IV

1.3K 168 9
                                    

Jam sebelas malam lewat empat puluh menit, Xiao Zhan baru sampai di kediaman Wang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam sebelas malam lewat empat puluh menit, Xiao Zhan baru sampai di kediaman Wang. Cukup larut baginya yang biasanya sampai jam sepuluh. Hal ini terjadi karena ia telat bus sebelumnya dan harus menunggu bus terakhir datang. Belum lagi pemuda itu harus berjalan cukup jauh hingga sampai di kediaman ini.

Melangkah memasuki gerbang utama, Xiao Zhan disambut dengan taman luas yang berada di halaman gedung utama. Tempat majikannya tinggal. Sedangkan pekerja berada di beberapa paviliun lain yang berada di sekitarnya. Tapi tidak untuk Xiao Zhan dan beberapa pelayan lain yang bertugas untuk selalu siap siaga setiap majikan membutuhkan tenaga mereka, sehingga mereka tinggal di gedung yang sama dengan majikan. 

Berjalan santai di atas setapak dan berbelok menuju halaman belakang, yang sepanjang jalan cukup remang karena kurangnya pencahayaan. Untung saja pengawal di kediaman ini sudah mengenalnya dengan baik hingga tak dikira menjahat yang sedang menjalankan aksinya untuk merampok kediaman besar ini.

Masuk melalui pintu belakang, Xiao Zhan terus berjalan melewati kamarnya sendiri. Tujuan utamanya saat ini adalah menuju dapur untuk menuntaskan dahaga yang sudah di tahannya sejak tadi. Perjalanan jauh, lalu sampai di sini pun ia masih harus berjalan kaki, sangat menguras tenaganya.

Mengambil botol air dingin di kulkas dan menuangnya ke gelas secara terburu-buru, lalu meminumnya dalam sekali tandas. Dinginnya air yang mengalir ke tenggorokan membuat perasaanya lebih nyaman, rasa dahaga tertuntaskan.

"Segarnya!" Ucap Xiao Zhan, merasa lega. Sekarang ia tinggal mengistirahatkan tubuhnya. Putar balik hendak menuju kamar Xiao Zhan terkejut karena benubruk sesuatu yang keras di depannya. "Aww.....!" Meringis sakit sambil mengelus dahi. "Sejak kapan ada tembok di sini?!"

Membuka mata setelah mengelus dahinya, Xiao Zhan malah dikejutkan dengan dada bidang seseorang. Rasa penasaran yang tinggi, pemuda itu mendongak ke atas dan langsung bertemu tatap dengan manik amber itu lagi, tuan mudanya. Wang Yibo.

"Tu...tuan!" Sepasang manik itu masih menatapnya tanpa cahaya. Xiao Zhan merasa takut. Mengabaikan rasa takutnya, ia langsung memberikan cengiran lebar, sambil dalam hati mengumpat panjang lebar. Tuan muda memancing emosinya di pertemuan pertama, lalu ingin mencelakainya di pertemuan kedua. Jangan-jangan pria ini memang manaruh dendam padanya.

"Tuan, ma__maafkan saya! Saya tidak tahu kalau Tuan ada di belakang tadi." ucap Xiao Zhan sambil menundukan kepala.

Wang Yibo yang pertama ia temui lebih dominan dengan sikap dan raut jahilnya, malam ini benar-benar berubah. Pria itu tampak dingin, tidak tersentuh. Xiao Zhan menebak mungkin pria ini sedang memiliki masalah.

Xiao Zhan pikir bentakan keras yang akan ia dapatkan, tapi yang terjadi justru jauh dari apa yang ia pikirkan. Jari tuan muda, mengangkat dagu Xiao Zhan agar kembali menatapnya dan dengan tangan lain dia arahkan pada dahi pemuda itu. Mengelusnya pelan, seakan tidak ingin dahi itu bertambah sakit.

You Drive Me Insane | YiZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang