menerima nya

232 36 5
                                    

Setelah habis mandi jisoo mengajak lia keluar dari ruangan irene,
Mereka hanya menggelilingi taman rumah sakit itu lalu duduk di salah 1 bangku yg tersedia disana.

"Papa sudah mendengar semua cerita nya" Ucap jisoo.

"Maafin lia pa, lia sudah mencelakai tante irene.
Lia takut pa" Anak itu mulai menangis dan tentu jisoo langsung merangkul nya.

"Tante irene bilang karena kalian keasikkan bercanda jadi dia terpeleset dan mengenai gunting yg dia bawa,
Dia juga bercerita kalau lia menyarankan menghiasi pohon natal dirumah kita bersama sama
jadi kenapa papa harus marah pada lia sekarang".

" Tante irene bilang begitu? ".

" Emmm iya, memang nya cerita nya bukan begitu? ".

" Tidak pa".

Jisoo tahu irene berbohong
Karena dia sudah memeriksa cctv di rumah nya tapi dia membiarkan itu karena ada tujuan yg ingin dia capai sekarang.













Hanya 3hari saja irene di rawat dan setelah nya dia boleh pulang.
Lia sama seperti sebelum nya tetap cuek dan diam
Bahkan disaat jisoo mengajak lia untuk mengantarkan irene pulang ke rumah nya.

"Kamu tidak mau ikut mengantarkan tante irene pulang? " Tanya jisoo.

"Tidak, dia masih sama dengan tujuan nya.
Apa dia fikir bisa menarik perhatian lia dengan mengarang cerita seperti itu di depan papa!
Aku tidak tertarik untuk merasa bersalah sedikit pun"jawab lia.

" Akhirnya kamu mengakui semua ini.
Tapi nak, ada 1 hal yg harus lia tahu,
Tante irene tidak pernah tahu kalau ada cctv di rumah kita.
Apa lia fikir papa begitu saja mempercayai nya menjaga lia tanpa ada nya pengamanan sedikit pun?
Papa memantu kalian disana,
Jadi tante irene benar2 ingin melindungi lia bukan nya ingin menarik perhatian lia".

Jisoo ingin keluar dari kamar anak nya itu tapi ada 1 kalimat lagi yang belum dia sampai kan.

"Papa tidak akan mencintai siapapun itu kalau lia belum mencintai orang itu juga".

Irene yang menunggu di ruang tamu sangat berharap kalau jisoo turun bersama lia,
Tapi harapan nya harus pupus karena hanya jisoo sendiri yg datang mendekati nya.

" Apa yg kau lihat? "Tanya jisoo sembari memegang koper irene.

" Tidak ada pak, saya bisa pulang sendiri jadi pak jisoo tidak perlu mengantar saya"jawab irene.

"Itu berlaku kalau kau tidak terluka dirumah ini,
Aku harus bertanggung jawab jadi ayo kita pergi".

Lia hanya mengintip kepergian jirene dari kamar nya,
Fikiran nya masih berjalan dan apa benar kalau irene tidak tahu sama sekali tentang cctv di rumah nya ini.

"Aigoo!! Kenapa kau bodoh sekali lia!
Bahkan kau sendiri pun tidak tahu dimana letak cctv dirumah ini,
Apalagi tante irene".

Cctv dirumah itu berukuran sangat kecil,
Hanya jisoo dan tukang pasang nya lah yg tahu dimana letak cctv itu jadi mana mungkin lia tahu tempat nya walau lia sudah tahu kebenaran nya.

"Irene" Jisoo ingin memulai pembicaraan karena dia bosan hanya menyetir dalam keheningan.

"Ada apa pak? ".

" Apa kau tidak bisa berbicara santai pada ku?
Aku sudah sangat sering memintai mu melakukan itu".

"Saya takut menjadi nyaman dan keterusan hingga ke kantor pak".

" Hmmm baiklah,
Aku hanya ingin lebih dekat saja mengenalmu.
Apa lia merepotkan mu selama aku pergi beberapa hari ini? ".

" Sama sekali tidak.
Kami shoping sama2,masak juga sama2, bahkan menghias pohon natal pun berdua".

sugar dudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang