XXIII

1K 116 25
                                    

"Apa kamu suka direndahkan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa kamu suka direndahkan?"

Pemuda yang baru saja kembali dari dapur setelah membuat minuman dingin untuk sang tuan muda langsung menukik kening tanda tak mengerti dengan maksud pria itu. "Maksud, Tuan?"

Xiao Zhan yang diantar pulang selepas dari situasi mencekam di department store tadi, memasang raut malas. Ia sama sakali tidak mengharapkan keberadaan Wang Yibo yang seharusnya diwaktu seperti ini masih berada di kantor. Namun pria itu malah ikut turun bersamanya dari mobil tadi dan sekarang sedang menonton tayangan berita di ruang santai setelah menyuruhnya membuat segelas minuman dingin.

"Kamu jangan mau direndahkan! Apalagi dihina seperti tadi!"

Xiao Zhan membulatkan mulut, mengerti akan maksud pertanyaan sang tuan. Kemudian mengubahnya menjadi senyuman tipis, cukup menghargai pembelaan tuannya. Namun merasa miris dalam waktu bersamaan, miris karena ketidaksadaraan Wang Yibo.

"Saya juga akan melakukan apa yang tuan lakukan tadi jika saya memiliki uang." Ia tertawa kacil. "Tapi bagaimana saya bisa membela diri? Apa yang dikatakan wanita itu benar, Tuan. Saya tidak punya uang untuk membeli baju di toko tadi. Kalau saya punya uang, saya tidak akan ada di sini. Menjadi simpanan Tuan."

Wang Yibo melempar tatapan tajam pada Xiao Zhan, sekilas rahang pria itu mengetat, namun kembali seperti biasa dan menjawab ucapan berani pembantunya. "Kamu benar. Kamu tidak bisa melakukan itu." Ia kembali menonton tanyangan berita. "Kita beda nasib."

Xiao Zhan lantas menahan keinginan untuk menutup mulut tuannya dengan lem permanen agar tak lagi mengatakan hal yang membuatnya jengkel setengah mampus. Wang Yibo, pria sombang dan arogan itu benar-benar.... huh. Sialan!

Menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan, Xiao Zhan harus sadar diri. Ia mencoba sabar meski dihina sekali pun. Tidak apa. Oke! "Saya pamit ke kamar, Tuan." Ia berbalik pergi.

"Baju itu tidak cocok untuk kamu." Wang Yibo melirik pada wajah santai Xiao Zhan yang sudah berbalik, nampak tidak tersinggung dengan ucapannya.

Xiao Zhan menggusap tengkuknya yang tidak gatal dan mengulas senyum tipis. Ia sudah lama tak mengenakan baju bagus, jadi mungkin sekarang terlihat aneh. Tapi kenapa Wang Yibo harus sejujur itu? Dasar, tak bisa menjaga perasaan orang lain. Xiao Zhan mendadak merasa kesal.

"Saya memang lebih pantas mengenakan seragam pembantu, Tuan. Lebih bagus."

"Kamu yang mengatakannya. Bukan saya."

Langsung saja Xiao Zhan berdecak kesal, memasang wajah jengah pada sang tuan. "Benar, Tuan."

Wang Yibo tersenyum lebar, begitu senang karena berhasil membuat Xiao Zhan kesal. Pemuda itu begitu ekspresif dan hanya sekali lirik, ia bisa tahu emosi apa yang sedang Xiao Zhan rasakan.

"Apa masih ada yang bisa saya kerjakan, Tuan? Kalau tidak, saya pamit pergi ke kamar."

"Apa yang mau kamu lakukan di sana?"

You Drive Me Insane | YiZhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang