🍒
Entah kenapa rasanya raelyn kecewa hingga tanpa sadar air matanya jatuh tak bisa di cegah.
Saat ini dirinya tengah di kelas mengikuti pelajaran, catrine yang melihat sahabatnya aneh pun menengok dan betapa terkejutnya dirinya melihat raelyn menangis dalam diam.
"You okay?" Bisik catrine khawatir.
Raelyn yang ketahuan menangis langsung menghapus air matanya dengan cepat.
"Gue gak papa ini kelilipan debu" Dustanya.
"O okay. Gue tahu lo lagi gak baik baik aja Lyn." Balasnya dalam hati kalimat terakhir itu.
Catrine tahu sahabanya tidak benar benar dalam keadaan baik namun ia juga tidak punya hak untuk menanyakan hal privasi gadis itu. Jadi ia memilih diam.
Tak lama usai pelajaran banjang itu, mereka semua di bubarkan. Raelyn ingin cepat cepat sampai rumah. Menghindari theo akan ia lakukan untuk memperbaiki hatinya yang sesak.
Namun takdir sepertinya tidak berpihak padanya. Di parkiran ia melihat theo duduk di motornya seperti menunggu seseorang. Dan benar saja cecil datang menghaoiri theo. Ia tersenyum kecut melihat itu lalu melangkahkan kakinya menjauhi mereka. Catrine yang melihatnya pun tampak ingin marah kepada laki laki itu, namun ia tak punya kuasa.
"Ayo pulang." Ajak Cecil setelah berada di dekat theo.
Lelaki itu tampak mengerurkan keningnya,
"Pergi." Usirnya.
Ia masih setia menunggu raelyn untuk pulang bersamanya dansekaligus menjelaskan kesalahpahaman tadi. Namun tiba tiba gadis menyebalkan ini datang dengan tidak tahu malunya mengajaknya pulang bersama.
"Loh, bukannya kamu nunggu aku pulang bareng? Ayo aku udah di sini." Ucapnya pede.
Teman teman Theo tampaknya menahan tawa melihat tingkat kepedean gadis ah ralat, wanita itu.
"Gue gak nunggu lo! Gue nunggu raelyn gue!"
"Raelyn udah pulang kali. Tuh dia sama temen jalangnya." Tunjuk Cecil pada dua orang yang sedang berjalan keluar gerbang.
"Gara gara lo raelyn salah paham sama gue!" Tukas theo marah.
"Apa yang kurang si dari aku? Apa kelebihan dia? Bisa muasin kamu di ranjang? Lebih hebat aku dimana mana kalau soal ranjang." Ucap cecil frontal.
Sungguh ini dia tidak tahu malu sekali apakah urat malunya sudah putus berani beraninya dia berbicara seperti itu di depan umum, apalagi banyak laki laki di perairan itu.
"Gue cabut." Pamit theo pada teman temannya meninggalkan Cecil yang ngambek.
"Ih Theo kok aku di tinggal si!" Bukannya terlihat imut, malah terlihat seperti boneka Annabelle.
"Mending sama gue aja cil, gue bisa puasin lo di ranjang bahkan satu hari penuh kita bisa saling memuaskan. Gue gak kalah perkasa kok sama theo." Ucap salah satu di antara mereka.
"Ogah!" Ucap cecil lalu pergi meninggalkan perkiran dengan kesal.
Jalang sialan! Batin Cecil.
Di lain tempat raelyn gadis itu sudah sampai rumah dengan selamat. Terlihat orang tuanya sudah pulang tapi tidak kakaknya, pagi tadi kakaknya pamit akan menginap beberapa hari di rumah temannya yang jauh untuk mengerjakan proyek kuliahnya.
"Assalamualaikum."
"Waalaikum salam, eh sayang sini dulu mama mau ngomong sesuatu."
Raelyn pun menurut mendekati orang tuanya dengan laki laki yang menurutnya seusianya?
"Mulai sekarang untuk beberapa waktu dia akan tinggal disini bersama kita. Kamu gak kebaratan kan?" Ujar ibunya.
"Dia siapa mah?"
"Kamu lupa Sam sepupu kamu? Kenalin dia Noah sepupu kamu dari pihak mama."
Deg
"Kalian dulu sering main loh, masa udah lupa." Ujar ibunya lagi.
"Noah akan sekolah di sekolah yang sama dengan kamu jadi kamu bakal ada yang jagain mulai sekarang."
Cobaan apa lagi ini ya tuhan? Kenapa antagonis ada di sini? Dan apa tadi? Sepupunya? What the fuck?!
.
Anyeong aku tepatin buat double up ya!
Buat Nebus karena beberapa hari gak update hehe.
Enjoy reading guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Raelyn story'
Подростковая литератураBagaimana jadinya ketika jiwamu yang harusnya pergi ke alam baka, malah terpental ke sebuah novel dark romance yang sialnya menjadi seorang figuran dan mendapat nasib tragis. Raelyn Colin Holt mengalaminya, kejadian yang membuatnya terjebak di dunia...