One

977 77 4
                                    

"Gue kira becandaan anjir! Ini seriusan banget?!" Nata melotot.

"Santai dong, gue yang harusnya lebih kaget, kan gue kagetan." Hyunsuk melirik sinis kearah Nata yang sedang berdiri.

"Ck." decak Nata malas, "Gak, gini loh gini, ini gue baru aja lulus loh, lo juga masih kuliah kan?" Nata kini menatap kearah Hyunsuk menuntut jawaban.

Si cowok berdeham sebagai jawaban "Iya."

Nata kembali duduk, "Bukannya apa - apa nih ya, tapi kan, kita ini masih muda gitu loh, masih muda banget, masa sih nikah? Udah gitu dijodohin lagi, kan konyol banget koncol!" Nata memijit pelipisnya.

"Kok lo ngamuk ke gue sih? Ngamuk ke nyokap lo sana!" Hyunsuk makin sebal dengan cewek di depannya itu.

"Emangnya emak gue doang yang punya urusan? Emak lo juga kali, ini tuh terjadi karena rasa persahabatan emak lo sama emak gue yang tinggi, pake segala mau jodohin anaknya kalo udah gede ntar, gak lucu sih parah." Nata geleng geleng kepala.

"Yaudah sekalian ngamuk ke nyokap gue." balas Hyunsuk.

"Demi deh, lo ngeselin, kayak hari senin." Nata bedecak kemudian beranjak meninggalkan cowok itu.

"Kemana lo?" tanya Hyunsuk agak berteriak.

Nata tidak merespon.

"Sinting." cowok itu dongkol.

Hyunsuk menyibak rambutnya yang sudah lumayan panjang, kemudian mengambil handphonenya.

"Kabarin nyokap gak ya kalo gue ditinggal Nata? ntar kalo si Nata kenapa napa pasti gue yang disalahin." Hyunsuk bermonolog.

"Gak usah kali, ya? ntar pasti ditanya macem macem."

Akhirnya Hyunsuk memilih untuk abai saja dengan kepergian Nata dan mulai menikmati waktu santai nya di cafe yang cukup ramai di minggu malam ini.

Sambil menikmati lagu yang dibawakan oleh beberapa orang diatas panggung sana.

Hyunsuk enggak mau terlalu ambil pusing soal pertemuan mendadak kemarin malam, sekaligus pembahasan soal perjodohan nya dengan Nata, dia sudah tau itu sejak awal awal ia SMA, jadi, yasudah katanya, dia mengikuti arus saja.

Tiba tiba saja dering handphone nya mengalihkan fokusnya, ia langsung menjawabnya begitu tahu kalau yang menelpon adalah ibunya.

"Yes, Hallo, mom?"

"Dimana? Rame banget kedengarannya."

"Cafe, why?"

"Masih sama Nata kan? mana Nata nya? Mama mau ngobrol."

"Oh enggak, aku sendirian, Nata tadi pergi."

"Loh, kemana?"

"Enggak tau, dia gak bilang."

"Harusnya ditanya dong."

"Dia gak nyaut."

"Hhhhh, udahlah, mama tutup aja deh telponnya, eh jangan pulang larut malam ya, besok senin."

"Hari ini masih minggu."

"Iya tau, tapi besok senin."

"Iya mamaaaaa." gemas Hyunsuk.

Kemudian panggilan berakhir begitu saja.

Hyunsuk terkekeh kecil sambil menatap layar handphone nya, tidak terlalu lama, ia segera mengantongi benda persegi panjang itu, kemudian kembali asik menikmati malam ini.

•••

"Ih gabut, sekolah udah lulus, kuliah juga enggak, kerja juga enggak, kemana ya?" Nata bermonolog menyuarakan rasa bosannya.

Dijodohkan || Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang