‹Reader POV›
Kalau yang mereka cari adalah "itu" bisa gawat.
Aku belum laporan soal "itu" pada mereka.
Ini saatnya aku melapor setelah misi beberapa waktu lalu.
"You need something to say, Incubo?"
"Mereka...mengincarku"
Sesuatu yang ada padaku.
Yang aku bawa saat terakhir aku kehilangan semua timku.
"What is this?"
"The plan", cip yang sempat aku telan.
"Where you get this?"
"Misi terakhirku sebelum aku kehilangan semua anggotaku, aku menelan cip itu...kau tidak mau aku jelaskan bagaimana keluarnya kan?"
Astaga ekspresi Aksel langsung jijik dan cipnya diletakkan lagi di meja.
"Not just the plan"
"Kau sudah lihat?"
"Ya, kurang lebih isinya rencana dan beberapa kebusukan lain oleh pimpinan yang kau tahu mungkin siapa"
Aku bahkan tidak percaya hal ini.
Bahkan si Dora jahanam itu malah mengatakan hal bodoh.
Alejandro...
Hubungan kami sudah berakhir, kurang update si Dora jahanam.
"I will tell ours friends, good job soldier"
"Kenapa tidak bilang sebelum misi?"
"Teror mereka di misi itu berbeda isinya dengan di cip, si ketua itu lebih suka bekerja untuk menguntungkan diri sendiri. Kalaupun dia kerja sama berarti tawaran yang diberikan membuatnya untung besar"
Dia benar-benar sudah menyimpang.
Uang uang dihasilkan lebih cepat dan banyak memang tapi uang itu sangat buruk.
Yah, siapa yang tidak tertarik dengan itu?
Bahkan di belahan dunia lain pakai hantu untuk mendapatkan uang dengan cepat.
☠️🦅☠️
‹Author POV›
Debu berterbangan membuat mata menyipit kala sebuah pesawat mendarat.
Pesawat militer yang membawa awak tentara di sana.
"Ladies and gentleman, ours friends Task Force 141 and from Mexican army"
Ekspresi Incubo yang tegang tertutupi topengnya.
Tidak ada yang tahu kecuali König yang curi-curi lirikan padanya.
"Captain Price"
"Aksel"
Ramah tamah apa diperlukan?
Mungkin?
Alejandro menatap salah satu tentara yang menarik perhatian. "es traje en usted señorita, is suit on you señorita"
Ketika punggung tangan Incubo akan dikecupnya, wanita itu menepisnya. "è molto tempo che non ci si vede, long time no see"
Alejandro hanya tersenyum. "I'm glad you are survived"