6

339 30 2
                                    

Jennifer's POV

Pukul 08:30 aku yang sedang bersiap-siap untuk pergi kerja, namun mendengar seseorang mengetuk pintu apartemenku.

"Orang gila mana yang bertamu pagi-pagi begini?" gumamku kesal.

"Ya??" ucapku seraya membuka pintu.

Ternyata security apartemen lah pelakunya. Namun terlihat raut wajahnya sedikit panik— agak lelah lebih tepatnya.

"Miss Jennifer, sepertinya anda tidak bisa keluar rumah hari ini."

Spontan aku mengerutkan alis, heran dengan apa yang dikatakan Mr. John— security apartemenku.

"What's wrong, Mr.John?" tanyaku

"Coba anda lihat dari jendela, tapi kusarankan jangan sampai diri Anda terlihat. Banyak sekali wartawan dan tim media lainnya yang datang untuk menanyakan Anda, Miss Jennifer."

Mendengar penjelasan Mr. John, spontan aku langsung berlari ke arah jendela.

Mengikuti saran Mr.John, aku mengintip dari balik tirai apartemenku untuk melihat keadaan dibawah.

Wtf! Mungkin ada sekitar 50 orang lengkap dengan kamera ditangan mereka. Menunggu dan bertanya-tanya kepada setiap orang yang berlalu-lalang keluar-masuk dari apartemenku.

Kulihat beberapa staf keamanan apartemen sudah berusaha mengusir mereka secara halus, agak tidak mengganggu kenyamanan warga yang tinggal di apartemen yang sama denganku.

"Seperti yang saya bilang, sebaiknya Nona jangan keluar rumah dulu sampai mereka menyerah dan pergi dari sini." saran Mr. John

Aku mengangguk setuju, "Merci, Mr.John."

"Okay Miss. Saya permisi." kata Mr.John lalu keluar dari apartemenku.

Aku meraih ponselku untuk menelfon Neymar.

Suara Neymar terdengar lebih serak karena kuyakin, telfonku baru saja mengganggu ketentraman tidurnya.

Namun setelah aku memberitahu keadaan yang terjadi di lingkungan tempat tinggalku, spontan nyawa Neymar seolah terkumpul sepenuhnya.

Ia berusaha menenangkanku.
Mungkin aku memang terdengar sediki panik saat berbicara. Tapi aku menjadi sedikit tenang saat Neymar mengatakan bahwa dia akan melindungiku. Dan aku sangat percaya padanya.

***

Neymar's POV

"Papai, aku akan menjelaskan ini nanti. Sekarang aku butuh bantuan untuk menolong Jennifer pergi dari apartemen nya." kataku.

Papai berpikir sejenak. Lalu mengatakan,

"Dari foto-foto ini, selama bertemu dengannya kau selalu menggunakan mobil yang sama."

Aku mengangguk, "And then?"

"Jo, kau pergi dengan mobil Mercedes AMG GT S. Dan Neymar, gunakan mobilmu yang lain." titah Papai pada Jo— temanku dari Brazil yang juga bekerja dengan ayahku.

"Untuk mengalihkan perhatian media, Jo datang menuju gerbang utama apartemen. Dan saat itu lah kau masuk melalui pintu belakang apartemen untuk jemput temanmu." titah Papai.

"Okay sir." ucap Jo.

Aku dan Jo pergi menuju apartemen Jennifer mengikuti rencana yang sarankan Papai. Dan ternyata rencana itu berhasil.

Benar saja, saat mobil Mercedes-ku baru memasuki pintu gerbang utama apartemen. Para wartawan langsung mengerubungi mobilku yang didalamnya hanya ada Jo seorang diri.

GIVE ME YOUR FOREVER [Neymar Jr]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang