19. ℰ𝓃ℴ𝓁𝒶

601 108 11
                                    

Sudah berapa lama pria itu berdiri di sana?

Dimata orang itu terlihat romantis, dimana ada seorang pria tampan berambut pirang menatap makam seorang wanita yang baru-baru ini jadi korban pembunuhan.

"Apakah dia kekasihnya?" Walaupun tempat ini makam, masih saja ada gunjingan dari setiap manusia. Setidaknya pembicaraan mereka mengarah ke hal baik, jika saja gunjingan tersebut buruk. Mungkin saja pria itu sudah menghajar mereka, meskipun mereka seorang wanita.

"Kakak... Semoga kamu tenang di sana," pria itu meletakkan buket bunga dandelion, dan tulip yang sangat disukai oleh kakaknya. "aku pasti akan menemukan pelakunya, dan menghukumnya." Tangannya mengepal, dia memejamkan mata mencoba menenggelamkan perasaan sedih dihatinya.

"Anda baik sekali..." Tiba-tiba suara wanita tak dikenal mengejutkannya, dia menatap ke arah wanita itu hatinya sedikit mengharapkan keajaiban, bahwa dia adalah seseorang yang dia sayangi. Namun, sayang sekali dia bukanlah wanita itu. Hanya wanita asing berambut hitam, yang wajahnya sedikit familiar. "Anda pasti kenalan Nona Adler."

Wanita itu terkekeh pelan, dia maju selangkah, lalu membungkuk memberikan buket bunga dandelion, dan tulip di pemakaman yang memiliki batu nisan bertuliskan "(Y/n) Adler".

"Saya memang mengenalnya." Pria bersurai pirang mencoba menilai identitas dari wanita itu, rambutnya hitam pekat, dia juga mengenakan gaun hitam yang cukup sederhana. Topi yang tengah dia kenakan juga terlihat tidak terlalu mahal, tetapi yang membuatnya penasaran wajahnya terlihat familiar. "Sudah berapa lama anda mengenal beliau?" Tanya pria itu.

"Sudah berapa lama ya? Mungkin lebih dari 5 tahun." Kini pria itu terkejut, memang benar wajah wanita bersurai hitam itu sedikit familiar tapi dia tidak ingat pernah melihat dengan pasti pertemuannya dengan sang Kakak. "Kalau anda sendiri? Sudah berapa lama?" Tiba-tiba wanita itu bertanya.

"5 tahun lebih, saya sudah mengenal beliau sejak kecil." Jawabnya.

"Astaga.. saya kalah, anda ternyata lebih lama mengenal beliau.." wanita itu berucap dengan nada jenaka, entah apa yang dipikirkannya, tapi perasaan pria itu lebih tenang daripada beberapa menit yang lalu. "Ngomong-ngomong siapa nama anda?" Tanya wanita itu.

"Saya James Bonde, kalau anda sendiri?" Tanya James balik.

Mungkin mata James sedikit bermasalah dia seperti melihat wanita itu tersenyum senang, sebelum akhirnya menjawab.

"Anda bisa memanggil saya Enola..."

.

.

.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Don't Touch My Little Sister! | Moriarty the Patriot X Reader ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang