- Paris, at Neymar's House -
"Bersiaplah, kau ada pemotretan hari ini jam 2 siang."
"okay." jawabku tanpa menoleh ke arah ayah yang juga sekaligus managerku.
Meski beliau managerku, tapi Papai— (panggilanku kepada ayah) tidak stay di Paris bersamaku. Hanya saat-saat tertentu saja beliau di Perancis. Selebihnya ia mengurus hal lain di Brazil.
"Papai, apa ada hal lain yang harus kulakukan setelah pemotretan?" tanyaku masih asik bermain dengan ponsel.
"Tidak. Hari ini hanya pemotretan saja." jawabnya.
Aku berdiri dan memasukkan ponsel kedalam saku celanaku, "Okay, ayo berangkat."
"Sepertinya kau sendiri saja. Aku sedang tidak fit hari ini. Kau tau lokasinya kan?"
Aku menghela nafas, "Iya aku tau. Baiklah papai, istirahatlah dirumah. Aku berangkat."
Aku melajukan mobil Mercedes G63 AMG-ku. Dan setelah 20 menit aku tiba dilokasi.
Terlihat para kru sudah sibuk mempersiapkan segala hal untuk keperluan pemotretan hari ini.
Salah satu staff menyambut dan mengarahkanku ke ruang dress up.
Setelah mengganti outfit, aku kembali diarahkan ke lokasi dimana aku akan melakukan pemotretan. Dengan photograhper, kru, serta staff support yang sangat professional. Kegiatan ini berlangsung dengan sangat cepat.
Sebelum aku kembali ke ruang dress up, aku melihat seorang gadis berambut panjang yang kutemui beberapa minggu lalu. Aku tersenyum dan melangkah menghampirinya.
***
"Need some help, pretty girl?"
Suara serak seorang pria yang sangat khas spontan membuatku menoleh kearahnya. Pria itu tersenyum manis menggoda hati, walaupun si pria ini tidak bermaksud demikian.
shit! padahal aku sudah berusaha menghindarinya, tapi dia tetap melihatku. Ah tidak-tidak, siapa tau dia tidak mengingatku dan hanya berbaik hati saja ingin menolong gadis muda malang yang kesulitan membawa sejumlah barang ditangannya.
"Just stay cool, Jen." gumamku dalam hati.
"Thankyou Mr.Junior. Saya baik-baik saja." ucapku sopan.
"Hahahaa actingmu jelek sekali." ujarnya sambil tertawa.
"Kau pikir aku tidak mengingatmu ya?hahaha." lanjutnya masih menertawakanku.
Aku bisa melihat para kru, staff, dan pekerja lainnya menoleh kearahku dan Neymar karena suara tawa nya sukses menarik perhatian mereka.
Aku menyikut lengannya, "Bisakah kau diam? Lihat! semua orang menatap kearah kita."
Neymar berusaha menghentikan tawanya meskipun masih sedikit terkekeh. Ia merangkulku lalu berkata, "Dia temanku." ucapnya seolah memberitahu kepada para staff di lokasi.
Mereka hanya tersenyum paham lalu kembali melanjutkan aktivitas masing-masing.
Aku menggoyangkan sedikit bahuku, menghempaskan lengan Neymar yang merangkul bahuku untuk kedua kalinya.
Ya, pertama di perpustakaan dan kedua disini. Ditempatku berkerja.
"Apa selain sepak bola, hobimu adalah merangkul wanita?" ujarku seraya melanjutkan langkah menuju ruang dress up.
"Kalau wanita itu adalah dirimu, mungkin iya." jawabnya
Aku yang sibuk merapihkan pakaian yang baru saja Neymar kenakan untuk pemotretan tadi, menoleh sekilas kearahnya lalu kembali melanjutkan kegiatanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIVE ME YOUR FOREVER [Neymar Jr]
FanfictionSepakbola, party, game, Davi, adalah hal-hal yang aku suka. Ah satu lagi. Aku juga menyukaimu😝 -Neymar Jr- *Hollaaaa!! maaf yaa reader kalo tiba-tiba Author bikin cerita tentang Neymar Jr. Author lagi jatuh cinta bgt soalnya sama si brazillian man...