Twenty Five

265 32 2
                                    

"Kak! Kak!" Nata menepuk punggung Hyunsuk, membuat cowok itu menepikan motornya.

"Apa, Nat?"

"Cincin gue." Nata memperlihatkan jari manisnya yang nampak polos. "Kayanya ketinggalan ditempat kita makan tadi deh." paniknya.

"Lo pake cincin?"

Nata mengangguk, "Iya! Tadi mau berangkat gue pake, tapi tadi gue lepas pas mau makan. Puter balik dong." desak Nata..

Hyunsuk merasa sedikit aneh kenapa Nata memakainya, ia kira Nata akan ogah ogahan pakai cincin itu kalau tidak bertemu kedua orang tuanya.

"Buruan! Nanti keburu diambil orang!" desak Nata.

"Iya." Hyunsuk segera memutar balik untuk kembali ke tukang ayam sambal ijo tadi.

Tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai, karena memang mereka juga belum terlalu jauh perginya.

"Bang, maaf mau tanya, abang bersihin meja bekas kita makan tadi kan?" tanya Hyunsuk ke penjual yang kini nampak santai.

Si penjual mengangguk.

"Ada liat cincin gak bang? Cincin tunangan saya soalnya." katanya sambil menunjukan foto cincin nya. Mau menunjukan yang di jari manis nya saja sebenarnya, tapi desain cincin tunangan cewek dan cowok nya enggak sama persis.

"Ohh! Punya kalian, saya kebingungan tadi ini cincin punya siapa gitu." si penjual terkekeh sambil membuka laci untuk mengambilkan cincin yang Hyunsuk maksud.

"Udah tunangan ya?" tanya abangnya jahil membuat Nata memaksakan senyum sembari mengangguk mengiyakannya.

Abangnya semakin tersenyum jahil, "Ini, lain kali di jaga itu cincin." peringatnya. "Kalo nikahan undang saya, ya?" jahilnya.

"Iya, kalo jadi." balas Nata agak datar.

"Makasih, bang." Hyunsuk berterimakasih sebelum akhirnya pergi dari sana.

"Jadi gak ke pasar malam?" tanya Hyunsuk saat keduanya sama-sama sibuk memasang helm.

"Jadilah!" balas Nata bersemangat.

Hyunsuk mengangguk, kemudian keduanya naik keatas motor, siap melaju menuju pasar malam yang tidak terlalu jauh jaraknya.

"Mau naik gak?" tawar Hyunsuk saat mereka sudah memasuki area wahana di pasar malam.

Biang lala, Kora-Kora, Tong stand, Rumah hantu dan masih ada beberapa lagi yang tidak mereka tahu apa nama wahana nya.

"Itu yuk!" ajak Nata sembari menunjuk rumah hantu.

Hyunsuk langsung bergidik ngeri, "Gak ah!" tolaknya mentah-mentah.

Nata sebenarnya juga takut, tapi dia mau snap in jeritannya di dalam sana ke Instagram.

"Ayolah! Gue pengen naik itu." paksa Nata.

"Lo kayak gak ada wahana lain aja disini. Tuh, mending biang lala aja, Nat."

"Gak seru, gue mau yang itu." Nata masih memaksakan kehendaknya.

"Yaudah masuk aja sana sendirian, gue ogah." Hyunsuk bersedekap dada, sudah membulatkan keputusannya.

"Lo takut, ya? Cowok kok takut." ledeknya.

Hyunsuk gengsi mau bilang kalau dia takut, tapi juga gak mau banget kalo harus masuk kesana.

"Berisik, lo pasti teriak-teriak. Budek ntar gue." katanya judes.

"Enggak tuh, gue gak bakal berisik." Nata melakukan pembelaan.

Dijodohkan || Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang