"huffftttt...."
Richarlison menoleh kearah pria dengan jersey Nomor Punggung 10 disampingnya yang sedaritadi hanya menatap layar ponsel ditangannya.
"What's wrong bro?"
"Jennifer baru akan datang ke Brazil minggu depan." jawabnya kembali menghela nafas.
"Bukankah project-nya sudah selesai?"
"I don't know." ucap Neymar lesu.
"Jangan sampai mood-mu itu mempengaruhi pertandingan hari ini." kata Marquinhos memperingatkan.
"Don't worry about that."
"At least, she must be watch the game. And remember, there's Davi and your family also watching you here." ucap Richarlison merangkul Neymar.
***
"Jadi Jennifer baru akan datang minggu depan?" tanya Nadine pada Carol.
"Yes, Nadine. Dia bilang dia berkunjung kerumah Ibunya dahulu karena sudah lama mereka tidak bertemu."
"Hmm, pasti Jennifer sangat merindukan Ibunya. Tapi aku harap Neymar tetap semangat meski tidak ada Jennifer hari ini."
"Yeah, I hope so." ucap Carol
"Ehm, Ola Nadine, Hey Carol."
Mata Carol dan Nadine membulat karena terkejut melihat sosok wanita berambut panjang duduk tepat dibelakang kursi mereka.
"Maria??" ucap Nadine.
"Oh, Hai Maria." kata Carol membalas sapaan Maria.
Carol menoleh kekanan dan kiri, melihat situasi di tribun penonton sekitar mereka dengan was-was. Seolah memastikan tidak ada awak media yang merekam atau memotret mereka.
Bukan apa-apa, Carol hanya tidak ingin ada berita yang menyinggung keberadaan Maria yang duduk berdekatan dengan mereka, yang nantinya disangkut-pautkan kembali dengan Neymar Jr. Karena Carol tau betul apabila itu terjadi, hubungan Neymar dengan Jennifer akan kembali menjadi korban.
"Kenapa aunty Maria ada disini?" tanya Davi.
"Davi Lucca.." tegur Carol karena Davi sangat menunjukkan ekspresi tidak sukanya pada Maria.
"Ola Davi, tentu saja untuk melihat Timnas Brazil kesayangan kita bermain." ujar Maria berusaha tetap ramah pada Davi.
"Owh, thankyou for that.."
"For what?" tanya Maria bingung atas ucapan Davi.
"Thanks because you're not looking for my papai anymore. He's already have aunty Jenny. I believe you're understand what I mean, aunty Maria."
"Davi, stop!" Carol lagi-lagi menegur Davi.
Tanpa merespon apapun, Davi yang tadinya duduk diantara Nadine dan Carol pergi kebelakang duduk bersama Mr.Senior dan Jo.
"Maria, I'm sorry." kata Carol.
Maria terlihat masih terkejut dengan ucapan Davi berusaha tetap tenang, "It's okay Carol."
"Lebih baik kita fokus menonton saja. Pertandingan sudah dimulai." ucap Nadine berusaha mencairkan suasana.
***
Pertandingan berjalan dengan seru. Neymar dan tim nya
bermain dengan sangat baik.Beberapa kali Neymar melihat kearah tribun melemparkan senyum manis dan memberi tanda hati ke arah tribun khususnya kearah Davi.
Sesusai harapan, Brazil menang 3-1 melawan Venezuela. Setelah pertandingan berakhir, para pemain kembali ke ruang ganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIVE ME YOUR FOREVER [Neymar Jr]
أدب الهواةSepakbola, party, game, Davi, adalah hal-hal yang aku suka. Ah satu lagi. Aku juga menyukaimu😝 -Neymar Jr- *Hollaaaa!! maaf yaa reader kalo tiba-tiba Author bikin cerita tentang Neymar Jr. Author lagi jatuh cinta bgt soalnya sama si brazillian man...