2. 𝒩ℯ𝓌𝓈𝓅𝒶𝓅ℯ𝓇

970 157 0
                                    

"Apakah Kakak benci dengan para bangsawan?"

.

'Bocah ini... Maaf saja, tapi aku tidak mau terlibat dengan permainanmu. Aku tahu kau akan melindungi Irene di masa depan nanti, tapi aku akan berusaha untuk melindunginya dengan tanganku sendiri!'

"Entahlah, di satu sisi aku benci dengan bangsawan yang suka semena-mena, tapi di sisi lain aku juga berterima kasih dengan bangsawan yang bijak dan adil." Jawab (Y/n) sembari tersenyum ramah.

William membalas senyuman itu, lalu ikut duduk di sebelahnya. "Kenapa kakak ingin keluar dari pekerjaan kakak?" Tanya William untuk kedua kalinya.

'Apakah tidak apa-apa aku berbicara lebih lama dengan bocah ini?'

"Karena... Tuan rumah akan memiliki istri kedua." Jawabmu singkat.

William yang tak menduga jawabanmu pun mulai tertarik dengan arah pembicaraan lalu membuka mulut. "Tetapi kata paman kusir yang bekerja di kediaman Tuan tempat Kakak bekerja itu, dia punya tambang yang besar dan kokoh. Bukankah itu kesempatan yang bagus?"

"Tambang miliknya akan bangkrut, perkiraannya mungkin akan ada kematian dalam jumlah besar, karena fasilitas yang tidak tercukupi." Ujarmu.

"!!" (Y/n) tanpa sadar menjawab ucapan William tanpa menyembunyikan satu fakta sedikitpun tentang kepintarannya. 'Sialan! Bocah itu pasti akan tahu!'

William hanya tersenyum, "Bukankah tadi Kakak bilang Tuan rumah yang ada di kediaman itu akan menikah lagi? Jadi apa alasan sebenarnya kakak ingin keluar?"

Helaan nafas keluar dari mulutmu, "Aku kira topik ini berat untukmu, jadi aku mencoba berdalih." (Y/n) tersenyum ramah, "Suatu saat nanti kamu akan tahu..."

Mendengar hal itu William mengangguk paham, "Kalau begitu saya pamit tidur lagi." Walaupun William berjalan dengan tenang, tetapi di dalam hati (Y/n) masih ada banyak kepanikan.

Dia bahkan mengumpati diri sendiri karena kebodohan ini, '(Y/n) kamu bodoh sekaliii!!!! Bagaimana kalau aku jadi terlibat dengannya?!!'

Pada akhirnya (Y/n) kembali tenang, lalu mulai berfikir lagi tentang pekerjaan, banyak koran dan brosur dari hari ke hari kau baca dan telusuri. (Y/n) membaca brosur yang memperlihatkan lowongan pekerjaan di percetakan koran. "Ini dia!"

'Akhirnya aku menemukan titik terang!'

Malam itu setelah penelusuran yang panjang dengan lembaran kertas, (Y/n) bisa tertidur lelap di sebelah, adik perempuannya.

.

.

.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Don't Touch My Little Sister! | Moriarty the Patriot X Reader ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang