Belvardast
Di dalam malam yang gelap ini Younha merasakan ada sesuatu yang menghampirinya, sesuatu itu ia rasa semakin mendekat dan terus mendekat, sampai akhirnya-
"Halo gadis manis? apakah kamu berasal dari dunia kami? dari energi yang kamu keluarkan, saya rasa kamu memang terlahir dari darah keturunan Nevastiegn." Ucap seorang wanita yang memiliki paras cantik namun dipenuhi oleh kabut hitam disekeliling tubuhnya.
Aneh bukan main, baru kali ini Younha melihat seseorang dengan kengerian yang luar biasa, di luar akal sehatnya. Bisa dibilang ia seperti sedang berhadapan langsung dengan hantu yang menguasai kegelapan. Memang aneh bila ditelan oleh logika, tapi itulah kenyataan yang nampak jelas dihadapan Younha saat ini,
Younha berusaha dengan keras menelan saliva-nya yang terasa mengering. Ia agak kakuk dan gugup untuk mengutarakan kata-katanya. "Ss-saya memang memiliki keturunan dari Penduduk Belvardast" di awal memang Younha merasa sedikit gugup, tapi kemudian ia meneruskan jawabannya dengan lancar.
"Begitukah? baiklah, aku memercayai ucapan mu, dan aku juga akan menjaga rahasia pertemuan kita ini, terima kasih sudah berbincang sedikit dengan ku tentang lantar-mu. Aku harap kita akan rukun ya!" dengan ungkapan detail wanita ini, Younha agaknya tertegun sedikit mengenai rahasia yang ia katakan. Apakah perbincangannya ini mengandung rahasia? tidak masuk akal; tetapi hanya itulah pemikiran yang terlintas dibenak Younha saat ini,
ia seperti tidak bisa berfikir secara jernih, akibat banyaknya pertanyaan yang menumpuk dikepala-nya.
"Oh ya! ss-satu lagi, sepertinya kamu harus membangkitkan energi yang ada di dalam tubuhmu itu haha-ha, supaya kita bisa saling berkomunikasi tanpa harus bertemu. Titip salam ku juga ya pada-nya," sambung wanita yang dipenuhi kabut hitam itu; sambil diawali dengan desissannya, seperti seekor ular. Selesai mengatakan kalimatnya pada Younha, ia seketika menghilang begitu saja. Bak tertelan oleh kabut hitam-nya.
Sontak Younha agak terkejut, ia berusaha keras untuk bangkit namun aneh, kegelapan yang begitu gelap ini sungguh menyelimuti tubuhnya dan terasa seperti sedang melilit seluruh tubuhnya. Sangat aneh, Younga ingin berteriak untuk meminta pertolongan, tapi aneh lagi.
Ia lagi dan lagi tidak bisa mendengar suaranya sendiri, bahkan lebih aneh lagi suaranya sendiri tidak keluar sedikitpun, namun bentuk mulut dan bibirnya yang terus menerus berkumat-kamit bak seseorang yang sibuk membaca mantra. Ya, Younha sedang berusaha membacakan mantra yang ia pelajari dari buku-buku mantra yang Sunghoon berikan beberapan hari yang lalu.
Tapi anehnya, mantra yang ia lontarkan itu seperti tidak berpengaruh. Tidak semudah itu Younha untuk menyerah begitu saja, ia terus-menerus membacakan mantra-mantra yang ia hafalkan; sampai akhirnya ia bisa terbangun dari tidurnya-
"YOUNHA! BANGUN! YOUNHA KAMU UDAH SADAR?!" pekik bibi Eby dengan air muka penuh kekhawatiran.
Disamping keberadaan bibi Eby, tak jauh memang jaraknya dari Younha terbaring saat ini. Terdapat sesosok lelaki rupawan yang tengah bersilang tangan di dada, sambil memerhatikan pergerakan Younha yang berusaha bangkit dari keterbaringannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isanghae • ni-ki enhypen
FantasyStories about Nishimura Riki (Ni-ki) of ENHYPEN °°° Kisah yang tidak akan pernah terlupakan bagi Ni-ki dan Younha. Karena kisah ini menceritakan perjalanan lika-liku mereka yang mengejar perasaan terpendam satu-sama lain, sampai mereka harus terpis...