dunia baru raelyn

7.2K 473 5
                                    

Gadis dengan Surai coklat membuka matanya dengan cepat. Ternyata ia masih hidup, namun dimana ia sekarang? Ini bukan surga atau rumah sakit. Menatap sekeliling, kamar dengan cat kuning keemasan menambah kesan mewah dari kamar yang bisa di bilang cukup besar untuk ukuran normal. Apakah ia di culik? Tapi sepertinya tidak, ia masih ingat dengan jelas saat sahabatnya yang ia percaya ternyata menusuknya dari belakang.

Sekelabat ingatan asing keluar masuk di kepalanya. Ia memejamkan menetralisir rasa pusing itu. Membuka matanya, ia tahu sekarang ia berada di tubuh figuran yang akan mati di tangan protagonis pria saat menyelamatkan protagonis wanita, namun di salha artikan oleh male lead.


Dari arah pintu, dibukanya pintu oleh seseorang asing menatapnya dengan raut khawatir.

"Ya Tuhan, kau baru bangun? Ini sudah jam berapa? Apa kau ingin terlambat ke bandara? Kita akan ke Indonesia hari ini honey."

Di lihatnya wanita tua yang ia rasa adalah nenek dari pemilik tubuh ini.

"Maafkan aku nek, aku terlaku bersemangat untuk kembali, sampai sampai aku tidak bisa tidur dan akhirnya terlambat bangun." Ucap gadis itu.

"Tidak apa, belum terlambat untuk bersiap-siap, bergegaslah mandi, atau kita tidak jadi ke Indonesia!"

"Baik Nek."

Selepasnya ia berjalan menuju kamar mandi, di dalam kamar mandi ia berdiri menatap cermin yang tersedia di sana.

"Lo cantik tapi kenapa jadi figuran? Oke tenang sekarang lo bukan lagi Raelyn Colin Holt tapi Raelyn Colter Harvey tubuh ini sekarang milik gue, so mari kita rubah takdir kita."


Saat ini dirinya akan pulang ke negara asalnya, Indonesia.

"Sebetulnya nenek sangat tidak ingin kau pergi." Ucap sang nenek lesu. Di peluknya cucu kesayangannya dengan erat.

"Oh ayolah nek, kau bisa mengunjungiku ke sana."

Melepaskan pelukan mereka, Raelyn menghampiri sang kakek yang tengah menatapnya datar namun terdapat tatapan sendu.

"Pergi kau gadis nakal! Jangan kembali lagi dan mengganggu waktuku dengan istriku."

"Heh kakek tua! Jangan sampai kau menangis seperti kemarin. Dan juga aku tidak akan berhenti untuk mengganggu waktu bermesraan mu dengan nenek, wlee."

"Kau!"

Dengan cepat, Raelyn memeluk erat kakeknya sayang dan di balas tak kalah erat oleh lelaki tua itu. 

Suara intruksi pesawat akan lepas landas terdengar. Ia melepaskan pelukan kakeknya.

"Aku pergi. Jaga kesehatan kalian, Raelyn sayang kalian."

Dengan senyum mengembang, gadis itu melambai seraya berjalan memasuki pesawat.

Dalam pesawat, ia menatap langit yang cerah itu.

"Let's start."









.

Q: bagaimana harimu hari ini?

Raelyn story'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang