutu melainkan peniou yang menyamar.
"Your uniform is good, where you get it? Rental costume?"
Di balik kacamata gas maskyang gelap itu tatap remeh nan tajam sang sandra terasa.
Seringai di baliknya pun terasa membuat resah.
"Say your name!"
"I have many names, Equila(eagle) is my friend call me and..."
Ikatan terputus dengan pisau yang sedari tadi menggesek tali.
Yang kini telah menancap di leher kedua orang tersebut.
Mengotori gas mask si sandra dengan darah mereka.
"My enemy call me Baba Yaga"
Knife combat dibersihkannya dengan menjapit di antara siku lengan kanan.
Ia tidak bersihkan darah di gas masknya.
"Aku butuh topeng baru"
Tentara ini telah kehilangan kelompoknya dan squadnya hanya dalam sehari.
Yang bertahan hanya dirinya.
Karena informasi palsu dan pengkhianatan.
"I'm fail"
[Thanks God! Someone answered!]
"Fuh~ i'm quit"
[Wait what? Kau keluar disaat aku akan memindahkanmu]
"Lebih baik aku bekerja sendiri sebagai tentara bayaran"
[Jemputanmu akan datang]
"Non mi stai ascoltando, you are not listening to me"
[Kami masih membutuhkanmu]
Asap rokok mengepul ke langit.
"Whate-"
"Identify yourself"
💀👻💀
+Reader POV+
Sungguh orang ini tidak bisa aku rasakan hawa keberadaannya!
Tinggi. "Entschuldigung"
"What?"
"Pardon me, miss"
Dia menurunkan senjatanya, apa dia yang dimaksud jemputan?
Kenapa dia mengeluarkan kertas?
"Eqi uhmm...equip ehm..."
Oh, my nickname? "Eagle"
"Oh?"
"In english, i'm from Italy"
"Oh! So this is read in Italy"
"Yeah"
Apa-apaan sikapnya itu?
Ke mana orang yang tadi mau membunuhku?
Sungguh membuatku ingin menjauh rasanya.
"König dari Kortac, saya datang untuk menjemput anda"
Kortac? "Dua orang di bawahmu juga mengatakan hal yang sama 10 menit lalu sebelum menyekapku di sini"
Santai sekali dia melihat orang yang terbunuh itu.
"Apa aku bisa percaya begitu saja? Bahkan aku tidak percaya pada orang yang dengan tidak sopannya bilang aku akan dipindah"
"Oh, you mean Aksel?"
[Oh, i forget to introduce myself]
Orang-orang ini apa benar mereka dikirim untukku?
A
ku baru saja kehilangan awakku dan sekarang begini?
"Follow me"
"How can i believe you?"
Aku yang paling dirugikan sekarang.
Selain ukuran badan yang sangat berbeda ini, sial!
Aku tidak ada senjata jarak jauh.
Jika aku meleset maka aku mati.
"Hah~"
"Huh?"
Kenapa malah dia yang murung begitu?
"Padahal aku sudah membantumu"
"Help me what?"
"The sniper...is me"
Di kepalaku muncul flashback yang terjadi di perang tadi.
Memang benar saat aku sudah tak ada squad, ada yang membantuku tapi kukira itu sisa dari orang-orangku.
[Hah, dia itu punya hati yang sensitif dan lembek]
I hear the sobbing now.
Fucking hell. "Sorry, i didn't know, i was think you are my survive crew but...thanks"
"Okay..."
"Can we make this quick? I will follow you"
Dia jalan duluan dariku, keluar dari sarang yang menyekapku tadi.
Sepertinya musuh juga dipermainkan entah siapa.
Tekanan kurasakan ketika menabrak bocah ini. "Ada yang salah?"
Kenapa tiba-tiba berhenti?
Pandanganku jadi jelas ketika darah yang ada di gas maskku hilang.
Oh, dia berhenti hanya mau repot-repot membersihkannya?
"Thanks"
Dia tidak bilang apapun dan kembali jalan.
Tatapan matanya tadi sangat tajam.
Mungkin pengaruh apa yang dipakainya untuk menutupi wajah jadi terlihat begitu.
Sesaat aku pikir dia akan membunuhku.
Ada pesawat dan beberapa orang di sana.
Wah, mukanya tidak banyak terlihat ya.
Bagus juga rasanya kalau begini.
🦅☠️🦅
+BONUS SCENE+
Eagle: Smettila di fissarmi, stop staring at me
König: need anything miss?
Eagle: new mask, just give me a material i needed
König: what kind of it?
Eagle: well *liat König dari atas ke bawah* material girl~
