Chapter 2 Malam Yang Dingin

1.2K 83 1
                                    

Suara gedoran pintu dari arah pintu belakang terus terdengar semakin keras, Mendengar hal tersebut semua orang kaget dan panik. Nata mengajak Zee untuk melihat siapa yang datang dari pintu tersebut, Zee mengiyakan ajakan Nata. Kemudian mereka berdua segera pergi kesana. Semakin mendekat, mereka berdua mulai mendengar teriakan dari balik pintu tersebut.

Nata menyuruh Zee untuk bersiap dengan senjatanya, Zee langsung memegang erat tongkat baseball miliknya bersiap untuk memukul. Tetapi suara itu tidak terdengar asing bagi mereka berdua. "HALO?!! SIAPAPUN ITU...TOLONG BUKA PINTUNYA!!...ADA ORANG GAK SIH DI DALEM??? HALO...??!!!" Teriak sesorang di balik pintu tersebut dan tidak henti-hentinya menggedor pintu. "Itu suara Ci Gracia kak! Buruan buka pintunya!" Zee yang mengenali suara itu, dengan girang langsung cepat-cepat membuka pintu.

Zee membuka pintu itu, dia terbelalak senang melihat orang yang berada di luar itu adalah Gracia, teman di grup tersebut. Mereka berdua sangat dekat, sampai Zee menganggap dia adalah kakaknya. Selain Gracia, di belakang Gracia juga ada seseorang yang Zee kenal, dia adalah Christy, sahabat dari Zee di Grup mereka. dia kembali girang berteriak memanggil nama Christy lalu memeluknya.

 dia kembali girang berteriak memanggil nama Christy lalu memeluknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gracia

Christy 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Christy 


Terkejut karena Zee berteriak keras, Nata menyuruh Zee untuk memelankan suaranya, karena takut akan terdengar oleh Infected. Lalu semua yang ada disana masuk ke dalam dan mengunci kembali pintu tersebut. Gracia sadar keberadaan Nata adalah orang asing.

Gracia mengambil paksa tongkat baseball yang dipegang Zee, lalu menodongkannya ke arah Nata. "Siapa lo?? Ngapain lo ada disini??" teriak Gracia kepada Nata, lalu memberikan gestur untuk Christy dan Zee agar mereka mundur ke belakang badan Gracia. Nata mengangkat kedua tangannya, memberikan gestur bahwa dia tidak akan menyerang Gracia.

"Ci Gre! Tenang! Dia orang baik kok" ucap Zee berusaha menurunkan tangan gracia dan menenangkannya. "Engga Zee!" Gracia menyingkirkan tangan Zee dan kukuh untuk menodong ke arah Nata.

Shani yang mendengar keributan tersebut, langsung pergi mendatangi sumber keributan itu. Shani nampak lega dan hampir meneteskan air mata karena melihat Gracia berada disana. Tanpa pikir panjang dia lari munuju Gracia dan memeluknya. Shani memengang pipi dan menatapnya "Kamu gapapa kan? Ada yang terluka ga?" sambil terus mengecek secara detail seluruh tubuh dan wajah Gracia.

Start From BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang