Chapter 12 Persiapan

735 61 0
                                    

Setelah Putra dikenalkan kepada semua orang di Theater, kini Putra bertanya kepada Nata tentang rencana yang akan mereka jalankan, untuk pergi ke GBK. Dengan malu-malu Nata menjawab belum memiliki rencana yang matang untuk sampai kesana.

Putra menghela nafasnya.."jadi lo cuma modal nekat aja buat pergi kesana?" ucap Putra heran. Nata hanya bisa mengangguk. Putra pun menggeleng-gelengkan kepalanya. "oke gini, kita disini ada berapa orang? 1...2...3...*putra menghitung* 10 orang ya, ini udah pada ngumpul kan?" ucap Putra.

"udah" jawab Nata. "oke 10 orang, kita kalau jalan kaki kesana bakal susah buat gue dan nata untuk ngelindungin semua orang....kita butuh mobil untuk pergi....diantara kalian ada yang bawa? Nat lo bawa? Gue ada mobil tapi Cuma muat 6 orang" ucap Putra.

Semua orang menggeleng. Kecuali Shani. "aku bawa sih kak, muat 6 orang juga" jawab Shani. "oke sip Shan. Sekarang prioritas kita nyari mobil yang mobil buat 10 orang di parkiran basement." Ucap putra. "buat?? Kan kita udah ada 2 mobil, mobil lo sama Shani.." sambung Nata.

"itu buat opsi kedua, kalau pahit-pahitnya kita ga bisa nemu mobil untuk 10 orang. Kalau kita 1 mobil lebih enak, ga bakal kepisah kalau ada apa-apa di jalan." Jawab Putra. Nata dan yang lain pun mengangguk mengerti.

Putra mengajak Nata untuk pergi ke basement mencari mobil yang mereka incar. Kemudian Olla meminta untuk ikut mencari mobil karena dia merasa memiliki pengetahuan tentang otomotif, hal itu disetujui oleh Putra. Selain Olla, Gracia juga meminta untuk ikut, namun dilarang oleh Nata, karena Nata merasa bahwa Gracia lebih dibutuhkan untuk menjaga Shani dan yang lain di Theater. Gracia pun menurut.

Tanpa berlama-lama, ketiga orang yang baru saja datang ke theater itu, langsung kembali keluar untuk mencari mobil. Ketiganya kini bersiap di depan pintu keluar. Saat hendak keluar, tangan Nata ditarik oleh Shani, Nata pun menoleh ke belakang dan menatap Shani.

"ya Shan?" ucap Nata

"balik lagi ya.."

Nata mengangguk. "pasti"

Lalu ketiganya keluar dan berjalan menuju lift, setelah masuk ke dalam lift. "basement 1 aja dulu put, kemaren gue ke basement 2 banyak infected." Ucap Nata. Putra pun mengangguk dan menekan tombol B1 dan mereka turun ke Basement 1.

Setelah sampai di Basement 1, keluar dari dalam lift mereka disambut dengan 2 infected yang berlari ke arah mereka, putra berlari dan memukul kaki salah satu infected dengan tongkat miliknya hingga jatuh kemudian menusuk kepalanya dengan pisau. Begitu pula dengan Nata yang langsung menghantamkan tongkatnya ke kepala infected hingga pecah.

Mereka pun melanjutkan jalannya menuju pintu keluar arah parkiran, kedua pria tersebut melihat-lihat luar dengan mengintip dari pintu kaca itu. Terlihat sepi, mereka berjalan perlahan keluar dan bekeliling mencari mobil yang mereka incar.

Keadaan disana kacau, banyak mobil yang tidak teratur berhenti di jalanan dengan pintu terbuka, ada yang terguling, menabrak mobil lain, menabrak dinding dan pilar. Serta beberapa mayat yang tergeletak di lantai dan di dalam mobil yang penuh darah.

Dalam perjalanannya, Nata melihat 4 infected yang berdiri namun berjauhan satu sama lain, ada yang berdiri di tengah jalan, ada yang berdiri di depan mobil. Nata pun menyuruh orang yang di belakangnya untuk berhenti, kemudian menyuruh untuk bersembunyi di balik mobil yang berhenti di tengah jalan.

"ada apa kak??" ucap Olla. Kemudian Nata menunjuk ke arah infected yang dimaksud. Olla pun paham.

"lo tau stealth kill nat?" tanya putra

"tau, tapi gue belum pernah praktekinnya" jawab Nata

"intinya lo bunuh diem-diem tanpa suara, sekali serang langsung mati, lihat gue baik-baik" ucap Putra dan Nata pun mengangguk.

Start From BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang