10. "TANGGUNG JAWAB"

206 13 0
                                    

Haii haii bee‼️ jangan lupa untuk budi dayakan vote dulu sebelum membaca, tandai typo yang ada, and happy reading as always. Have a good day semuanya🤠

•••

Mobil hitam yang di pinjam Aksa berhasil terparkir di depan UGD setelah menempuh perjalanan hanya dalam 10 menit. Berhasil lolos dari kemacetan di siang hari berkat dua anak Berrior yang membuka jalan untuk mereka.

Tubuh Clara sudah di bawah lari ke ruang tindakan, sedangkan Aksa berakhir di loket pendaftaran dengan kedua temannya yang tidak berhenti membujuknya untuk segera mengobati luka di tubuhnya.

"Ck! Bentar aja," decak Aksa mulai jengah. Dirinya kini mulai memacu langkah ke ruang tindakan, berniat meminta KTP Clara.

Ruangan yang semula terisi 2 orang--terhitung dengan Clara--kini hanya menyisakan gadis itu seorang diri. Menutup wajahnya dengan sebelah tangan bersama pakaian yang sudah berganti, kali ini bukan hasil nyolong di mobil, tapi Aksa yang meminta temannya itu untuk pergi membeli di toko depan rumah sakit.

"Claretta," panggil Aksa pelan. Dirinya masih waras untuk tak mengguncang si pemilik dark brunette itu. "Claretta-"

"Clara aja, please," sela gadis itu bersama tangannya yang turun dari wajahnya. Matanya sedikit menyipit, mencoba menghalau pusing yang mendera begitu saja.

"Minta KTP,"

"Buat apaan? Gue gak punya KTP," dengkus Clara kembali menutup matanya. Efek kehilangan darah yang cukup banyak sepertinya baru terasa sekarang, di tambah obat bius yang di suntikkan tadi.

"Boong banget! Buat gue daftarin pinjol," seru Aksa dengan nada yang mulai naik satu oktaf.

"Hehe... garing lawakan lo," ejek Clara datar.

Kini raut wajah Aksa kembali datar, mencoba menekan kesabarannya lebih dalam lagi, "ya udah buruan! Mau daftar di loket,"

"Di dalam jaket gue, di dompet,"

Tanpa debat lebih lanjut Aksa mengambil benda yang di carinya. Tapi sebelum keluar dari sana langkahnya kembali tertahan karena ucapan Clara, "lo langsung pulang aja, temen-"

"Gue yang bawa lo, gue juga yang anter lo pulang!" sangat telak. Bahkan tanpa membiarkan Clara yang sudah akan membantah, dirinya berlalu keluar lebih dulu, mengabaikan panggilan cowok gila dari gadis itu untuknya.

"Siapa yang anter Cinta balik?" tanya Aksa begitu dirinya sudah kembali ke kursi tunggu setelah menyerahkan KTP Clara.

"Bareng Veli sama Lia, tapi tetep di kawal Zean,"

Anggukan kecil Aksa berikan sebelum atensinya teralihkan pada kedatangan suster dengan troli emergency yang di dorongnya.

"Ini dia pasiennya sus,"

Okay, sepertinya Aksa tak perlu meminta penjelasan lebih lanjut. Melihat dirinya yang di tunjuk dan di minta suster untuk duduk di kursi tunggal yang tak jauh dari ruang tindakan membuat dirinya hanya bisa mendengkus pasrah. Mau menolak pun dirinya segan pada suster yang sudah capek-capek datang padanya itu.

"Dengerin namanya, Claretta Faranisa," pinta Aksa sebelum benar-benar pergi.

"Siap pak bos!" angguk keduanya kompak.

***

"Bisa gak jangan ngebantah mulu!"

"Gak bisa!"

Entah sudah berapa menit waktu yang terlewatkan akan aksi adu mulut keduanya di dalam mobil-di saat Aksa ingin menutup pintu tepat di samping Clara dan gadis itu yang masih setia dengan sikap keras kepalanya. Semua ini masih tentang keinginan Clara yang tidak ingin pulang bersama dan Aksa yang berkata bahwa gadis itu kini menjadi tanggung jawabnya.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang