Nineteen

290 40 4
                                    

"Masih selamat" batin Jihoon sambil melirik sekilas kearah Hyunsuk yang berhasil memindahkan potongan balok jenga nya tanpa membuatnya roboh.

"Junkyu! Ayo giliran lo." seru Yeonjun.

"Iya sabar! Masih mikir." semprot Junkyu yang masih mikirin balok jenga mana yang mau dipindah.

Dalam beberapa detik Junkyu juga berhasil memindah balok jenga nya, "Huh!" akhirnya cowok itu bisa bernapas lega.

"Hoon! Kalo roboh telpon Nata!" seru Jeno yang tiba tiba punya feeling kalo jenga nya bakal roboh di giliran Jihoon.

Hyunsuk langsung melirik kearah Jihoon dan Jeno secara bergantian dengan satu pertanyaan yang melintas di otaknya "Kenapa Nata? Emang mereka sedekat itu, ya?"

"Liat! Gak roboh." Jihoon tersenyum bangga.

Giliran Mark dan Jeno pun tidak membuat jenga tersebut roboh, hingga kini tersisa Hyunsuk yang gelagapan sendiri, takut banget kalo jenga nya roboh digilirannya yang kali ini.

"Buruan!" desak semuanya serempak.

"Sabar! Akh! Gue masih ngitung." seru cowok itu.

"Ini bukan matematika yang harus lo itung! Tinggal ambil satu balok, terus pindahin keatas." ucap Junkyu udah greget liat Hyunsuk.

Dengan hati hati Hyunsuk mulai mengambil salah satu balok jenga, tapi tetap saja sepertinya memang sudah waktunya jenga itu roboh tepat di gilirannya, "AKHHH!" Hyunsuk melempar kesal potongan balok itu ke lantai, "Gak adil babi gue urutan terakhir!" serunya tak terima.

"Kan udah hompimpa kocak! Emang takdir lo buat ngungkapin perasaan lo ke orang yang lo sayang." ucap Mark dengan nada jahil.

"Najisin banget bahasa lo." Hyunsuk memukul bahu Mark jengkel.

"Ambil hp nya cepet, telpon Lily." suruh Yeonjun kini sudah mengunci kedua tangan Hyunsuk.

"WOY!! APA APAAN?!" Seru Hyunsuk berusaha memberontak.

Sementara Jeno sudah meluncurkan aksinya, disaksikan oleh Mark dan Junkyu.

"Eh?! Gaada ya! Jangan macem macem lo pada pake nelpon Lily segala!" Hyunsuk semakin memberontak.

Jihoon bergerak buat ngambil hp Hyunsuk yang ada di tangan Jeno, "Bukan Lily." katanya dengan nada rendah dan tenang.

Sontak semuanya kebingungan dengan omongan Jihoon, karena yang mereka tahu selama ini, Ya... Hyunsuk itu dekatnya sama Lily.

Yeonjun melepaskan kunciannya di Hyunsuk, "Kalo bukan Lily siapa lagi nyet?" semburnya.

"Ada, cewek lain." jawab Jihoon santai. Dia kemudian menyodorkan hp itu ke pemiliknya, "Telpon." suruh nya. "Lo tetep harus lakuin dare nya lah." ucap Jihoon kemudian tertawa kecil.

"Gue gak deket sama siapa siapa anjing." umpat cowok itu mengotak atik hp nya sambil mikir siapa yang harus ia telpon buat menuhin dare ini.

Di otaknya cuman terlintas antara Lily sama Nata, tapi enggak mungkin banget kalo dia nelpon Lily.

"Lily njing! Lily!" seru Jeno greget.

"Cuman temen!" balas Hyunsuk greget.

"Gak nelpon cemen banget sih." kata Yeonjun remeh.

"Bukan gak mau nelpon ya monyet, tapi emang gue sama Lily tuh cuman temen." bantah Hyunsuk.

"Suk, Nata." kata Jihoon.

Mark, Jeno, Junkyu dan Yeonjun kompak menatap penuh tanda tanya kearah Jihoon.

"Nata siapa?" tanya Mark.

Dijodohkan || Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang