Howl ;OO3

987 178 31
                                    

Karena pemaksaan dari Wanderer, [Name] harus berada di Sumeru lebih lama lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena pemaksaan dari Wanderer, [Name] harus berada di Sumeru lebih lama lagi. Setelah keduanya melepas rindu dan segala permasalahan yang membebani keduanya selama beberapa tahun akhirnya terlepas juga malam itu.

Lalu pagi hari yang baru atas saran dari pengembara, Wanderer akan mengajak [Name] berkeliling sekitar Sumeru. Tentu saja ia sudah memastikan daerah yang akan di kunjungi tidak terlalu berbahaya dan minim kehadiran para monster berbahaya.

Di mulai dari kota Sumeru sendiri, Wanderer membawanya ke Akademiya. Sebenarnya yang satu ini saran dari Lesser Lord Kusanali, di tambah [Name] sendiri suka melihat deretan buku. Hanya suka ya, bukan membaca, tapi itu tergantung topik bukunya. [Name] suka membaca novel berat atau buku tentang mesin dan tumbuhan. Bertambah hal baru yang Wanderer ketahuin tentang [Name].

Wanderer! [Name]!” hanya Wanderer yang menoleh karena [Name] sibuk terpukau. Paimon yang memanggil keduanya mendapatkan tepukan ringan dibahu karena suara nyaringnya hampir mengganggu pelajar lain.

“Aku baru ingat kalau [Name] juga suka baca buku, sepertinya ada orang yang cocok untuk di ajak bicara,” pengembara melirik ke arah pria dengan dominan hijau pada pakaiannya. Ia terlihat sedang sibuk membaca dan mengacuhkan pria lainnya yang mengoceh.

Pria itu cukup percaya diri jika ia baru saja disebut dengan pengembara. Atensinya lepas dari buku lalu menatap dua orang asing yang berada di dekat pengembara. [Name] sempat menarik perhatiannya karena ia melambai dan memberikan senyum ramah. Mungkin sangat menarik?

“Yang benar saja? Kau baru berhenti membaca setelah adanya wanita?! Apa otakmu terbentur sesuatu?!”

Pria dominan hijau itu beranjak dari tempat duduknya menghampiri pengembara, meninggalkan teman satu rumahnya terdiam dibelakang dengan mulut yang terbuka.

“Sepertinya kalian sempat menyebutku, ada apa?”

Ah, perkenalkan teman ku dari Inazuma. Namanya [Name], dia roh suci atau disebut dengan Yōukai. Dan yang satu lagi juga pengelana seperti ku, panggil saja Wanderer,” pengembara mengambil alih perkenalan mereka.

“Al - Haitham, salam kenal.”

“Ah, [Name] kalau mau mencari buku sepertinya Al - Haitham bisa bantu,Paimon menyahut.

Hhe? Begitu kah. Al - Haitham sendiri juga senang membaca buku ya?”

“Tidak terlalu, hanya mengisi waktu istirahat saja.”

Keduanya bisa langsung akrab dengan buku sebagai topik utama. Bahkan Wanderer hampir terlupakan oleh [Name] karena merasa antusias untuk mencari buku langka di perpustakaan Akademiya. Al - Haitham membawa [Name] ke rak yang berisi buku tentang tanaman, bahkan setibanya disana mereka masih berbincang.

𖤃𝐇𝐎𝐑𝐍𝐀𖤛𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐄𝐑ᬉᩧ࣭࣭ᰰ•̩̩͙ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang