Chapter 14 Jalan yang Berbeda

688 51 4
                                    

Nata tahu siapa wanita yang berdiri di depan mobil pun kini segera melepaskan sabuk pengamannya. "lo kenal Nat?" tanya Putra. "iya" jawab Nata yang lalu membuka pintu dan bergegas menghampiri wanita tersebut dan menariknya untuk segera masuk ke dalam mobil.

Nata membuka pintu belakang. "loh Fiony??" ucap Gracia yang memang duduk di sebelah pintu yang Nata buka. "masuk dulu Fiony" ucap Nata. Fiony pun duduk di antara Shani dan Gracia di tengah mobil. Nata pun segera kembali duduk di tempat duduknya, lalu menyuruh Putra untuk segera melanjutkan perjalanannya.

Putra pun langsung menancapkan gas dan mobil kembali berjalan. Di belakang, Shani memberikan sebotol air mineral kepada Fiony untuk menenangkannya. "Fiony, kok kamu sendirian?? Yang lain mana??" tanya Shani sambil memegang bahu Fiony.

"makasih ya kak Nata, Ci Shani....iya aku sendirian....kita semua kepisah......jadi gini ceritanya......"

*POV malam dimana sisca dan yang lain ketika pergi meninggalkan theater

Kelompok yang dipimpin Sisca berhasil keluar dari Mall tempat Theater berada tanpa terkendala apapun, itu dikarenakan Sisca punya akses jalan rahasia untuk keluar dari Mall tersebut yang langsung menembus ke arah samping mall.

Setelah berhasil keluar dari mall, kini mereka pun bingung untuk pergi ke arah mana, karena area komplek GBK sudah tertutup rapat oleh dinding tinggi. "kak Sisca, kita pergi ke arah mana??" tanya Freya.

"kita pergi ke arah................" Sisca pun menoleh ke kiri dan kanan terus menerus berusaha menentukan arah mana yang akan mereka ambil. "kemana kak?" desak Fiony. Sisca terus menerus menoleh ke kiri dan kanan serta sesekali menggaruk kepalanya.

"kak Sisca!" ucap Fiony terus mendesak Sisca. "hhiiihh.....bentar dulu kenapa, gue juga bingung kemana arahnya" bentak Sisca kesal. Kemudian Ozzy memberikan saran agar mereka masuk lewat jalur selatan yang mengarah ke parkiran selatan GBK, karena itu merupakan akses terdekat dari posisi mereka saat ini. Hal tersebut pun disetujui oleh semua orang kemudian Sisca memimpin jalan.

Mereka semua mengikuti Sisca dari belakang dan pergi menuju pintu masuk GBK dari arah selatan stadion, namun sesampainya disana ternyata pintu masuk tersebut tertutup dengan dinding besi yang tinggi dan rapat.

"lah kenapa pintu ini juga ditutup si???" ucap Sisca kesal.

"terus gimana dong kak Sisca?? kok bisa disini juga ditutup?" tanya Fiony

"ya mana gue tau kalau disini bakal ditutup juga, mau ga mau kita nyari jalan lain" jawab Sisca

"tapi kemana kak, ga mungkin dong kita jalan muterin dinding ini, jauh banget" ucap Freya

"mau gimana lagi? Cuma itu kan opsinya?" jawab Sisca

Saat mereka sedang berdebat, tiba-tiba terdengar suara seseorang di balik dinding, hal tersebut membuat semua orang dalam kelompok Sisca terkejut. Kemudian seseorang tersebut memberitahukan bahwa mereka harus pergi ke gerbang barat, karena disana merupakan akses satu-satunya untuk masuk ke dalam kompleks GBK.

Kelompok Sisca pun mempercayai orang tersebut dan segera berjalan menuju barat. Sepanjang perjalanan mereka selalu bertemu dengan para infected, tetapi karena keadaan yang cukup gelap sehingga mereka berhasil melewati para infected secara diam-diam. Selain itu Gita juga beberapa kali mampu menumbangkan infected yang menganggu.

Namun dikarenakan mereka semua berjalan kaki menuju gerbang barat dengan jarak yang lumayan jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki, akhirnya mereka memutuskan untuk berlindung dan beristirahat terlebih dahalu di sebuah minimarket dan melanjutkan perjalanannya besok ketika matahari sudah terbit.

Keesokan harinya...

Kelompok Sisca yang terlalu lelah menyebabkan mereka semua bangun kesiangan. Gita yang bangun pertama pun segera membangunkan teman-temannya. "hah? Jam berapa ini!?" ucap Sisca panik sambil melihat jam tangan miliknya. "waduh udah jam 2?? Kenapa kalian ga bangunin gue sih??" ucap Sisca yang langsung berdiri.

Start From BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang