H A I !👋
─ H A P P Y R E A D I N G ─
⚝⚝⚝
INI BUAT KAMU YANG SECARA SUKARELA MAU VOTE DAN KOMENT!💐
***
Keesokan harinya, Kaizer berencana ingin mengunjungi taman rumah sakit. Apakah akan seindah dan secantik taman di surga? Entahlah, Kaizer tidak tahu. Makanya, dia harus memastikan. Pemuda dengan pakaian khas pasien rumah sakit itu melangkah menuju taman sambil mendorong tiang infusnya.
Menelusuri koridor dengan tatapan lurus yang menyorot dingin, juga raut wajahnya yang berubah datar. Raga Leonard Kaizerion Wiener, sungguh kelewat tampan. Hidung bangirnya begitu mempesona, bisa untuk memperbaiki keturunan. Tubuhnya tinggi semampai, mungkin sekitar 183 cm-an, kurang lebih.
Rambutnya tebal berwarna hitam pekat, bibir proposional nya seperti dipolesi lipstik alami, alisnya begitu tebal, bulu matanya lentik, yang lebih keren nya, bentuk tubuh raga Leon sangat sempurna. Dipertampan dengan adanya kotak-kotak diperut atletis raga ini dan dada nya yang bidang sempurna.
Fyuh! Setidaknya, Kaizer tidak menyesal karena ditarik paksa untuk mengisi raga bernama Leon yang tengah kosong. "Bagaimana caranya, membuat identitas baru?"
Di dunia ini, Kaizer tidak memiliki siapa pun dan koneksi apa pun. Dia benar-benar seperti orang baru yang sedang merantau dan Kaizer, hanya mampu bergantung pada ingatan pemilik raga ini. Kaizer mengusap wajahnya sedikit kasar, merepotkan sekali menjadi manusia fana!
Setampan apa pun raga Leon, Kaizer tetap enggan menjadi sosok pemuda itu. Kaizer tetaplah Kaizer sampai kapan pun, meski raga nya adalah raga milik Leon. Lagian siapa suruh, jiwa nya yang telah nyaman disurga, terus ditarik, hanya untuk menggantikan posisi jiwa Leon yang lebih memilih menyerah.
"Gue─"
Brukk!
Sementara itu, diruang laboratorium, Xia Mei menatap horor pada alat yang ada dibenaknya─adalah tempat api untuk melelehkan tubuh pendosa, seperti yang sering dia saksikan di neraka. Saat-saat dimana, para jiwa manusia fana itu, tengah menerima hukuman mereka atas perbuatan mereka selama di dunia.
"HUWAAA! XIA TAKUTT!"
Gadis mungil itu, loncat dari atas brankar. Dia pun berlari, keluar ruang laboratorium dengan wajah paniknya. Meninggalkan Dokter Wolin yang kembali mengelus dada sabar. Andaikan tak ingat jika dia baru berusia 26 tahun dan masih punya anak-anak serta istrinya dirumah, Dokter Wolin pasti sudah meracuni Xia Mei.
Biarkan dia dipenjara atas kasus pembunuhan, asalkan Xia Mei tak lagi mengganggu dan terus mengejutkan jantung sehatnya. Dokter Wolin, menghentikan pergerakan para perawat yang ingin mengejar Xia Mei. "Stop! Biarkan saja, dari sini kita tau, kalau dia, sehat jasmani dan rohani!"
Terlalu semangat berlari─tapi dipikiran Xia Mei, dia tengah melayang seperti sebelumnya. Hingga tak memperdulikan seorang pemuda yang berjalan dengan berlawanan arah. Xia Mei tak acuh, biasanya juga, dia selalu menembus orang-orang itu. Dia pun tidak menghentikan larinya, hingga─
Brukk!
"Aw!"
Deg.
Kaizer sempat terkejut saat mendapat tabrakan mendadak dari Xia Mei, dia juga sedikit terpekik sakit saat infus dipunggung tangannya terlepas akibat tiang infusnya yang terjatuh. Juga, dia tambah terkejut, saat ada seorang gadis mungil yang jatuh diatas tubuhnya. Intinya, Kaizer terkejut-kejut!
Yang lebih mendebarkan, saat keningnya dan kening gadis mungil itu bersentuhan, juga hidung keduanya yang menempel. Bergerak sedikit saja, sudah bukan lagi hidung dan kening yang menempel, melainkan bibir keduanya juga. Tapi Kaizer masih waras, pemuda itu lekas menolehkan kepalanya ke samping.
"Menyingkir!"
Nada suaranya terdengar begitu dingin dan penuh intimidasi, membuat Xia Mei lekas berdiri dengan susah payah─hingga tanpa sengaja, lututnya menekan sesuatu diantara paha pemuda itu. Kaizer memejamkan matanya sejenak, rasanya anjim banget!
"Gege, maafkan Xia! Eh─apakah Gege bisa melihat Xia juga seperti orang-orang itu?"
Mendengar pertanyaan tak bermutu Xia Mei, Kaizer mendengus. Dia berusaha berdiri, mengusap punggung tangannya yang terdapat sisa darah, lalu mengambil tiang infusnya yang sempat terjatuh. "Ya,"
"Gege indihome?"
Iris hijau keabu-abuan Kaizer, menghunus tajam kearah mata bulat jernih yang malah membuatnya terhanyut dalam arus keluguan yang gadis mungil itu pancarkan. "Minggir!"
Xia Mei bergeser posisi, membiarkan Kaizer berbalik badan dan pergi meninggalkan nya. Xia Mei mengerjab, "Lalu untuk apa Xia menggeser posisi berdiri? Gege nya aneh!"
Dan Kaizer tidak mengingat, jika hari ini adalah hari pertemuan Leon bersama dengan cinta pandangan pertamanya. Yang tanpa disadari olehnya sendiri, pertemuan antara Kaizer dan Xia Mei seperti sudah di setting persis kejadian dialur kehidupan Leon, namun dengan orang yang... Mungkin berbeda?
Karena dalam memori kehidupan Leon yang Kaizer dapatkan, perempuan yang menjadi cinta pertama Leon, masih abu-abu. Belum mendapatkan rupa wajah yang jelas, jadi masih menjadi misteri tersendiri. Siapa sebenarnya, cinta pandangan pertama Leon.
***
Xia Mei berhasil di gerebek─maksudnya, berhasil ditangkap usai kabur dari ruang laboratorium karena takut dilelehkan tubuhnya seperti yang sering dia saksikan di neraka. Kini, gadis mungil itu tengah tidur lelap, membuat Mei Yin yang baru datang dengan Changyi, menatap lembut kearah Xia Mei.
"Kang, aku ingin mengadopsi Xavi, kasihan dia jika harus tinggal bersama keluarga biadab nya itu!"
Sebagai suami, Changyi selalu mau yang terbaik dan ingin senantiasa menuruti keinginan istrinya, tapi jika menyangkut tentang mengadopsi Xavi, Changyi tak bisa janji untuk mewujudkan. Mungkin kalau Xavi yatim piatu dan sebatang kara, proses nya akan jauh lebih mudah.
Tapi ini? Xavi bahkan memiliki keluarga dengan orang tua yang masih hidup pula. Hanya saja, Xavi belum beruntung. Dia selalu diasingkan dikeluarga nya sendiri, Mei Yin tahu akan hal itu. Pernah dia menasehati Kakak nya─Ibu Xavi─ agar memberikan sedikit saja perhatian nya untuk Xavi.
Hasilnya? Jelas kosong! Li Wei malah marah, merasa jika Mei Yin sok menasehati. Mei Yin sangat kasihan pada Xavi yang berusaha sekeras mungkin untuk menarik perhatian keluarganya. Bahkan, dia rela menjadi laki-laki dan entah apa alasan nya, rambut yang biasa dipangkas seperti laki-laki, kini dibiarkan mulai panjang hingga sebatas bahu.
Apakah ada yang terjadi pada Xavi selama dirinya sibuk merawat Ibu mertuanya yang sedang sakit? Ah ya, Mei Yin adalah asli Chinese namun Ibu mertuanya asli Indonesia, tepatnya Bandung. Jadi tidak perlu kaget, ketika Mei Yin memanggil suaminya dengan sebutan 'Akang'.
"Apa pun untukmu, sayang. Tapi untuk yang kali ini, sabar dulu ya? Kita lihat dahulu, bagaimana reaksi orang tua Xavi saat melihat gadis manis itu pulang. Ketika mereka terlewat pada batas, kamu boleh mengadopsi Xavi. Aku akan mengurus semuanya meski tanpa persetujuan Kakak dan Kakak iparmu."
Changyi adalah wujud suami sempurna! Dia telah menikah dengan Mei Yin hampir 16 tahun lamanya, namun sampai detik ini, keduanya belum kunjung diberi kepercayaan untuk menggendong buah cinta mereka dan Changyi tak pernah selingkuh, dia adalah pria yang setia!
***
Next gak woii?!
Tuhkan bener apa kata gue... Gue keteteran😭
Gak sempet cek wp, aing pusinggggg!! HUWAAAAAA!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Intuitive [Hiatus]
Fantasy(Transmigration Cute Girl Dua) Xia Mei adalah roh tanpa jasad. Dia diturunkan sang pencipta semesta sebagai Qarīn dari seluruh Qarīn, kehadiran nya di muka bumi ditujukan untuk pengobat rindu para orang tua yang kehilangan anak mereka diusia bayi...