Chapter 4 Bersih-bersih

885 72 0
                                    

*BRAK...* suara tendangan dari arah pintu masuk.....kemudian masuklah 2 orang dengan pakaian yang penuh dengan cipratan darah sambil memegang pisau mendekat ke arah Nata dan Gracia.

"GRACIA!!.." teriak salah satu orang tersebut. Gracia menoleh kea rah 2 orang tersebut, orang tersebut adalah Jinan dan Flora. "Jinan?! Flora?! Syukurlah kalian selamat!" Gracia berdiri dan memeluk kedua temannya itu.

"i..iya gre ini kita Jinan, Flora, syukurlah kamu juga selamat, ada apa gre? Kok kamu sedih gitu?" Jinan melihat ke arah bawah melihat mayat Dey. "HASTAGAAA!! DEY!!" teriak Jinan sambil menutup mulutnya karena terkejut, begitu pula dengan Flora.

 "HASTAGAAA!! DEY!!" teriak Jinan sambil menutup mulutnya karena terkejut, begitu pula dengan Flora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jinan

Flora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flora

Flora melihat ke arah Nata. "SIAPA LO!! MAU MACEM-MACEM LO YA SAMA CI GRE!?" teriak Flora sambil menodongkan pisaunya. Nata mengangkat tangannya "eh...eh...engga.., aku kesini bareng Gracia, kita udah bareng dari semalem, ada yang lain juga kok di backstage"

"beneran ci?.....eh bentar tapi kayanya muka lo ga asing ya?......hhmmm...oh lo itu fans ya??" Flora menyadari bahwa dirinya telah bertemu dengan Nata di berbagai acara dengan para Fans. Nata mengangguk, kemudian Flora membungkukan badannya bermaksud untuk meminta maaf karean sudah menodongkan pisaunya.

"ci gre...btw kak Dey kenapa?" tanya Flora. "Dey ga berhasil selamat semalem Flo, aku juga baru kesini lagi buat cek keadaan disini, ternyata ada Dey disini" jawab Gracia dan Flora hanya mengangguk.

"Jinan, Flora, sebenernya aku mau denger cerita tentang kalian, tapi simpen cerita kalian dulu ya, kita urus mayat Dey dulu, kita bungkus pake plastic terus kita lakban, harusnya di dalem banyak plastik gede yang biasa buat sampah, kita pake itu buat bungkus Dey" ucap Gracia. Ketiga orang lainnya hanya mengangguk.

Gracia pun masuk backstage untuk mengambil plastik besar dan lakban, sedangkan Nata, Jinan dan Flora mencoba memindahkan mayat-mayat lain agar area tersebut bisa dipakai. "kalian berani gak kalau buat mindah-mindahin semua mayat ini?" tanya Nata kepada kedua gadis yang berlumuran darah itu di bajunya.

"ya berani-berani aja sih kak" jawab Jinan. "ga jijik atau muntah?" Nata kembali bertanya. "kakak ga liat baju kita banyak cipratan darah? Kita ini udah bunuhin infected loh, lagian juga aku kan mahasiswa kedoktaran spesialis bedah, jadi udah biasa lihat darah-darah gini" jawab Jinan sambil menarik salah satu mayat menuju dekat jendela.

Start From BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang