12 | Twelve

29 6 0
                                    

Younha tergesa bangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Younha tergesa bangun dari tidurnya. Saat ia membuka mata, Younha tidak menyadari kalau baru saja ia terlelap saat jam pelajaran berlangsung, untung saja tidak ketahuan oleh ibu guru yang sedang menjelaskan. Jadi dia bisa bernafas lega.

Nyawa-nya masih belum terkumpul 100% ia masih melamun. Fikirannya berkecamuk takaruan. Sekilas, ia teringat kembali mimpinya kemarin malam, semenjak hari itu ia mulai merasakan tidak enak hati. Bak dikejar-kejar hantu. Namun itu hanya istilah baginya.

Ia tetap memaksakan diri untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Ia tidak mau berlarut-larut dengan bunga tidurnya yang tidak masuk akal itu. Baginya, itu hanyalah sebagai bunga tidur.

Dan tidak mungkin menjadi kenyataan.

Younha sudah menanamkan prinsip keras dalam dirinya. Ia menepis segala hal yang akan menghambat prioritasnya. Ia selalu berusaha keras untuk menjadi yang lebih baik lagi. Walau hasilnya belum juga terlihat tapi dia orang yang tekun saat menjalankan suatu hal.

Ia akan berusaha untuk cepat menyelesaikan suatu hal yang ia sedang kerjakan. Namun, terkadang ia terlalu terburu-buru.

...

Bel istirahat berbunyi, bunyi bel yang sangat nyaring itu hampir saja membuat Younha lompat hebat dari kursinya. Ia amat terkejut begitu mendengar suara bel istirahat yang sangat keras. Karena kebetulan speaker tersebut berada tepat di depan kelasnya.

Fokusnya kini tertuju lada Seowon yang berjalan menghampirinya. Seowon langsung mendudukan diri pada kursi yang ada dihadapan Younha. Kini posisi Seowon dan Younha yg berhadap-hadapan. "Yun, ngantin yuk!" ajak Seowon. Tanpa babibu panjang, Younha menjawabnya dengan anggukan excitednya.

Mereka berdua berjalan melewati lorong-lorong kelas, dan entah dari mana kawan-kawannya sudah bermunculan. Mereka bertujuh sangat ramai dan gaduh, orang-orang lain yg berada di lorong itupun melihat mereka seperti sekelompok ciwi-ciwi yang akan tawuran. Tapi untungnya mereka bukan tipe yang seperti itu. Jadi kalian bisa bernafas lega.

...

Setelah selesai ngantin, tetiba saja Hanhee meminta bantuan Younha untuk mengantarkannya ke perpustakaan kota sehabis pulang sekolah nanti. Memang suatu fenomena yang sangat-sangat langka sekali untuk Younha menerima temannya yang satu ini pergi mengunjungi tempat-tempat yang sakral bagi anak ambis.

Tapi Younha juga cukup senang karena dia bisa meminjam beberapa buku untuk jadi referensi ceritanya. Kebetulan memang, Younha diberi tugas oleh Bu Lina untuk membuat cerpen yang menarik, dan tugas ini khusus untuknya. Dan cerpen itu juga akan Bu Lina daftarkan pada perlombaan antar sekolah.

"Ayo deh, lagian gua udah lama ga ke perpus. Sekalian juga mau minjem buku" ujar Younha.

"Oke deh, ntar tunggu gua dulu ya, kemungkinan gua balik belakangan karna ada mapel geo Pak Nur, dia suka lama kalo ngajar." Jelas Hanhee, agar Younha bisa bersabar saat menunggunya nanti.

Isanghae • ni-ki enhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang