- # Prolog.

346 234 386
                                    

Seperti biasa ketika hendak berangkat ke sekolah, Dejja senantiasa menunggu bus yang akan mengantarkannya ke sekolah. Duduk dihalte dengan earphone ditelinganya serta tangannya yang mengotak-atik ponselnya, itu sudah menjadi rutinitas sehari-hari Dejja saat menunggu bus.

Ketika sedang asyik bermain ponselnya, ia baru menyadari bahwa ada seorang cewek yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan, tapi tidak berselang lama, mata cewek itu mengeluarkan air. Karena tidak ingin penasaran, Dejja langsung bertanya kepada cewek yang tengah dibanjiri air mata itu.

"kenapa ya mbak?" tanya Dejja dengan satu alis terangkat di dahinya.

Mendengar pertanyaan Dejja, cewek itu langsung menghapus air matanya dan berusaha untuk tersenyum. "ga apa-apa kok" jawab cewek itu singkat.

Hah? Dia bilang ga apa-apa? Ga apa-apa, apanya. Dia saja tadi baru menghapus air matanya, sungguh Dejja sangat bingung dan ia pun kembali melemparkan pertanyaan kepada cewek itu. "tapi kok tadi nangis? ada apa dengan muka ku? muka ku keliatan serem yah makanya mbak nangis?"

Cewek itu terkekeh geli mendengar pertanyaan Dejja barusan. "ngga, aku nangis karena ngeliat muka kamu mirip banget sama muka temen aku yang udah dipanggil sama tuhan. maaf ya kalo itu ngebuat kamu terganggu" Dejja mengangguk paham dan syukurlah cewek itu tidak menganggap mukanya seram.

"By the way, kamu masih sekolah yah?" tanya cewek itu yang langsung mendapat anggukan dari Dejja.

"Nama kamu siap-----" belum selesai cewek itu menyudahi pertanyaannya. Bus yang ditunggu Dejja dari tadi sudah datang dan dengan cepat Dejja memasuki bus dan meninggalkan cewek itu ditempat tanpa berpamitan sedikitpun. Sungguh tidak ada nilai keperdulian sama sekali.

Lagian, kenapa juga Dejja harus berpamitan sama cewek yang baru saja ia kenal? dan Dejja juga malas beranggapan dengan orang asing, mengapa juga ia harus peduli sama cewek itu, huh?

◇◆◇

( : Ok, segini dulu gan. Jan lupa vote ye. Bye! See ya in next chapter!! : )


140123.

Déjàvu : Dejja - AvuzellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang