Haii bee🐝🏴☠️
Cuma berharap belum pada hapus cerita ini dari library kalian😖
80% isi part ini berubah dari sebelumnya, jadi silahkan baca ulang okayy😉
Vote & komen jangan lupa pokoknya!
•••
"Anjing tuh cewek-cewek!"
"Huh! Huhh! Emang caper gitu tuh!"
"Gara-gara mereka nih kita ketahuan, pasti mereka yang laporin."
Umpatan di sela-sela nafas mereka yang masih memburu terus saja di lontarkan Farel dan Putra kala posisi mereka sudah aman dari kejaran guru perut buncit juga kumis pensilnya itu a.k.a pak Gatot.
"Tunggu aja tuh entar, pasti foto kita di kasih ke guru konseling." dengus Rendi kesal.
Dengan nafas yang mulai teratur Aksa lantas menyandarkan tubuhnya ke sisi tembok yang dingin, membiarkan dirinya sedikit lebih rileks sebelum akhirnya dia membuka mata dan memberikan perintah kepada yang lain.
"Cari tuh cewek, masih inget kan mukanya?"
"Gak usah lah Sa, mereka cuma cewek-"
"Kalau dia lapor ke guru gimana Del, lo mau kena omel emak gue, huh?" sela Farel nge-gas. Maklum aja, soalnya si doi habis kena caramah 7 hari 7 malam perkara DO yang di terimanya.
"Ya lagian mereka cewek Rel, apa yang bakal lo harapin, hm? Lo berharap bisa mukul-"
"Kalau gue sih iya."
"Goblok! Gak ada yang ngajarin lo main kasar ke cewek yeee Put." umpat Rendi kesal. Karena selain jenaka stadium akut, Rendi adalah tipe cowok yang sangat sayang kepada perempuan. Gimana enggak ya, dia aja bahkan bisa ngebuat cewek-cewek iri tiap liat interaksinya dengan adik-adik kembarnya.
"Bawa aja, biar gue yang urus sisanya." bagai sebuah sumpah memang kedengarannya, bersama seringai tipis yang tercipta di bibirnya Aksa beranjak dari tempatnya menuju sisi lorong lainnya-menghindar dari upacara yang jelas masih berlangsung dengan bersembunyi di salah satu kelas yang tidak terkunci. Sebenarnya Aksa dan yang lainnya bukan males ikut kegiatan upacaranya, cuma yang buat males itu kalau udah denger khutbah kepala sekolah yang panjangnya kayak alasan orang-orang yang dateng buat minnjem duit doang. Se-males itu, di tambah matahari kalau lagi terik-teriknya, behhh jiwa magernya makin-makin deh.
***
Jika Aksa dan teman-temannya berhasil lolos dari kejaran pak Gatot, sayangnya hal serupa tak bernasip sama pada Clara dan ketiga sahabatnya. Empat gadis itu berhasil tertangkap karena jebakan yang di lakukan pak Gatot bersama Ringga-si ketua osis yang berhasil menambah rasa benci mereka padanya.
"Anjing tuh caper satu!" umpat Mika pelan. Si doi gak berani ngumpat kuat-kuat, karena saat ini posisi mereka sangatlah tidak enak. Ya dimana lagi kalau bukan di tengah lapangan dan berhasil menarik perhatian semua peserta upacara.
"Panas banget gila!" keluhan lainnya mulai datang dari Kaila yang mulai bergerak tak nyaman di tempatnya. Doain semoga dia masih bisa bertahan, jangan sampai dia mengeluarkan jurus actingnya dengan berpura-pura pingsan.
Sedangkan dua gadis lainnya hanya diam di tempat dengan tenang. Kalau yang satu karena sudah terbiasa di hukum jadi mulai santai aja, sedangkan yang lainnya sedang menyusun rencana untuk membalaskan dendam pada cowok-cowok yang berhasil membuat mereka ketahuan pak Gatot.
Beruntungnya sesi upacara tinggal tersisa 5 menit, hingga saat pemimpin upacara membubarkan barisan, Clara dan yang lain sudah bersiap lari ketika Ringga dengan empat anak osis lainnya langsung menahan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] [Judul sebelumnya: Permata] Claretta Faranisa Psychopath yang sialnya terlahir dengan wajah yang begitu cantik. Queen of racing. Dan begitu dingin. Mungkin hal itulah yang pertama kali terlintas kala kalian melihat seor...