Pagi kembali menyapa, matahari tampak malu malu menampakkan dirinya lantaran awan gelap menghalangi sinarnya. Ya pagi ini cuaca mendung. Entah kenapa juga suasana hatinya juga mendung. Entah karena kedekatan Theo dengan Cecil kemarin atau fakta bahwa Noah si antagonis adalah sepupunya. memikirkannya membuat kepalanya pusing.
Ia kini memilih bangkit lalu bersiap siap untuk sekolah.
Setelah selesai bersiap siap kini dirinya sudah rapi. Mengambil Hoodie kesayangannya lalu tas nya yang ia sampirkan di kursi tadi.
Dirinya menuruni tangga menuju ruang makan untuk sarapan bersama. Dilihatnya sudah ada orang tuanya dan Noah. Menghela nafas sejenak lalu melanjutkan langkahnya.
"Raelyn sini nak." Panggil ibunya ketika melihatnya di tangga.
"Pagi." Sapanya
"Too/ pagi." Balas mereka bertiga.
"Bisa kita mulai sarapannya?" Ucap kepala keluarga alias ayah raelyn.
Sarapan pagi ini berjalan dengan khidmat tanpa ada yang berbicara. Etika ketika makan di larang bicara.
Setelah selesai makan raelyn langsung berpamitan.
"Yah, mah, raelyn berangkat ya."
Pamitnya."Kamu berangkat bareng Noah ya Lyn, biar akrab."
"Tapi mah,"
"Raelyn kayaknya ga mau berangkat bareng aku tan, ga apa apa aku berangkat sendiri saja."
"Kamu kan baru datang ke sini pasti belum tahu jalan ke sekolah, biar sama raelyn saja ya."
Raelyn ingin menolak namun ibunya memelototi dirinya mau tidak mau ia harus berangkat bersama laki laki itu.
"Raelyn berangkat."
"Noah juga berangkat Tante."
"Hati hati kalian, Noah jangan ngebut bawa motornya."
"Siap Tante!"
Di garasi,
"Lo bisa berangkat sendiri kalo ga nyaman bareng gue." Tawar noah.
"Ck buruan gue udah mau telat."
"Lo mau berangkat bareng gue?" Tanya noah sekali lagi.
"Hm."
Mereka berangkat menggunakan motor noah. Sampai di sekolah banyak basang mata menatap mereka.
"Raelyn berangkat bareng siapa?"
"Bukannya dia deket sama theo?"
"Murahan banget anjing!"
"Maksud lo?"
"Ya itu, udah deket sama theo eh sekarang deket sama murid baru. Apa namanya kalo bukan murahan."
"Positif thinking aja kali aja mereka sodara or temen deket."
"Ya ya ya."
Banyak yang menggunjingnya namun tak ia dengarkan. Baginya itu hanya membuang buang waktu.
"Tunggu."
Langkahnya terhenti saat sebuah tangan besar menariknya tidak terlalu kencang. Ia berbalik menatap si pelaku.
"Anterin gue ke ruang kepsek." Pintanya.
Kalau bukan karena ancaman ibunya, dirinya malas sekali berurusan dengan lelaki ini. Akhirnya ia pun mengantarkan noah ke ruang kepala sekolah.
Dengan beraninya noah merangkul pundaknya di depan umum menumbuhkan kecurigaan orang orang di sekitarnya. Sudah di pastikan ia akan menjadi bahan gosip siswi siswi sebentar lagi.
Di ujung parkiran,
"Yo, itu bukannya gebetan lo? Sama siapa tuh?" Ucap salah satu teman Theo.
Lelaki itu mengikuti arah tunjuk temannya. Di sana gadisnya tengah di rangkul oleh seorang laki laki yang terlihat sok akrab dengan gadisnya.
Air mukanya memerah ia tidak suka miliknya di sentuh orang lain teebih laki laki selain dirinya. Hukuman seperti apa yang akan ia berikan kepada gadisnya?
.
Hello and enjoy reading guys!

KAMU SEDANG MEMBACA
Raelyn story'
Novela JuvenilBagaimana jadinya ketika jiwamu yang harusnya pergi ke alam baka, malah terpental ke sebuah novel dark romance yang sialnya menjadi seorang figuran dan mendapat nasib tragis. Raelyn Colin Holt mengalaminya, kejadian yang membuatnya terjebak di dunia...