4. ℳℯℯ𝓉

862 145 9
                                    

"Anu... Permisi."

Perlahan dia menoleh ke asal suara, dan yang benar saja. Perkiraannya tak pernah meleset, dia melihat sosok yang harus dihindari.

William James Moriarty, dan di tengah bermain tebak-tebakan bersama Sherlock Holmes. Dalam satu waktu dia sudah terlibat dengan dua karakter utama sekaligus, betapa tak beruntungnya dia.

"Ya? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya (Y/n) dengan hati-hati.

"Apakah anda bisa ikut dalam permainan ini? Kami sedang bermain tebak profesi." Ujar William dengan senyuman tak bisa ditebaknya, tetapi berbeda dengan (Y/n) yang tahu hampir seluruh rahasia di dunia ini. Sorot mata William seolah sedang mengintrogasi secara tidak langsung.

"Bagaimana Mr Holmes? Apakah anda bisa menebak profesi, Nona ini." Ucap William tanpa mempersilahkan (Y/n) berbicara.

'Sial! Aku tidak bisa menolak! Dia sungguh licik!'

Sherlock bergumam dengan pose berpikirnya, dia menatap (Y/n) yang tersenyum ramah. "Anda seorang pebisnis kan?"

"Woah! Tebakan anda benar, bagaimana bisa?" Dengan wajah terkejut terbaiknya, (Y/n) berucap.

"Tentu saja, sekilas tadi saya melihat anda mengamati kaca yang berada di sisi kapal sana. Anda mengetuk-ngetuk kaca itu seolah mengamati ketebalan, dan memperkirakan kualitasnya. Pebisnis terkadang cenderung mengutamakan kualitas, bahkan tampilannya. Apalagi jika anda berinvestasi ke kapal pesiar ini." Jelas Sherlock panjang lebar.

"Saya tidak menduganya anda bisa menebak dari hal sekecil itu." Puji (Y/n).

'Syukurlah aku sedikit melakukan pencegahan tadi, dan juga menggunakan sarung tangan, dia tidak akan menyadari tanda-tanda seorang jurnalis dariku.'

"Tapi.. anda ini-"

"Tuan Sherlock, mari kita menebak orang lain lagi!" Seorang wanita menarik lengan Sherlock secara paksa, hingga kini kerumunan wanita sudah menjadi satu dengannya. Memaksa untuk menuruti kemauan mereka.

Melihat itu (Y/n) berencana untuk segera kabur.

"Apakah anda, (Y/n) Adler?" Ucapan itu tiba-tiba menghentikan rencananya untuk kabur.

"Eh? Iya, ada yang bisa saya bantu?" Ucap (Y/n) setenang mungkin.

William berjalan mendekat, "Perkiraan anda 5 tahun yang lalu telah terjadi, Nona (Y/n) mungkinkah anda berprofesi sebagai jurnalis juga?"

Gertakan kecil William, sedikit membuat (Y/n) cemas, tetapi dia tetap mengendalikan dirinya agar terlihat tenang, dan se-alami mungkin.

"Ah! Jadi anda William yang waktu kecil itu?! Wahh! Pantas saja terasa sangat familiar, saya tidak menduga anda akan menjadi setinggi ini!" William tersenyum ramah, dia menatap iris biru milik (Y/n) dengan penuh rasa penasaran.

"Jadi apakah anda juga bekerja sebagai jurnalis?" (Y/n) menggeleng, "Saya hanya bekerja sebagai pebisnis kedai minum, seperti yang dikatakan tuan detektif tadi, saya juga terkadang memulai berinvestasi. Bagaimana hidupmu sekarang?"

"Sangat baik." William tersenyum yang terlihat dimatamu itu sebuah kebahagiaan.

'Pasti tentang melenyapkan bangsawan hari ini.'

"Baguslah kalau begitu, saya pamit undur diri ada seseorang yang harus saya temui." Ucapmu dan melenggang pergi.

.

.

.

.

Don't Touch My Little Sister! | Moriarty the Patriot X Reader ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang