Chapter 15

8 9 0
                                    

"mau tau rasanya melahirkan yank???"

"Alah... Paling kek digigit semut"

"Jika kaya gitu, dulu mah aku gak bakalan serasa mau mati"

"Cemen..."ejek haru.

"Hahahaha!! Kalian lucu! Mungkin aku bisa beri bantuan...mengingat Hanako juga keponakan ku"kata El dengan tawanya.

"Gak perlu, Kelompok ku sudah gerak duluan di Hangeul Selatan"

"Makasih kalo mau membantuku El"

"Kak tolak!"kata haruto kesal.

"Kenapa? Niatan baik itu GK boleh ditolak loh"

"Pokoknya tolak!"

"Gak jelas kamu"ucap El lihat haruto.

"Aku sudah membantu duluan kok!! Anggota ku jauh lebih cepat daripada kamu. Dan mereka pasti sudah menemukan lokasi Hanako!!"

"Oh, Nia bantuan apa yang kamu inginkan??"

"Jangan abaikan aku! Aku masih bicara!"kesal haruto karna dibaikan.

"Ada lalat"ucap El acuh.

"Minta chimera nya dong"kata Nia.

"Berapa??"

"100!!"seru Darius.

"Ogah, bikin 1 saja susah. Chimera suka makan cewe loh"

"Bohong banget!"

"Hm... Sedikit saja sih, satu Chimera bisa angkut 3 orang kan??"kata haru.

"Betul. Barang kalian banyak??"

"Sedikit kok, hanya pakaian,obat dan senjata"jawab ushui.

"Baiklah 6 aja deh"

"Dengan senang hati"

Ghost diam diam maling sendok teh dan berfikir untuk menjualnya karna mengira harganya mahal.

"Katanya gak boleh terlalu berhutang Budi dengan orang lain"bisik haruto pada Nia.

"Siapa yang berhutang Budi? Ini dikasih kok"jawab Nia santai.

Malamnya mereka semua diizinkan oleh El menginap di istana Yuan oleh El, dan diberikan kamar masing masing.

"Satu kamar 2 orang agar tak takut saat tidur, tentukan saja mau sama siapa"

"Hmm..."

Claude dengan ren, haru dengan nia, Darius dengan ushui.

"Mau denganku?"tanya ghost pada haruto yang kelihatan bingung.

"Yang benar saja"

"Yaudah Nia, ren dan ghost sekamar saja"kata haru.

"Nggak! Kamu sama aku. Ren saja suruh sekamar sama ghost. Toh kakak dan ren belum nikah, lagian kamu itu istriku tau!"kata Nia protes.

"Pikirin dong, Kalian semua se gender...dan kalau ditumpuk jadi satu, bisa hemat ruang"

"Atur sendiri ya"ucap El dan kembali ke kamarnya sendiri.

"Gak mau tau! Maunya sama kamu!"kata Nia dan langsung gendong haru dan bawa ke kamar.

"Hey!!"

"No protes! Jika nolak aku tidur Ama cewe lain, mau?"ancam Nia.

"Gitu amat ngancemnya"

"Aku langsung ulti"kata Nia dan baringkan haru di kasur dan memeluknya lembut, karna haru sudah menurut.

"Aku gak mau pisah denganmu, cukup sudah dengan yang lain. Aku butuh kamu ay"

Dendam? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang