Chapter 17 Terus Berlanjut

619 57 6
                                    

Sesampainya di rumah sakit, Nata bergegas membawa Gracia masuk ke dalam, di dalam rumah sakit sudah sangat kacau dan berantakan ditambah ada beberapa orang, mereka terlihat seperti beberapa pegawai rumah sakit, perawat dan seorang dokter yang menodong Nata dan Gracia dengan pisau operasi dan senjata lain.

"DIAM DISANA! MAU APA KALIAN KESINI!" ucap salah satu dokter dengan menodongkan pisau operasi.

"tolong kita dok, lengan dia kena tembak dan pelurunya masih ada di dalam, kita cuma mau ngeluarin peluru dan menjahitnya, kita ga ada niatan jahat sama sekali" ucap Nata memohon sambil menggendong Gracia.

Kemudian disusul oleh Putra Shani dan Fiony yang masuk dan berdiri di belakang Nata. "STOP KALIAN! BERAPA ORANG YANG DATANG KESINI??" teriak dokter itu karena panik dengan datangnya 3 orang tambahan. "tenang dok kita cuma berlima dan saya polisi, saya bisa bawa kalian semua ke tempat aman" ucap Putra dengan mengangkat tangannya sambil menyerahkan kartu anggota polisi kepada dokter itu.

Dokter tersebut masih belum mempercayainya, hingga Putra harus menghubungi Hamdan. Putra pun menghubungi Hamdan dengan alat yang tadi diberikan. Dia menjelaskan bahwa dia bertemu dokter dan beberapa perawat di rumah sakit umum Jakarta.

Hamdan pun memerintahkan Putra untuk membawa dokter dan para perawat ke tempat Hamdan berada, karena mereka adalah aset yang berharga dan berguna untuk negara saat ini. Namun tiba-tiba dokter itu merebut paksa alat itu dan berbicara langsung kepada Hamdan.

"halo pak, saya Dokter Anton dari Rumah sakit umum Jakarta, apa benar kita semua bisa dibawa masuk ke tempat bapak?" tanya dokter

"perkenalkan, saya Hamdan dari Departemen Penanggulangan Bencana Virus, benar! orang yang ada disana merupakan anggota saya dari kepolisian, dia merupakan salah satu anggota elit kami, jadi tolong bekerja samalah dengan dia dan dia bakal membawa kalian keluar dari sana dengan selamat" jawab Hamdan

"b..baik pak mengerti" ucap dokter menurut

Kemudian dokter tersebut mengembalikan alat tersebut kepada putra dan langsung segera menolong Gracia. "APA LAGI YANG KALIAN TUNGGU??? CEPAT BAWA GADIS ITU KE ATAS RANJANG DAN BERSIAP AMBIL TINDAKAN!" teriak dokter tersebut kepada para perawat.

"ayo mas bawa dia kesini" ucap salah satu perawat langsung menuntun Nata untuk membawa Gracia ke arah salah satu bilik di IGD

Nata membawa gracia ke salah satu bilik kemudian melihat dokter dan para perawat melakukan tugasnya untuk mengambil peluru, tidak perlu waktu lama bagi Dokter Anton untuk mengeluarkan peluru tersebut dan kemudian menjahitnya sehingga pendarahan dapat dihentikan. Setelah itu Nata menghampiri Putra.

"gimana keadaan Gracia?" tanya Putra

"udah selesai kok tindakannya, paling dia butuh istirahat aja, pasti capek nahan rasa sakit dari tadi. Thanks ya put udah bantuin kita" jawab Nata

"justru kita beruntung ketemu dokter dan perawat yang masih hidup gini Nat. Karena disaat bencana kaya gini, tenaga medis itu bener-bener dibutuhin. Sorry Nat, misi kita sementara berubah dulu" jawab Putra

"iya Put, lagian kita juga harus membayar kepercayaan Dokter Anton karena udah nolong Gracia" balas Nata

Setelah berbincang dengan Putra kini Nata pergi menghampiri Dokter Anton. Nata berterima kasih kepada Dokter Anton karena sudah menolong temannya. Dokter itu pun hanya mengiyakan karena itu bukan masalah besar baginya, namun dia terus mengingatkan Nata untuk menepati janjinya membawanya ke tempat aman dengan selamat. Kemudian dokter itu meninggalkan Nata untuk bersiap membereskan barang-barang yang akan dia bawa.

Lalu Nata kembali masuk ke bilik tempat Gracia berada dan duduk bersebelahan dengan Shani. "makasih Nat udah nolongin Gracia" ucap Shani memulai percakapan. "udah tugasku Shan, buat ngelindungin kalian semua, ya....walaupun masih kecolongan" ucap Nata yang di balas senyuman manis dari Shani.

Start From BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang