36. ℬℯ𝒻ℴ𝓇ℯ 𝒯𝒽ℯ ℰ𝓃𝒹

379 61 26
                                    

Pagi ini, di penjara seorang detektif yang terkenal di seluruh London mendapatkan kunjungan. Dia seorang pria berambut hitam, dengan wajah kesal. Mengetahui fakta bahwa adiknya sedang dia kunjungi di penjara sudah membuatnya kesal.

Apalagi, setelah diajak bicara mengenai kasusnya sendiri. "Dengar, Sherly. Aku akan mengatakan sesuatu yang penting bagimu." Kata seorang kakak dari detektif itu, Mycroft.

Detektif Sherlock Holmes mendengarkan perkataan kakaknya dengan seksama, "Entah beruntung atau tidak. Dilihat dari situasinya, kejahatan yang kamu lakukan termasuk kejahatan yang sempurna." Ujar Mycroft, membicarakan tentang alasan Sherlock bisa disini, yaitu tersangka pembunuhan Milverton.

Mata Sherlock terbelalak, "Itu berarti... Mayatnya tidak ditemukan?" Sherlock terkejut, dia tidak menyangka sampai saat ini tubuh Milverton belum ditemukan. Artinya ada yang telah melenyapkan bukti-buktinya, atau dia masih hidup. Namun, opsi dimana Milverton masih bisa hidup adalah khayalan yang sangat liar.

Mycroft mengungkapkan kepadanya tentang kesulitan yang akan dialami Sherlock untuk bisa keluar dari sini, tapi dengan santai Sherlock bisa merelakan hal itu demi kebahagiaan sahabatnya. John, dan tunangannya Mary.

Waktunya sungguh tepat, di saat itu juga ada John yang berada di ambang pintu. Mendengar perkataan Sherlock seperti sebuah pematik dalam hatinya. "John?!"

John berjalan dengan langkah cepat, menarik kerah Sherlock, dan membenturkan tubuh Sherlock ke dinding. "Menjadi seorang pembunuh dan mengorbankan dirimu sendiri demi aku, apa kamu pikir aku akan senang dengan semua itu?!" Ungkap John penuh amarah.

Sherlock bahkan masih terkejut melihat John penuh amarah seperti ini, dia bisa melihat bulur kecil air mata di ujung pelupuk John. "John..." Kata Sherlock lirih.

"Kalaupun nanti kamu dibebaskan tanpa menghadapi persidangan, kamu harus memikul tanggung jawab moral seumur hidupmu." Ujar John, dia mulai melepas cengkraman dari kerah Sherlock. "Bagaimana caramu bertanggungjawab, dan apa yang bisa kamu lakukan, pikiran semua itu baik-baik, dasar bodoh!" Hanya itu kata-kata terakhir John setelah mengunjungi Sherlock, dia lantas berjalan keluar dari ruangan.

Melihat pemandangan dimana adik lelakinya di marahi oleh sahabatnya, Mycroft tersenyum senang.

"Inspektur, maaf menganggu interogasinya! Ada berita penting yang dimuat di koran utama." Seorang petugas kepolisian tiba-tiba mengetuk pintu ruang interogasi dengan buru-buru, dia masuk dan mengungkapkan apa yang baru saja terjadi. "Berita itu memuat soal identitas sang Raja Kriminal! Ditambah lagi, kita baru saja menerima pernyataan dari sang Raja Kriminal!"

"Pernyataan?" Gumam Sherlock.

"Kepada semua orang di negara ini. Pagi ini, akulah yang membunuh Baron Hazel. Sang Raja Kriminal William James Moriarty. Ini baru awalnya saja, dengan ini aku menyatakan akan melenyapkan orang-orang kalangan atas yang selama ini berlindung di balik hukum negara ini. Termasuk para bangsawan. Tidak ada yang bisa menghentikanku."

.

.

.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Don't Touch My Little Sister! | Moriarty the Patriot X Reader ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang