30. 𝒯𝒶𝓀ℯ 𝒶 𝒩ℴ𝓉ℯ

453 81 18
                                    

Angan-angan.

Pembentukan keyakinan berdasarkan apa yang mungkin menyenangkan untuk dibayangkan, bukan pada bukti, rasionalitas, atau kenyataan. Sebuah keinginan tentang sesuatu yang terjadi dimasa depan, tapi tidak ada kuasa atau kendali dalam mewujudkan hal tersebut.

Hanya dengan berangan seseorang akan bisa menjadi senang, seperti (Y/n) yang sudah tenggelam dalam angan-angannya. Dia akan segera diselamatkan oleh para pria tampan, karena hubungannya yang bisa dibilang sudah cukup dekat.

Naas perubahan mimik wajahnya yang berubah diketahui oleh Milverton, membuat pria berambut abu-abu tua itu menyunggingkan senyuman diwajahnya. "Sudah sampai mana kamu berangan?"

Setelah kesadaran (Y/n) kembali ke dunia nyata, dia menghela nafas gusar. "Rupanya itu bawahan anda, saya merasa sedikit kecewa."

"Aku ingin tahu apa reaksimu, ternyata cukup menyedihkan. Kamu sangat menginginkan diselamatkan oleh kelompok Raja Kriminal ya?" Milverton menertawakan semua omong kosong yang ada di dalam anganmu, dia terlihat sangat menikmati pertunjukan ini. "Sayang sekali... Aku akan memaksamu menjadi bawahanku."

"Saya seperti orang bodoh..." Gumam (Y/n). Wajahnya terlihat kecewa, sekaligus sudah putus asa dengan situasinya. Jika dia bergerak sedikitpun peluru itu akan menembus kepalanya dengan sangat mudah.

Milverton tersenyum penuh kemenangan. "Sampai kapan kamu akan putus asa? Ini sudah saatnya mengambil keputusan."

"Saya tidak bisa bertarung, kelebihan saya hanya menerjemahkan beberapa bahasa asing, menyamar, dan saya seorang jurnalis. Apa yang ingin anda gunakan dari saya?" Tanya (Y/n), nada bicaranya terdengar parau.

"Kamu ikut atau tidak? Aku masih bersabar di sini." Tegas Milverton.

Sudah tidak ada lagi seseorang yang akan menyelamatkannya, ini semua sudah terlambat. Jika (Y/n) tidak masuk ke dalam kelompok Milverton yang mengerikan, hidupnya yang ketiga ini akan segera berakhir. Andai kata dia tidak banyak berangan, dan memilih untuk melawannya. Menembak kepala Milverton dengan pistol di sebalik gaun yang terasa tak nyaman. Mungkin di detik ini dia sudah berdiri penuh rasa bangga, dan kesenangan dalam batin.

Ide gila terlintas dipikiranmu, sebuah susunan rencana mendadak yang tidak baik untuk kehidupannya. Namun, pantas di coba. Tangan (Y/n) mengambil sebuah pistol di dalam gaun, mengarahkan ujung pistol pada kepalanya sendiri. "Aku akan membantumu membuat berita yang benar-benar fakta." Persetan kepada tata Krama yang meraja rela, kini dia akan menggunakan bahasa non-formal.

"Jadi itu pilihanmu? Apakah sesusah itu menyerahkan kesetiaanmu kepadaku?"

"Jika kamu menginginkan kesetiaanku, kamu harus menghukumku dengan hal-hal yang tidak masuk akal seperti tidak bisa tidur sampai seminggu!"

Pengaman telah dilepaskan, (Y/n) segera akan menarik pelatuk pistolnya.

.

.

DOR!

.

.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Don't Touch My Little Sister! | Moriarty the Patriot X Reader ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang