Ten

415 52 10
                                        

Day-3 pertunangan Nata dan Hyunsuk.

Hari ini keduanya disuruh mencari cincin untuk pertunangan mereka yang akan dilaksanakan tiga hari lagi.

"Demi apapun, gue gak mau anjir!" Nata menggerutu dibelakang Hyunsuk yang sudah melangkah menuju toko perhiasan.

Hyunsuk menghentikan langkahnya dan berbalik badan, "Nat, malu, punya malu gak?" Hyunsuk melirik kesekitar.

"Gue lebih milih malu di depan umum gini, daripada harus tunangan sama lo, btw." sahut Nata ketus.

Hyunsuk menarik tangan cewek itu cukup kasar, kemudian berbisik, "Lo bisa gak sih diem?! Dengan lo misuh misuh kayak tadi, gak bikin pertunangan nya batal, yang ada orang orang yang harusnya enggak tau, jadi tau kalo kita tunangan terpaksa, lo gak malu? mikir, Nat! Punya otak kan?" ucapnya pelan namun tegas.

Baru kali ini Nata merasa omongan Hyunsuk benar benar kayak nembus jantung.

Nata menatap cowok itu dengan tatapan dingin, dia benar benar enggak terima Hyunsuk ngomong kayak gitu ke dia.

"Buruan masuk." suruh Hyunsuk.

"Gak!" tolak Nata, kemudian berbalik badan, hendak pergi ketempat lain, terserah, yang penting enggak ke toko perhiasan itu.

"Nat?!" Hyunsuk menyusul cewek itu.

"Apaan sih?! Gue gak mau ya!" ucap Nata kasar.

"Gue juga gak mau, asal lo tau, Nat!" Hyunsuk tersulut emosi, "Tapi gak ada pilihan lain selain nurut, kita cuman enam bulan, kalo emang lo keukeuh enggak mau ini berlanjut, kita bisa berenti dalam enam bulan, Nat." ucap Hyunsuk sama seperti tadi, pelan dan tegas.

"Ck." Nata membuang pandangan kearah lain, dia jadi marah sama Hyunsuk karena ini.

"Susah ya, andai nyokap gue bukan temen nyokap lo, mungkin gak bakal gini, tau gak!"

"Ya kita enggak bisa ngatur, mereka lebih dulu ada di dunia. Coba deh gini, andai lo bukan anak tante Tiff, pasti bukan lo yang dijodohin sama gue."

"Mulut lo!" Nata melotot kearah Hyunsuk, "Bener bener ya, lo." Nata tak habis pikir dengan cowok di depan nya itu.

Hyunsuk tidak mau ambil peduli dengan hal itu.

"Ayok masuk buruan, gue masih banyak tugas." desak Hyunsuk.

"Dibilang gue enggak mau, budek ya lo?"

"Atau gini deh, lo pulang, terus ngomong sama mama lo, sama nyokap bokap gue, kalo lo enggak mau tunangan ini dilaksanakan, udah, selesai."

"Enak banget bibir lo ngomong, Choi Hyunsuk!" Nata makin kesal sama cowok itu.

"Bibir gue enak? Mau nyoba gak?" tawar Hyunsuk, yang malah membuat Nata ambigu dengan kalimat itu.

"MAKSUD LO?!" matanya melotot.

"Apa?" Hyunsuk masih santai.

Melihat Nata mengulum bibirnya, Hyunsuk tersadar akan makna yang Nata tangkap, mata cowok itu melotot, "Heh! Gak gitu maksud gue!"

"Mesum lo anjing!" umpat Nata pelan, sangat pelan, kemudian kembali melangkah kearah berlawanan dari yang mereka tuju sebelumnya.

"Woy! Gak gitu maksud gue! Nat?! Lo mau kemana?!" tanya Hyunsuk sembari berlari menyusul cewek itu.

"Nat?! Jangan nyebrang anjir! Ketabrak truk, gepeng lo!" tegur Hyunsuk saat Nata sudah berada disisi jalan, siap hendak menyebrang.

Tapi nampaknya cewek itu tidak peduli dengan omongan Hyunsuk, dia benar benar nekat hendak ke sebrang jalan sana.

Dijodohkan || Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang