[season 2] Chapter 25

591 58 3
                                    

WARNING 18+



Tim 1 disaat yang bersamaan dengan Tim 2 yang sedang mengamankan kantor pusat

Posisi mereka saat ini sudah berada di tribun penonton sebelah barat, sambil menunduk dan mengamati pergerakan para pembobol yang sedang berkumpul di tengah lapangan beserta seluruh warga Zona Karantina. Seluruh warga dan pasukan pemerintah yang masih bertahan, disandera oleh mereka semua.

Seluruh pembobol berada disana, dengan 1 orang berwajah oriental, dengan rambut panjang yang dikucir, berbadan tinggi sedikit kekar terlihat dari baju yang fit dengan badannya hingga terlihat lekuk otot lengan dan dada yang bidang. Mengenakan pakaian santai kaos polo berwarna hijau tosca dipadukan dengan celana panjang bermotif desert camo ditambah dengan rompi anti peluru di badannya.

"orang itu pasti Ares..." bisik Hendry sambil menunjuk dengan dagunya ke arah Ares yang sedang berbicara di hadapan para sandera yang ketakutan. Saat sedang berbicara, terlihat salah satu penjaga dari pemerintah berlari ke arah Ares berusaha untuk menyerang, tetapi dengan sigap Ares langsung menembaknya dengan Pistol miliknya hingga tewas.

Karena kejadian tersebut, semua orang menjadi tambah ketakutan, tetapi ada satu pria yang terlihat merupakan salah satu warga, berlari menjauh berusaha untuk kabur, lagi-lagi Ares menembak bagian kaki pria yang kabur tersebut hingga jatuh lalu diangkat oleh bawahan Ares ke hadapannya.

Ares sudah menodongkan pistolnya ke kepala orang yang berusaha kabur tadi, beruntung dia tidak jadi menarik pelatuknya itu karena ada salah satu anak buahnya yang membisikan sesuatu kepada Ares. Setelah itu Ares dengan diikuti cukup banyak anak buahnya pergi keluar meninggalkan stadion dan hanya menyisakan 16 anak buah dengan senjata.

"Om, sekarang kita harus apa??" Tanya Freya. "Kita gatau mereka pergi kemana, sebaiknya kita beri tahu tim 2 dan gudang senjata" Jawab Hendry, Freya dan Flora mengangguk mengerti. Kemudian Hendry segera mengeluarkan alat komunikasinya untuk menghubungi yang lain.

Saat hendak memberikan info, Tim 2 lebih dulu mengabarkan bahwa mereka sudah berhasil mengamankan kantor pusat dan memberikan kronologi terbobolnya gerbang utama. Kemudian dilanjutkan Hendry selaku Tim 1 memberikan laporannya.

"Lapor disini tim 1 sedang berada di dalam stadion, Ares dengan membawa banyak anak buahnya telah bergerak keluar dengan buru-buru, kita belum tahu kemana dia pergi, jadi Tim Gudang persiapan diri kalian dan Tim 2, kalian juga berhati-hatilah jika bertemu mereka di jalan." ucap Hendry memberikan sebuah info ke rekannya.

"Terima kasih infonya, Tim 2 kalian segera kembali ke gudang senjata, sedangkan Tim 1, disana sisa berapa orang dari kelompok Ares?" tanya Hamdan 

"baik pak! kita segera menuju gudang senjata!" Balas Putra

"10 orang full armor dengan senjata laras panjang, 6 orang pakaian biasa dengan hanya bawa pistol"

"bisa lumpuhkan mereka semua?" tanya Hamdan

"agak sulit pak, mereka semua berada di area terbuka, kita sulit untuk melumpuhkannya jika harus mengendap-endap"

"hmmmm....kalau begitu kalian stay disana terlebih dahulu, sampai ada info tambahan, tapi...kalau ada kesempatan habisi mereka!!"

"baik pak!"

Beberapa menit setelah saling berkomunikasi, terlihat 2 orang bawahan Ares berjalan masuk ke dalam kerumunan warga dan menarik paksa salah satu wanita muda dan membawanya di hadapan semua warga.

Setelah itu, salah satu pria tadi langsung menarik paksa kaos putih milik wanita tersebut hingga robek sampai wanita itu hanya mengenakan bra. Wanita tersebut pun duduk terjatuh sambil berusaha menutupi badannya dengan tangannya.

Start From BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang