22 | Twenty two

16 5 0
                                    

Kini Younha sudah sampai di depan gerbang sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Younha sudah sampai di depan gerbang sekolahnya. Masih tertutup, dan terlihat tidak ada orang di sekitar gerbang itu, termasuk satpam penjaga gerbang-atau lebih akrab dipanggil babeh.

Younha membulatkan tekadnya, ia memutuskan untuk memanjat gerbang, walaupun gadis ini memakai gaun, tapi dia tetap optimis dengan keputusannya. Karna dirasa gaunnya pun tidak terlalu mempersulitnya, akibat gaunnya juga tidak terlalu besar dan mengembang seperti gaun-gaun kebanyakan, ini jadi salah satu faktor jitu untuk Younha agar mempermudah aksinya.

Ikat pingang yang menyatu di gaun itu Younha putuskan dengan sekuat tenaga, dengan sengaja ia menggulung lengannya dengan kain itu, agar tangannya lebih kuat dan tidak mudah tergores. Younha mulai mengikat kain itu dan mengencangkan ikatannya. Ia memperkuat pegangan pada celah besi gerbang, dan dengan keahliannya yang sudah ia pelajari dari Sunghoon dibantu juga dengan tubuhnya yang begitu ringan memberikan kesan lihai atas atraksi yang ia perlihatkan itu.

Ia benar-benar memanjat gerbangnya, dan ketika sampai di ujung puncak, ia turun perlahan dan kemudian lompat ke tanah. Beruntungnya tidak ada satu orang pun yang mempertontonnya-tapi itu hanya perkiraannya. Karena Younha tidak terlalu meneliti dengan detail, jadi ia melewatkan satu sudut sekitarnya yang disanalah ada orangnya.

Namun orang itu tidak macam-macam, ia seorang diri, dan lebih memilih berdiam diri menyaksikan tontonannya itu.

Younha sudah memasuki lorong gedung kelasnya, ia tidak begitu peduli lagi dengan tatapan murid-murid di sana yang selama ia melewati setiap kelas itu ia pastinya akan disuguhkan dengan kegiatan belajar-mengajar biasanya. Entah itu murid atau guru yang menatap Younha heran, banyak sekali memang halangannya. Namun Younha tetap berjalan lurus dan fokus pada tujuannya,

Younha telah sampai di depan pintu kelasnya, dari sekian banyak kelas yang ia lewati sebelumya hanya ada beberapa kelas yang pintunya tertutup-dan kelasnya termasuk kedalam beberapa kelas yang Younha maksud.

Dengan hembusan nafas beratnya, ia merilekskan fikirannya, tangan kanannya sudah memegang gagang pintu kelasnya. Namun fikiran di kepalanya masih berkecamuk dengan banyaknya hal yang akan ia hadapi setelah nantinya ia masuk ke dalam kelasnya itu, termasuk pakaian yang dikenakannya saat ini. Pastinya semua orang akan melihatnya dengan tatapan aneh; itu fikirnya.

Cklek

Dengan tanpa aba-aba apapun Younha terkejut, yang baru saja membuka pintu itu bukanlah ulahnya, makanya dua orang yang sedang di ambang pintu ini sedang membeku saling bertatap mata.

Yang satu membatin-bahwa yang dihadapannya ini adalah hantu yang menyerupai temannya yang sudah lama menghilang entah kemana, sedangkan yang satunya lagi-hanya menantap sendu, rindu dan bahagia yang tidak bisa ia ekspresikan oleh raut wajahnya saat ini,

dengan sedikit rasa penasaran, dari dalam kelas terdengar bahwa ada seseorang yang memanggil nama;

"Seowon!? lu lagi ngapain si? kenapa diem di pintu?" ucap dari arah dalam kelas, ia pun penasaran akhirnya karena tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Seowon. Dan memutuskan untuk melihat keadaan apa yang ada di sekitar pintu kelas tersebut.

Isanghae • ni-ki enhypenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang