Fourteen

362 44 1
                                    

"Gue ngomong aja gak sih sama Lily, dia kan kalo ada apa apa ngomong ke gue dulu." Hyunsuk bergumam dengan pandangan terfokus pada cincin dijari manisnya.

"Gimanapun juga Lily udah kaya adek gue sendiri, gue perlu cerita ke dia, tapi gimana caranya?" Hyunsuk kini menggaruk garuk alisnya yang tidak gatal.

"Hyunsuk, sayang, ada Junkyu." ucap mama Ital sambil mengetuk pintu.

Hyunsuk langsung melepas cincinnya, dan meletakkannya di atas nakas, kemudian beranjak keluar dari kamarnya.

"Itu ada Junkyu dibawah, nyariin kamu." ucap mama Ital.

Hyunsuk mengangguk, ia pun segera berjalan menuju lantai dasar beriringan dengan mama Ital.

"Junkyu mau tante bikinin minum?" tawar mama Ital.

"Boleh tante, haus, hehe." jawab Junkyu sambil tersenyum lebar.

Mama Ital balas tersenyum, kemudian beranjak menuju dapur.

"Ini, gue mau balikin sapu tangan lo, makasih udah minjemin gue." Junkyu menyerahkan sapu tangan berwarna biru dan putih itu kepada Hyunsuk.

Hyunsuk menerimanya, "Lo kaya sama siapa aja pake bilang makasih." katanya memukul kecil tangan Junkyu, "Btw gimana itu kepala lo yang kena batu kemaren? Masih sakit?" tanya Hyunsuk.

"Ya masih lah, dikira ditimpuk batu bisa sembuh sehari apa." cibir Junkyu.

Hyunsuk tergelak, "Lagian itu si Hendery sama geng nya lo apain sih, sampe nyerang ke basecamp?"

"Gue gak sengaja, sumpah." Junkyu mengangkat dua jari (✌🏼) ke udara.

Alis Hyunsuk terangkat.

"Gue tuh lewat tempat tongkrongan mereka, terus motornya siapa itu, kurang tau juga gue, pokoknya tuh motor parkirnya kayak dipinggir jalan, tapi enggak dipinggir, ditengah tapi enggak tengah banget juga, pokoknya agak ngehalangin jalan gitu, terus enggak sengaja gue tabrak, kayanya kaca motornya pecah deh, soalnya gue denger suara kaca pecah gitu. Jadi gue kabur deh, daripada di keroyok ditempat." jelas Junkyu panjang lebar.

Hyunsuk memukul jidat nya pelan, "Lagian aneh aneh lo lewat tongkrongan mereka segala."

"Soalnya buru buru, kalo lewat jalan lain jauh, posisinya juga gue lagi kebelet pup." ucap Junkyu tanpa jaim.

Hyunsuk makin tak habis pikir dengan temannya yang satu ini.

"Btw masih disimpan juga tuh sapu tangan." tatapan Junkyu berubah jadi jahil.

Hyunsuk melirik kearah sapu tangan itu, kemudian tersenyum tipis, "Iya, gak sengaja ke simpan, rencananya mau gue buang." ucapnya.

"Lah ngapa di buang? Udah bagus lo simpen terus, siapa tau clbk." tatapan Junkyu semakin jahil.

"Gak bakalan." sahut Hyunsuk terdengar meyakinkan.

"Apanya yang gak bakalan?" tanya mama Ital yang tiba tiba datang.

Hyunsuk menoleh kearah mamanya, "Bukan apa apa, ma." jawabnya.

Mama Ital hanya mengangguk, kemudian ia beralih kepada Junkyu, "Junkyu, ini, diminum ya, cemilannya juga dimakan." suruh mama Ital.

"Gak usah disuruh juga, udah pasti dia makan tuh cemilan." cibir Hyunsuk.

Junkyu mendumal tidak jelas beberapa saat, kemudian dia kembali tersenyum kearah mama Ital, "Makasih tante."

•••

"Kak Jihoon apa kabar, ya? Gue tiba tiba kepikiran dia deh." gumam Nata sembari menatap langit langit kamarnya yang berwarna putih tulang.

Dijodohkan || Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang