Mendapatkan gelar doktor? Dia hampir mendapatkannya. Namun, takdir berkata lain...
Dia berpindah ke dunia "Moriarty the Patriot" yang sangat digemarinya, dan menjadi kakak dari Irene Adler.
.
Dia, (Fullname) akan berusaha untuk bertahan hidup, dan m...
Note: Maaf Ash kelupaan buat up kemarinn ༎ຶ‿༎ຶ🙏 habis nge-event langsung tepar T-T
Enjoy~~✨
=======
"Maaf jika terdengar tidak sopan, apakah saya boleh tidur saat ini? Saya sangat lelah." Ujar wanita itu. Laura pun menjawab dengan anggukan.
Setelah mengetahui, bahwa wanita itu tertidur cukup pulas. (Y/n) pun mengambil buku bacaan, dan catatannya. Kini dia berusaha memecahkan bagaimana cara dia bisa ke dunia ini, mumpung waktunya luas dia mulai membuka halaman pertama buku.
Buku karya ilmiah seorang fisikawan, bernama Alessandro Volta yang berjudul "On the electricity excited by the mere contact of conducting substances of different kinds" (Y/n) berusaha membaca buku dengan bahasa Prancis itu. Berharap ada sesuatu yang membuatnya paham cara dia bisa ke dunia ini.
Begitu (Y/n) menemukan gambaran dihalaman terakhir, dia terkejut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Mungkin saja ini diluar penemuan Alessandro, tetapi aku rasa gambaran ini bisa dihubungkan dengan cara aku ke dunia ini.' pikir (Y/n), kepalanya seolah akan meledak. Ini sungguh diluar pengetahuannya, waktu masih di dunia sana dia berkuliah di jurusan sastra Inggris. Bukannya fisika. Alasan (Y/n) bisa lancar membaca tulisan bahasa Prancis di buku Alessandro Volta ini, sebenarnya karena dia mudah untuk mempelajari bahasa asing.
'Astaga... Aku mulai pusing.' batinnya, 'Anggap saja begini...' (Y/n) mengeluarkan pensilnya mencoret gambar menjadi sebuah perumpamaan dunianya dengan dunia ini.
'Duniaku adalah gelas 1, dunia ini gelas 2. Maka perantara yang bisa membuatku terhubung ke dunia 2 apa?' (Y/n) kembali mengulang membaca buku Alessandro tersebut, hingga dia menemukan sedikit dugaan. 'Listrik..?'
Semakin dalam dia menduga-duga semakin dia pusing, kepalanya tak henti bekerja memikirkan semua fakta-fakta, dan teori yang ada.
Sebelum dia tenggelam lebih dalam, seolah menyadarkannya ke dunia nyata. Ketukan pintu yang pelan, mengagetkannya.
(Y/n) menatap siapa yang mengetuk pintu tersebut, dan ternyata itu adalah William. (Y/n) bangkit, mengakhiri aktivitasnya. Dia keluar dari ruangannya dengan hati-hati, berharap wanita di depannya tidak terbangun karena suaranya.
Begitu (Y/n) keluar dari ruangan, dia juga bisa melihat Louis. "Ada apa Tuan William?"
William sedikit melirik ke arah wanita yang masih pulas tertidur di dalam ruangan itu, dia tersenyum tipis. "Sepertinya anda sudah berhasil menenangkan Wanita tersebut ya?"
"Ah, iya. Beliau sangat ketakutan tadi." Ucap Laura.
"Nona Valentine, apakah anda bisa meluangkan waktu dan bergabung untuk meminum teh bersama kami?" Ujar William.
Laura melirik ke arah wanita tersebut, melihatnya masih nyenyak tidur, dan dirinya yang butuh mengistirahatkan pikiran, mungkin ini bukan pilihan yang buruk.
