Twenty Eight

262 34 1
                                    

"Makasih dokter." ucap Hyunsuk setelah Nata selesai ditangani.

Dokter paruh baya itu pun mengangguk, kemudian segera berlalu meninggalkan keduanya karena masih ada pasien lain yang butuh penanganannya.

"Nat, sakit?"

"Ya lo pikir aja sendiri." jawab Nata ketus.

Hyunsuk menghela napas, "Maaf deh. Kan gue gak  sengaja, lo lagian aneh-aneh aja tiba-tiba berdiri di tengah." ia kemudian menyalahkan Nata.

"Oh? Salah gue nih jadinya?" tatapan Nata semakin tajam.

"Ya emang."

"Yi iming." cibir Nata jengkel.

Sekali lagi Hyunsuk menghela napas. "Mana sih? Gue liat dong hidung lo." Hyunsuk mendekatkan wajahnya untuk melihat lebih jelas ke dalam lubang hidung Nata.

"Apaan sih!" Nata langsung mendorong wajah Hyunsuk untuk menjauh.

"Mau liat doang, Nat."

Nata hanya memutar bola mata dengan malas. Tidak memiliki niat untuk mengobrol dengan Hyunsuk.

"Pulang gak?" Hyunsuk sudah beranjak hendak meninggalkan ruangan itu.

"Pulang lah." Nata segera mengekori langkah kaki cowok itu.

"Lo bawa gue ke sini pakai motor?" tanya Nata sembari terus berjalan di belakang Hyunsuk.

"Taksi." jawab Hyunsuk seadanya.

"Motor lo? Di toko dong?"

Hyunsuk menghentikan langkahnya, "Iya." jawabnya, kemudian kembali melangkah setelah Nata sudah berdiri di sampingnya.

"Berarti balik ke sana lagi dong?"

"Ya iya." jawab Hyunsuk. "Masuk." suruh nya ketika mereka sampai di parkiran.

Taksi yang tadi, Hyunsuk minta untuk menunggu, ya meskipun harus bayar lebih.

Sekarang keduanya sedang dalam perjalanan untuk kembali ke toko tempat kerja Nata.

"Hilang nya berapa sih, Nat?" tanya Hyunsuk penasaran.

"Empat juta." jawabnya seadanya.

"Terus si jelek itu tadi nuduh lo yang ngambil uang nya?" Nata mengangguk, karena memang itu kenyataannya.

"Kak, lo jangan bilang sama nyokap gue, ya?" pinta Nata, "Nanti gue di suruh resign."

"Ya emang harus resign anjir! Lo masih mau kerja di situ emang? Gue sih ogah!" emosi Hyunsuk tiba-tiba naik lagi.

"Ya gue harus terus kerja! Empat juta banyak anjir, gue harus ganti lah, kalo gak kerja gue dapet duit darimana buat ganti? Gak mungkin gue minta sama nyokap."

Hyunsuk terdiam, ditatapnya cewek disampingnya itu dengan beberapa pertanyaan dikepalanya, "Kenapa harus diganti? Lo gak nyuri uangnya."

Nata menghela napas, "Tapi uang nya hilang pas dishift gue."

Hyunsuk diam sejenak, Nata juga diam.

"Resign aja, Nat. Nanti gue yang ganti." ucap Hyunsuk setelah berpikir beberapa saat.

"Gak! Gue gak mau pake duit lo." tolak Nata.

"Bukan duit gue, duit papa, lagian pasti ikhlas lah kalo gue bilang itu buat lo, calon mantunya."

"Tapi kan kita gak setuju, itu artinya gue gak bakal jadi mantu bapak lo! Sama aja gue ngutang sama bapak lo. Gue gak mau."

"Yaudah setujuin aja, apa susahnya?" ucap Hyunsuk santai sambil menyandarkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya.

Dijodohkan || Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang