XXI

986 108 19
                                    

Memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin, mengharuskan Wang Yibo meninggalkan Beijing untuk pergi ke Amerika, meninjau perkembangan pembangunan cabang perusahan Wang yang sudah tahap akhir penggarapan di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin, mengharuskan Wang Yibo meninggalkan Beijing untuk pergi ke Amerika, meninjau perkembangan pembangunan cabang perusahan Wang yang sudah tahap akhir penggarapan di sana. Sedangkan Xiao Zhan, ia diminta untuk pulang ke kediaman utama. Majikan memang tidak pernah membiarkan pekerjanya santai sebentar saja, nanti dianggap makan gaji buta.

"Zhanzhan, gimana rasanya tinggal berdua bersama tuan muda?" Yubin mengawali waktu rehat mereka dengan topik yang begitu ia hindari.

Xiao Zhan langsung memasang raut malas. Disaat mereka sudah lama tak bertemu, bukannya menanyai kabarnya, tapi justru mengangkat topik mengenai pria itu. Membuat Xiao Zhan kesal saja.

"Gimana apanya?" Ucapnya sewot, "ya ngebabu lah. Aku kan kerja di sana, bukan jadi pasangan dia." Sambungnya lagi, memilih menyandarkan tubuh lelahnya di batang pohon. Xiao Zhan sudah lama tak melakukan pekerjaan berat, jadi ia cukup lewalahan saat merasakannya kembali.

"Ya bukannya gitu, Zhan ge." Ziyi ikut menimpali, "tapi ngomong-ngomong, sudah pernah belum, lihat tuan muda nacked?" Lanjutnya kembali. Ziyi duduk mendekatinya dengan senyum penasaran, begitu juga dengan Yubin yang ikut mencondongkan tubuh padanya.

Xiao Zhan lantas memukul kepala mereka bersamaan, terlalu kesal terhadap pertanyaan tak senonoh dari sahabatnya. "Kalian pikir aku tukang ngintip? Emangnya aku sekamar dengannya sampai bisa liat dia bugil? Kalau nanya tuh yang masuk akal dikit lah!"

Keduanya cengengesan melihat raut kesal di wajah Xiao Zhan. "Tuan muda kan tampan, Zhan ge. Masa tidak tergoda sama sekali untuk mengintip?" Tanya Ziyi lagi.

"Bertobat kau wahai makhluk tak bereakhlak. Aku akan melaporkannya pada ibumu kalau tingkah putrinya seperti manusia binal."

"Maaf kan hambamu ini yang mulia. Hamba mengaku bersalah. Hamba sudah terlena terhadap godaan setan." Begitu menjiwai peran, Ziyi bersujud di depan kaki Xiao Zhan.

"Yang kau maksud setan siapa?!" Xiao Zhan langsung membuka sepatu dan memukul pantat Ziyi berulang kali.

"Dua manusia ini kenapa, sih? Dewasa sehari saja tidak bisa."

Xiao Zhan dan Ziyi beralih menatap Yubin yang berlagak sok dewasa, padahal diusianya yang sama dengan Xiao Zhan, tapi sikapnya jauh lebih kekanakan dari Ziyi.

"Aku bahkan sudah melihat pusaka miliknya. Sangat uhh..." ucap Xiao Zhan serius dengan satu tangan menyentuh dagu.

"Tuh kan! Ya ampun!! Zhanzhan kau pasti tidak tahan untuk mengintip!!"

"Makan tuh dewasa. Dewasa hangat-hangat tae ayam." Xiao Zhan mencibir, sedangkan Ziyi memilih berbaring di rumput.

"Yubin ge, jangan mudah dibodohi sama tuh jendis abal-abal. Jangankan ngintip, Zhan ge akan langsung pingsan pas liat tuan muda tidak memakai baju." Ziyi terbahak sambil memeluk perut.

You Drive Me Insane | YiZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang