[ Season 2 ] Chapter 33 | Kebenaran

374 44 5
                                    

Setelah Nata meninggalkan ruangan Putra, Zee langsung melepaskan perbannya "Zee!! ngapain dilepas!" ucap Marsha. "Udah sembuh kali gue Sha!" ucap Zee dengan memutar-mutarkan bahunya, kemudian Zee langsung mencari laci yang Nata maksud tadi untuk mengambil pistol. Shani pun ikut menggeledah seluruh ruangan untuk mencari barang yang berguna. Setelah mencari-cari Zee akhirnya menemukan laci yang berisi pistol, di dalam sana hanya ada 2 buah pistol. Zee pun mengambil satu pistol untuknya dan yang satu ia serahkan kepada Marsha karena mereka berdualah yang memiliki nilai tertinggi dalam hal menembak.

Shani pun menemukan sebuah buku catatan dengan cover berbahan kulit berwarna cokelat di atas meja rapat dan melihat sebuah rencana di papan tulis, dia membuka dan membaca isi buku tersebut. Shani terkejut karena isi buku tersebut adalah sebuah tulisan mengenai ilmu listrik dasar, serta semua informasi, cara memasang dan cara penggunaannya secara lengkap dan detail tentang rancangan panel surya.

"Buku apa itu Ci?" tanya Zee. "Buku rancangan tentang panel surya yang kemarin Nata dan para ahli listrik itu buat" jawab Shani. "Hah?? serius?? simpen aja Ci" balas Zee. Shani pun mengangguk dan langsung menyimpan buku catatan tersebut di balik jaket kulit yang dia kenakan.

Tak berselang lama Gracia dan Flora masuk ke dalam ruangan Putra. "CI GRACIA!!" ucap Christy dan memeluknya. "Kita harus keluar dari GBK SEKARANG!!" ucap Gracia. "Kalian ga ketemu Nata?" tanya Shani. "Kita ketemu, tapi dia ga bakal kesini" belum selesai Gracia berbicara, Zee langsung memotong perkataan Gracia. "KAK NATA MATI!!?????" teriak Zee. "HUSH! BELUM! Dia ga bakal kesini karena dia ga sempat, lebih tepatnya ga bisa. Dia udah keluar dari GBK sama Chika" lanjut Gracia. "Kak Nata ninggalin kita??" ucap Marsha. "Engga gitu Sha! Aku yakin Nata ga gitu, ini cuma keadaan yang memaksa dia pergi dulu" ucap Shani. "Udah sekarang kita harus keluar dari sini dulu!" ucap Gracia. Semua orang setuju, sebelum pergi Shani menghapus rancangan yang tertulis di papan tulis terlebih dahulu.

Saat mereka hendak keluar tiba-tiba Hendry dan Ares dengan membawa beberapa anggotanya masuk ke dalam ruangan tersebut dengan seluruh anggota yang sudah menodongkan senjata laras panjangnya ke hadapan para member. Zee, Marsha dan Shani juga kemudian menodongkan pistolnya sedangkan Gracia satu-satunya orang yang membawa senjata laras panjang juga menodongkan ke arah musuh yang datang.

*POV Gracia dan Flora saat pergi menuju ruangan Putra.

Setelah berlari meninggalkan Nata dan Chika, Gracia dan Flora terus berlari masuk ke dalam lorong, disana mereka menemukan 3 mayat anggota TRIAD yang tadi Nata bunuh, Gracia pun mengambil satu senjata milik TRIAD. "Flora kita harus bantu Nata dan Chika" ucap Gracia. Flora mengangguk "Setuju Ci!" Mereka pun kini kembali untuk menolong Nata dan Chika.

Saat hendak keluar dari lorong, mereka dikejutkan dengan kedatangan 2 anggota TRIAD. Gracia pun langsung membunuh mereka dengan mudah. Ketika beberapa langkah mereka keluar dari lorong, mereka melihat para anggota TRIAD sedang menembak secara asal ke arah Nata dan Chika yang terlihat sedang tiarap. Namun saat itu mereka juga disambut denga gerombolan Infected yang berlari ke arah mereka berdua dan anggota TRIAD itu pun kabur.

"Ci! Kita juga harus masuk sekarang! Kita ga bisa nolong Kak Nata sama Kak Chika!" ucap Flora dengan menarik tangan Gracia. Gracia pun menuruti Flora dan tetap melihat ke arah Nata yang sudah berdiri dan pergi menuju parkiran mobil yang kemudian mereka berdua melihat Nata dan Chika pergi meninggalkan GBK menggunkana mobil. Setelah itu mereka segera pergi ke ruangan Putra.

*Kembali di dalam Ruangan Putra.

"Whoaa whoaa tenang, kalian itu kalah jumlah lebih baik kalian menyerah saja, kita ga bakal bunuh kalian kalau kalian nurut" ucap Ares dengan tenang. Karena kalah jumlah dan senjata, Zee Marsha dan Shani menurunkan senjatanya. "Sekarang buang senjata kalian" ucap Ares dan keempat perempuan itu pun menurutinya.

Start From BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang