secret

188 37 1
                                    

Sudah 3hari jisoo berada di korea,
Hari ini dia berniat mendatangi makam istri nya tapi sebelum dia datang
Ada orang lain jg yg datang ke sana
karena ada nya seikat bunga mawar putih di atas nisan.

"Apa eomma dan appa habis dari sini? " Monolog jisoo sembari memperhatikan keadaan di sekitar nya.

"Jiyeon ah.. Siapa yg berkunjung kesini?
Jika itu orang lain aku akan sangat cemburu sekarang"canda jisoo dan tetap memperhatikan makam itu.

"Seharusnya itu ucapan ku,
Kim jiyeon... Semoga kau tenang di alam sana" Batin seseorang yg bersembunyi tidak jauh dari sana.

Keadaan di korea sedang sangat dingin sekarang
Tapi jisoo tidak perduli sama sekali dan masih mengajak batu nisan istri nya untuk bicara.

"Kau terus berbohong kepada ku jiyeon ah.
Kau bilang akan tetap hadir dimimpi ku sebelum operasi itu di lakukan
Tapi akhir2 ini kau menggantikan orang lain di mimpi ku apakah itu semua rencana mu hah?".

" Hmmmm aku mengikuti perintah mu di mimpi itu.
Apa menurutmu anak kita akan menerima irene? ".











Flashback.

Setelah mewawancarai irene di siang hari nya,
Pada malam hari jisoo bermimpi menemui istrinya di taman dan sang istri meminta jisoo untuk lebih jauh mengenal irene.
Di mimpi itu bahkan istri nya berubah wujud menjadi irene dan ia memeluk jisoo dengan erat.

"Jika lia menerima nya
Aku akan sangat tenang disini jisoo ya.
Kau harus mengenalkan wanita ini pada anak kita".

Ucapan itulah yg terakhir diucapkan oleh jiyeon sebelum menghilang,
Berhari hari jisoo memikirkan tentang mimpi itu hingga akhirnya ia yakin ingin mengenalkan irene pada lia.


Flashback end.









"Malam ini adalah malam natal pertama tanpa ada nya anak kita disini.
Jika irene berhasil mendekati nya
Aku rasa mereka akan melewati malam ini dengan akrab"ucap jisoo lalu meninggalkan makam itu setelah hampir 3jam berada disana.


















Kenyataan nya di jakarta irene dan lia bertengkar hebat.
Irene membeli pohon natal dan menghiasi nya dengan cantik
Tapi lia tidak menyukai itu karena menurut nya irene orang asing dan tidak pantas membawa pohon natal kerumah nya.

"Aku bilang buang pohon natal ini! " Bentak lia.

"Apa yg salah dengan pohon natal nya,
Ini malam natal dan kita harus memiliki pohon natal dirumah" Ucap irene.

"Tante yg salah!
Ini rumah ku dan tante adalah orang asing disini!
Tidak sepantas nya tante lancang bertingkah seperti nyonya besar dirumah ini" Sarkas lia dan berniat akan menggunting pohon natal itu.

Karena terus menahan aksi lia irene harus terkena tikaman gunting di perut nya,
Darah segar mulai mengalir dan itu membuat lia sangat ketakutan.

"Aarrghttt to tolong" Pinta irene yg sudah tekapar.

"Tante.. Tante maafin lia,
Tante lia harus ngelakuin apa..
Toloooong!!!
Tolooongg!!! ".

Berlarian keluar rumah dan terus berteriak,
Lia tidak menemui siapapun di komplek itu
karena memang mayoritas orang disana beragama kristen dan mereka pasti sedang ke gereja saat ini.

" Security komplek,
Iya security pasti ada di pos nya".

Dengan cepat lia terus berlari untuk mencari pertolongan.
Sementara irene yg tekapar dirumah,
Samar2 melihat bayangan seorang wanita yg tersenyum cantik ke arah nya.

"Tolong maafkan putriku
Mungkin ini jalan Tuhan untuk mendekatkan kalian" Ucap nya dan menghilang setelah irene pingsan.











Kejadian itu akhirnya di ketahui oleh jisoo.

Dia bergegas kembali ke indonesia dan meminta jeje untuk melanjutkan pekerjaan nya di korea.

"Lia pulang dulu gpp,
Ganti baju nya karena tante tidak apa2 sendirian disini" Ucap irene setelah luka nya di obati oleh dokter.

"Aku bisa ganti baju nanti saja" Sahut nya dan terus menggenggam tangan irene.

"Aku harus bahagia apa sedih ni,
Anak lebah ku so sweet sekali" Batin irene karena tangan nya terus di genggam sejak tadi.

Setiba nya di jakarta jisoo langsung menuju ke rumah sakit,
Tidak ada kata lelah saat ini
Dia hanya mengkhawatirkan kondisi lia dan irene.

"Pasien atas nama lia kim atau irene bae😥" Ucap jisoo yg bertanya pada ruang informasi karena lia maupun irene tidak bisa di hubungi.

"Ada di ruang paviliun tuan,
Grey 3 lantai 3" Ucap petugas disana.

"Terima kasih" Sahut jisoo karena lift terlalu ramai,
Ia memilih tangga darurat untuk naik.

Irene yg melihat kehadiran jisoo menyuruh bos nya itu untuk jangan bersuara,
Lia tertidur dengan posisi memeluk tangan irene dan sesekali ia masih sesegukkan karena terus menangis.

"Pindahkan dia pelan2 ke sofa pak" Gumam irene agar jisoo mengangkat anak nya itu.

"Jadi dia belum ganti baju dari kemarin? " Tanya jisoo setelah lia sudah berbaring di sofa.

"Belum pak, saya sudah meminta nya untuk pulang tapi dia tidak mau" Jawab irene.

"Bagaimana keadaan mu?
Seulgi bilang kalau kau dan lia terluka".

" Saya rasa sahabat anda itu salah pengertian.
Baju lia berdarah karena dia ikut membantu mengangkat saya ke ambulans.
Tadi siang sebelum pak seulgi datang,
Security komplek sudah datang lebih dulu menemui kami dan dia bilang kalau lia yg memanggil dia kerumah dan ikut mengangkat tubuh saya ke ambulan".

"Sebenarnya apa yang terjadi irene?
Kenapa sampai harus seperti ini".

" Maafin lia tante..
Maafin lia,
Lia tidak bermaksud menyakiti tante😭"dalam tidur nya anak itu menyesali kejadian ini,
Irene sangat cepat turun dari ranjang nya dan memeluk lia walau infus di tangan nya harus berdarah.

"Hussstt tante tidak apa2 sayang,
Tante tidak menyalahkan lia.
Jangan menangis lagi ya" Bisik irene lalu lia membalas pelukkan nya sampai dia tertidur lagi.

"Tangan mu berdarah irene,
Dia sudah tidur lagi jadi rebahkan saja dia "ucap jisoo.

Dokter menjelaskan pada jisoo kalau luka irene tidak terlalu parah,
Tusukkan gunting itu hanya mengenai kulit luar irene
jadi luka nya tidak sampai merusak organ di dalam perut nya.

" Tante! "Pekik lia yg baru bangun pagi ini dan dia baru sadar kalau tangan nya tidak lagi menggenggam tangan irene.

" Selamat pagi lia kim"sapa irene yg sudah bisa berdiri saat ini.

"Umm bau sekali princes nya papa ini" Ucap jisoo dan ia berpura pura menutup hidung nya.

"Papa😭maafin lia pa! " Melihat jisoo hadir di dekat nya membuat anak itu menjadi lega,
Dia siap untuk di hukum saat ini
Karena sikap nya sudah sangat keterlaluan dengan irene.

"Nanti kita bicara ya
Sekarang lia mandi dulu dan buang saja baju ini" Pinta jisoo.

"Tapi pa".

" Baju lia di penuhi sama darah,
Ini tidak bisa di cuci lagi
jadi buang saja di kotak sampah".

"Pak, saya bisa mencuci noda darah nya.
Mungkin lia menyayangi baju itu" Sahut irene karena melihat wajah lia yg menunduk.

"Aku akan membuang nya.
Tante jangan melakukan apa2 dulu biar luka nya cepat sembuh" Ucap lia lalu berjalan ke kamar mandi.






























sugar dudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang